/ Romansa / GADIS KESAYANGAN OM ANDI / KEKASIH GELAP IVAN

공유

KEKASIH GELAP IVAN

작가: Beelovers
last update 최신 업데이트: 2025-08-30 12:41:52

Andi mengangguk, mengiyakan apa yang diucapkan oleh Imel barusan.

"Ya, Aku dan Wina menikah secara kontrak," jelas Andi menggantung.

"Kok bisa?" ucap Imel lagi begitu penasaran.

Andi melirik ke arah Imel. Tangannya langsung menggenggam tangan Imel dengan erat. Imel tidak berontak dan bahkan ia malah nyaman dengan genggaman tangan Andi.

Andi mencium punggung tangan Imel dengan lembut.

"Intinya aku mencintaikamu. Soal aku dan Wina, biar aku selesaikan sendiri," jelas Andi meyakinkan Imel.

Imel menarik tangannya dan menggelengkan kepalanya pelan.

"Om ... Jangan main- main soal ini. Kalau Bunda tahu, bisa habis kita. Lebih baik, kita sudahi saja dan tidak usah dilanjutkan lagi," jelas Imel terbata.

Andi menghentikan mobilnya perlahan. Mobil itu berhenti dipinggir jalan. Andi menatap Imel dengan lekat.

"Mel ... Aku jauh -jauh dari luar negeri dan pulang hanya untuk ketemu kamu dan memiliki kamu. Kejadian semalam memang sudah aku rencanakan. Ternyata aku tidak salah memilih kamu yang masih perawan," jelas Andi.

Imel terdiam. Lagi -lagi hatinya bimbang. Rasa cinta untuk Om Andi belum ada, tapi kejadian semalam menyadarkan Imel bahwa mahkotanya telah hilang. Imel menggigit bibir bawahnya dengan keras.

Wajah Andi mendekati Imel. Satu kecupan manis di bibir Imel membuat Imel semakin tak bisa berkutik. Kenapa aktivitas ini semakin membuatnya candu dan candu lagi.

Bagian bawahnya memang masih terasa perih tapi ada rasa menuntut yang ingin diulang lagi.

Andi memegang dagu Imel dan mencium bibir Imel kembali dan kali ini lebih sedikit bernafsu.

Cup ...

"Mmmhh ... Om ... Nanti Imel telat," ucap Imel dengan suara pelan.

Andi mengangguk kecil dan mengambil kesempatan mencium bibir Imel kembali. Ia terlalu gemas dengan Imel. Baginya Imel adalah candu.

Andi merapikan duduknya dan kembali menyetir mobilnya menuju Kampus Garuda.

"Kamu pulang jam berapa?" tanya Andi serius.

"Memangnya kenapa?" tanya Imel balik.

Andi melirik dan menjawil dagu Imel.

"Aku ini pacar kamu. Aku berhak tahu, kamu kuliah berapa mata kuliah, masuk jam berapa dan pulang jam berapa? Kalau bisa, au juga harus tahu, siapa teman -teman kamu dan siapa lelaki yang sedang mendekatimu, seperti yang Mbak Lusi bilang," jelas Andi lagi.

"Om ... Kayaknya Om mending fokus sama Tante Wina aja. Anggap saja, kejadian semalam tidak pernah ada. Imel gak mau masuk dalam lingkaran rasa bersalah karena memiliki hubungan spesial dengan Om sendiri," jelas Imel dengan tegas.

Andi memilih diam dan sama sekali tidak menjawab apa yang diminta Imel.

Tak lama, mobil Andi sudah masuk ke dalam halaman Kampus dan mobil itu berhenti tepat di dekat teras lobi Kampus.

"Makasih Om ..." ucap Imel singkat.

"Mel ..." panggil Andi tanpa mau membuka kunci mobil agar Imel tetap berada di dalam mobil.

"Apalagi si Om?" ucap Imel mulai kesal.

"Ini buat kamu." Andi memberikan beberapa lembaran uang merah untuk Imel.

"Buat apa? Imel ada uang? Ini untuk pembayaran tadi malam? Om kira? Imel wanita apaan?" ucap Imel semakin kesal.

