Share

GADIS TAWANAN CEO
GADIS TAWANAN CEO
Penulis: Meilina07

BAB 1 | JEBAKAN SANG BILLIONAIRE

“Bangun!”

“Heh! Bangun!”

“Bangunlah kucing liar!” ucap pria itu, sambil menepuk-nepuk pipi bersemu merah sang gadis yang masih memejamkan matanya.

Namun, meskipun dengan nada tinggi ia membangunkan kucing cantiknya itu, hasilnya tetap tak ada respon, sang gadis masih saja tergolek tak berdaya tanpa busana dan hanya selimutlah yang menutupi keindahan tubuhnya, kemudian pria gagah berperawakan tegap itu mengambil segelas air di meja fancy kabinnya.

Setelan tuxedo begitu mencetak indah tubuh sixpack itu, dengan rambut pomade khas ekskutif muda, wajahnya begitu merah padam hingga menutupi rupanya yang menawan, dengan kekesalan yang tak dapat dihindari ia menyiramkan segelas air pada tubuh gadisnya.

BYUURR

BYURRR

Tak hanya sekali, dua kali Biru mengguyurkan air ke wajah Mashayu, gadis muda yang selama ini menjadi tawanannya.

“Apa-apaan ini?” ucap Shayu, dengan nafas tersengal-sengal akibat air yang menyumbat pernafasannya, gadis cantik itu baru saja terbangun dari tidur panjangnya saat pria yang sangat ia benci harus bertindak kasar seperti itu.

“Brengsek! Mengapa kau membuatku basah kuyup?” Shayu mengibas-ngibaskan rambutnya yang terurai berkilau karena siraman air Biru.

“Bukankah kau sangat menyukainya saat aku membuatmu basah seperti semalam, hm?” pria tampan itu mendekatkan wajahnya pada wajah Shayu, ia menelan salivanya saat selimut yang Shayu kenakan basah oleh air sehingga membuat bagian yang menonjol pada tubuh gadis itu tercetak jelas dari balik selimutnya.

“Apa yang kau katakan Biru?!” ucap Shayu hendak menampar pipi Biru, namun dengan sigap tangan kokoh pria itu mencengkeram pergelangan tangan Shayu.

“Coba, ingat-ingat apa yang sudah kita lakukan semalam?” Biru semakin ingin menerkam kucing manis itu, terlebih saat wajah polosnya begitu terlihat menggemaskan.

“Apa maksudmu Biru? Bicaralah dengan jelas!”

“Apa kau masih belum sadar Shayu? Sadarlah dan tebus semuanya!” Biru kembali mendekatkan wajahnya, menciptakan kontak mata di antara mereka berdua.

Shayu mematung, menatap dagu tegas dan mata elang Biru, ia seakan terhipnotis oleh rupa rentenir kejam itu.

“Sudah sadar? Atau mau disadarkan?” tanya Biru mencengkeram pipi mulus Shayu, merasa tersakiti gadis itupun berontak melakukan perlawanan dengan mencengkeram kerah baju lawannya.

“Apa kau pikir aku lemah Albiru? Aku bahkan bisa membunuhmu jika aku mau!” gertak Shayu dengan penuh emosi, ia sudah sangat muak dengan semua yang dilakukan rentenir sekaligus calon suaminya itu padanya.

“Woah , lihatlah gadis lemah ini. Kau selalu saja percaya diri, apa kau ingat apa yang sudah kulakukan padamu semalam?” Biru menyeringai melepaskan cengkeramannya pada Shayu.

Shayu menatap pria tampan itu dengan penuh tanda tanya, sebab ia tidak ingat apa yang telah terjadi semalam.

“Apa yang sudah kau lakukan padaku semalam?” tanya Shayu, mencengkeram sprei yang kusut akibat adegan malam mereka.

“Tidak, tidak mungkin aku dan Biru melakukan hal itu, aku yakin tidak ada yang terjadi semalam, ia bahkan akan menikahiku sebentar lagi, lalu mengapa ia mencuri malam pertama kami sekarang, tanpa kesadaranku,” Shayu terus saja bermonolog, meyakinkan dirinya bahwa di antara mereka memang belum terjadi sesuatu.

“Kau benar tidak mengingat keagresifanmu semalam Sayang?” tanya Biru, dengan nada ejekan seakan ia telah benar-benar menguasai emosional Mashayu.

“Kau bohong Biru! Kau pembohong!” lagi-lagi Shayu memeriksa keadaan tubuhnya, ia baru sadar jika tubuhnya polos tanpa sehelai benang sedikitpun.

“Dengar! Aku bisa melakukan apapun padamu, sesuai keinginaku! Bersiaplah untuk melahirkan anak untukku!” ucap pria itu dengan menggengam erat tangan Shayu, ia mengecup bibir gadisnya dengan begitu kuat, hingga berubah menjadi sebuah gigitan yang menyakitkan.

