Share

Lamaran

Seharusnya itu berita bahagia, tapi entah mengapa jiwaku makin merana dan tersiksa, sedang fisikku serasa mati rasa. Aku kehilangan seluruh nyawa dan sebongkah harapan yang masih ada. 

Benar-benar tak ada lagi harapan yang tersisa. 

Satu-satunya jiwa yang bakal berada di dekatku telah diambil jiwa suci bertubuh mungil yang baru muncul ke dunia. Dia telah mencuri satu bagian dari jiwaku yang tersisa. 

Aku hanya menunduk merana, tidak mampu lagi berkata-kata, lidahku sudah kehilangan fungsi, otakku serasa tak ada guna. 

Jay berjalan mendekat lalu memegang bahuku yang sudah runtuh dan mengangkatnya sehingga aku berdiri dihadapannya masih menundukkan kepala, merasa sakit di dada "Harusnya kau mencemaskan dirimu sendiri, bukan mencemaskan orang lain" Katanya.

Kyoji, dia pemicu penganiayaan batinku makin merana. 

Ketika aku diselamatkan Kyoji aku merasa menyerah pada perasaanku terhadap Jay. Aku merasa dilema yang belum pe

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status