"Bukan itu Mel. Kamu jangan salah paham. Kita sudah pacaran, kita sudah menjalin hubungan. Apapun kebutuhan kamu, aku akan penuhi," jelas Andi

"Oke. Imel terima," jawab Imel singkat.

Imel langsung turun dari mobil dan berjalan menuju lobi kampus.

Ivan yang masuk dari arah samping dan melihat Imel langsung menghampiri dan merangkul sang kekasih.

"Hai cantik ..." sapa Ivan mengecup pipi Imel.

"Tumben ..." jawab Imel ketus.

"Kenapa sih? Manyun aja? Disapa salaha, gak disapa, dibilang sombong," ucap Ivan merayu.

Imel berhenti lalu menatap Ivan lekat.

"Kamu itu serius sama aku, gak sih?" ucap Imel kesal.

"Heii ... Kamu ini kenapa? Tiba -tiba aa nanya hal beginian?" ucap Ivan merasa aneh.

"Memangnanya salah?" ucap IMel lagi.

"Enggak slaah. Kita maish kuliah lho, Mel," ucap Ivan lagi.

"Ya udah. Berarti kamu gak serius," tegas Imel terlihat marah. Imel pun langsung pergi meninggalkan Ivan berdiri membeku ditempatnya.

"Imel ... Tunggu!" teriak Ivan mengejar Imel.

Imel termasuk wanita tercantik di Kmapus. Gadis yang sulit ditaklukkan oleh lelaki mana pun. Hanya Ivan yang behasil menalukkannya.

"Ngapain ngejar Imel. Mending kita putus aja," ucap Imel ketus.

"Gak Mel! Aku ga mau kita putus. Aku syaang kamu, Mel. Aku cinta sama kamu," ucap Ivan serius.

"Hmmmm ... Imel mau masuk kelas," ucap Imel cepat. Ia segera masuk ke dalam kelas.

Ivan berdiri di depan kelas menatap Imel yang kemudian memilih tempat duduk di bagian depan. Ivan pun pergi dari sana.

"Ivan ..." panggil Putri yang memanggil dilorong samping.

Ivan menoleh ke arah Putri dan menghampiri gadis itu. Putri adalah teman satu angkatannya.

"Ada apa?" ucap Ivan ketus.

"Aku hamil, Van," ucap Putri memberikan alat test kehamilan yang menunjukkan garis dua.

"Hamil?"ucap Ivan meragukan.

"Iya hamil. Ini anak kamu, Van," ucap Putri keas.

"Sstttt ... Kamu gila? Teriak -teriak di Kampus?" ucap Ivan tak terima.

"Kenapa? Kamu mau? Jabatan kamu sebagai ketua mahasiswa taut diturunkan? Gitu? Kamu lebih takut sama teman -teman kamu? Daripada au adan nak kamu ini mati? Kalau kamu tidak mau tanggung jawab?" ucap Putri tegas.

"Kamu yang mau waktu itu. Kamu yang bilang, gak akan hamil, karaena kamu sudah minumil anti hamil. Sekarang? Kamu minta aku tanggung jawab? Kamu kan tahu, aku sudah punya Imel. Dia pacar SAH aku," ucap Ivan dengan tegas.

"Pacar SAH kamu, tapi gak pernah bisa membahagiakan pacarnya sampai harus cari kebahagiaan diluar? Itu yang kamu sebut pacar?" ucap Putri kesal karena Ivan lebih membela Imel.

"Jaga mulut kamu. Gugurkan, nanti uangnya aku transfer," titah Ivan pada Putri.

"Enggak! Aku gak mau menggugurkan anak ini. Aku cuma mau, kamu tanggung jawab! Atau aku bakal bilang Imel kalau kita sering melaukan itu? Pilih mana?" ancam Putri.

"Kamu ancam aku?" ucap Ivan tak suka.

"Karena kamu tidak bisa meninggalkan Imel!" ucap Putri semain kesal.

"Karena aku cinta smaa dia!" jelas Ivan.