PLAK!

PLAK!

Biru menyentuh sudut bibirnya yang terluka, akibat tamparan dari tangan lembut Shayu, ia hanya tersenyum pada gadis itu, kemudian bangkit dan menarik kasar rambut Shayu kemudian melumat bibir tipis gadis tawanannya itu, semakin lama, ia semakin beringas terlebih saat Shayu tidak membalas keliaran lidahnya yang bermain di rongga mulut Mashayu.

Dia merengkuh tubuh ramping tanpa busana itu, kemudian perlahan menyingkirkan selimut yang Shayu gunakan sebagai pelindung terakhir tubuhnya yang polos.

"Mau mengulanginya lagi?hm?" desah Albiru saat tangannya menyentuh sesuatu milik Shayu, Shayu geram tetapi ia tak mampu melawan sebab Albiru menahan kedua pergelangan tangannya dengan kuat.

"Aku tau kau sangat menikmatinya bukan? Akan kutunjukkan siapa diriku yang sebenarnya Shayu, setelah ini kau akan merasakan kenimatan dan kepedihan secara bersamaan," ucap Biru memulai aksinya, namun saat itu juga ia terhenti saat melihat air mata Shayu mulai menetes.

"Kau tak sekuat yang kukira kucing liar! aku akan menjinakkanmu dengan caraku!"

"Brengsek! Dasar monster! Kau jahat Biru! Kau jahat!” ucap Shayu, menahan rasa ngilu di area sensitifnya, hampir saja kemarin ia berhasil kabur dari pria jahat itu, tetapi sekarang ia harus kembali tertahan, bahkan ayahnya sekalipun tak mampu menyelamatkan dirinya, ia menangis, kali ini air mata benar-benar telah mengalir di pipi berseri itu.

Sudah sekian lama ia bertahan untuk tetap kuat dan tegar namun, sekarang semuanya sia-sia, Biru sudah mendapatkan apa yang ia inginkan dari Shayu.

Shayu melepaskan pagutan bibirnya dengan Albiru, kemudian menampar wajah Biru beberapa kali lagi, Biru meringis saat sudut bibirnya berdarah, tetapi ia tetap saja masih bisa tersenyum pada gadis yang ia benci sekaligus ia cintai tersebut.

“Kau menamparku lagi? Tak masalah, karena sekarang tak ada lagi yang mampu memisahkanmu dari pria monster seperti diriku!”

“Aku membencimu melebihi apapun di dunia ini! Aku benci padamu Albiru Declaire!” teriak Shayu, kini tubuh polosnya terperosot ke lantai, dengan rambut dan wajah yang masih terdapat sisa air mata bercampur segelas air yang Biru siramkan ke arahnya.

“Kau harus merasakan apa yang selama ini kurasakan Shayu! Harus!” ucap Biru kembali mencengkeram pipi mulus itu.

“Diam kau! Jelaskan padaku tentang segalanya sekarang!”

“Apa salahku padamu Biru! Apa?” tanya Shayu, dengan menatap mata tajam Biru, Biru tak dapat menjawab apapun, ia hanya tersenyum sinis dan meninggalkan gadisnya begitu saja.

“Kau tau apa yang sudah kau curi dari hidupku Shay?”

“Kau telah mencuri hidupku! Kau dan ayahmu adalah pencuri!” ucap Biru dengan kasar. Shayu masih tak mengerti dengan ucapan yang keluar dari bibir sensual pria itu.

“Apa maksudmu Biru? Tolong, jelaskan semuanya secara gamblang. Jika memang aku bersalah padamu, maka biarkan aku menebusnya dengan caraku, bukan seperti ini!” ucap Shayu membuat negosiasi dengan pria yang kini hanya tersenyum sinis mendengar perkataan kucing cantiknya itu.

“Tidak semudah itu Shayu! Tidak semudah itu!” Biru menarik rambut yang terurai itu, hingga membuat pemiliknya meringis kesakitan lagi dan lagi.

“Kau harus mengembalikan kesunyian hidupku dengan segala canda tawa dari anak-anak dan bayi-bayi yang lucu dari rahimmu!” ucap Biru lalu berjalan ke luar ruangan suite itu.

Sementara Shayu masih saja menangis, ia benar-benar tak habis pikir, mengapa ada jenis manusia seperti Biru di dunia ini. Fisik yang begitu menawan tetapi, perilaku yang begitu menyesakkan, sungguh perpaduan yang sangat disayangkan.

Komen (4)
goodnovel comment avatar
Senja Merona
padahal biru warna kesukaanku, baiklah nanti kamu pasti bucin bir
goodnovel comment avatar
Esa Aurelia
sungguh terlalu declaire ...
goodnovel comment avatar
Meilina07
thank you baby sugar wkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status