Putri menampar Ivan dengan keras. Hatinya sangat kesal. Ia hanya meminta pertanggungjawaban.

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • GADIS KESAYANGAN OM ANDI   HADIAH SPESIAL UNTUK IMELDA

    Andi dan Imelda sudah mengantarkan Rosa pulang. Dan kini, Andi membawa Imelda pergi menuju apartemen baru Imelda pemberian Andi. Imelda berpikir mereka akan pulang, ternyata Andi membawa Imelda ke jalur yang berbeda ke arah pulang."Om? Ini mau kemana?" tanya Imelda polos."Ke Apartemen kamu yang baru," jawab Andi singkat dan tetap fokus melajukan mobilnya menuju bangunan megah yang sudah terlihat dari kejauhan.Bangunan apartemen itu sangat itu bahkan disebut gedung pencakar langit. Apartemen mewah dengan harga yang sangat mahal. Tentunya fasilitas di dalamnya sangatlah lengkap.Imelda menggigit bibir bawahnya. Jantungnya berdebar dengan keras.Andi melirik ke arah Imelda sekilas dan mengenggam tangan Imelda. Saat tangan Imelda di genggam, Imelda menoleh ke arah Andi yang juga sedang menatap ke arah dirinya."Mulai sekarang, aku yang akan memenuhi kebutuhan hidup kamu," jelas Andi meyakinkan Imelda."Om ... Kita ini saudara kan?" ucap Imelda terbata."Bukan ... Kita bukan saudara, I

  • GADIS KESAYANGAN OM ANDI   Sebuah Misteri

    Kakek Yoga menghela napas panjang. Matanya menatap lurus ke arah Wina dengan raut serius."Papa hanya ingin memastikan kamu tahu apa yang kamu pilih, Wina. Andi itu bukan lelaki yang mudah ditebak. Dari dulu, dia selalu menyimpan sesuatu di balik sikap tenangnya. Bahkan pada kami, keluarganya sendiri."Wina menelan ludah, menahan gugup. "Saya tahu, Pa. Tapi selama saya bersamanya, dia selalu memperlakukan saya dengan baik. Dia lembut, perhatian, dan … tidak pernah membentak."Kalimat terakhirnya keluar lirih, nyaris tak terdengar.Nenek Estu yang sedari tadi diam, kini angkat bicara dengan nada lembut namun menusuk, "Kadang, anak yang paling tenang justru yang paling banyak menyimpan luka, Nak Wina. Semoga kamu siap kalau suatu hari, luka itu ikut kamu rasakan."Wina menunduk. Ada sesuatu di dad4nya yang terasa berat. Ia mencoba tersenyum, meski getar kecil di ujung bibirnya sulit disembunyikan.***Sementara itu, Andi sudah sampai di Kafe Vanza bersama Imel dan Rosa.Kafe itu tampak

  • GADIS KESAYANGAN OM ANDI   INGIN TAHU

    Andi memutar balik mobilnya di depan jalan. Ia tidak pergi ke rumah teman atau siapa pun juga. Tadi, ia hanya beralasan saja agar Wina dan Lusi, kakaknya tidak banyak tanya.Andi membelokkan mobilnya ke asalah satu apartemen mewah di pusat kota. Ia mendatangi pemilik apartemen dan mulai bertanya tentang unit yang ada di apartemen ini.Ia melihat brosur dan mulai memilih unit kamar mana yang ingin ia beli."Mau lihat -lihat dulu? Biar tahu tempatnya seperti apa?" ucap sang pemilik yang hanya di balas anggukan kecil oleh Andi.Ia tidak perlu melakukan itu. Cukup membaca dan memahami seperti apa fasilitas unit kamar apartemen itu, rasanya sudah cukup."Saya ambil satu unit kamar apartemen di lantai yang viewnya paling bagus," jelas Andi dengan senyum lebar."Siap Pak. Bapak mau dirapikan untuk kapan?" tanya pemilik itu pada Andi."Hari ini bisa? Saya akan bayar lunas dan saya minta nama pemiliknya di ubah menjadi nama gadis ini," titah Andi sambil menyodorkan kertas kepada sang pemilik a

  • GADIS KESAYANGAN OM ANDI   KEKASIH GELAP IVAN

    Andi mengangguk, mengiyakan apa yang diucapkan oleh Imel barusan."Ya, Aku dan Wina menikah secara kontrak," jelas Andi menggantung."Kok bisa?" ucap Imel lagi begitu penasaran.Andi melirik ke arah Imel. Tangannya langsung menggenggam tangan Imel dengan erat. Imel tidak berontak dan bahkan ia malah nyaman dengan genggaman tangan Andi.Andi mencium punggung tangan Imel dengan lembut."Intinya aku mencintaikamu. Soal aku dan Wina, biar aku selesaikan sendiri," jelas Andi meyakinkan Imel.Imel menarik tangannya dan menggelengkan kepalanya pelan."Om ... Jangan main- main soal ini. Kalau Bunda tahu, bisa habis kita. Lebih baik, kita sudahi saja dan tidak usah dilanjutkan lagi," jelas Imel terbata.Andi menghentikan mobilnya perlahan. Mobil itu berhenti dipinggir jalan. Andi menatap Imel dengan lekat. "Mel ... Aku jauh -jauh dari luar negeri dan pulang hanya untuk ketemu kamu dan memiliki kamu. Kejadian semalam memang sudah aku rencanakan. Ternyata aku tidak salah memilih kamu yang masi

  • GADIS KESAYANGAN OM ANDI   MULAI POSESIF

    Semuanya menoleh ke arah Imel termasuk Wina dan Andi. Andi menatap keponakannya dengan senyum tipis yang sama seklai tidak terlihat. Lelaki itu sangat pandai menyembunyikan perasaannya sejak dahulu."Kamu kenapa Mel?" tanya Lusi pada Imel. Wajah Imel nampak terlihat berbeda dan sedikit pucat.Imel menggelengkan kepalanya pelan."Kenapa? Imel baik -baik saja, kok," jelas Imel pada Lusi. Imel berusaha menampilkan senyumnya yang paling manis kepada Lusi.Imel duduk di salah satu kursi tepat di samping Andi. Itu adalah kursi favoritnya. Segelas susu putih buatan Lusi juga sudah ada di meja."Minm susunya alu sarapan. Kamu hari ini kuliah sampai sore kan?" ucap Lusi pada Imel."Hu um ..." jawab Imel sambil meneguk susu hingga habis setengah gelas. Andi melirik ke arah Imel lalu mengambil tisu kering dan mengelap sisa susu yang masih menempel disudut bibir atas Imel dengan lembut.Imel begitu kaget tetapi ia memilih diam. Imel mencari ativitas lain dnegan menambil roti untuk menghilangkan

  • GADIS KESAYANGAN OM ANDI   MENYIMPAN RAHASIA

    Seusai makan mie instant, Imel kembali ke kamar untuk melanjutkan tidurnya yang sempat tertunda karena lapar. Isi kepalanya kini hanaya ada Om Andi. Lelaki yang sudah berumur namun begitu matang itu begitu hebat menguasai pikirannya.Tubuhnya kekar, berotot. Sangat tampan dan begitu enak dipandang. Apalagi bibir Om Andi. Kenapa begitu candu? Ah ... Aku harus melupakan lelaki itu. Dia adalah Om -ku sendiri, dan sudah memiliki istri.Kedua mata Imel tertutup perlahan. Ia harus melupakan kejadian gila tadi. Kenapa bisa terjadi? Baru saja menutup kedua matanya, pintu kamarnya terbuka dan ditutup lagi lalu dikunci rapat.Belum sempat membuka kedua matanya, mulutnya sudah dibungkam dengan bibir hangat yang rasanya sama seperti tadi. Kali ini bibir itu lebih berhasrat dan begitu liar memainkan lidahnya.Bukan hanya ciuman dibibir saja, Andi juga menciumi seluruh leher dan turun ke bawah hingga bagian belahan dad4 Imel yang terbuka.Tai tank top itu diturunkan ke bagian lengan. Andi seperti

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status