Share

Bab 37

"Ini sih nyonya rasa pembantu," celetuk Minah dari kursi makan.

"Kamu yang nggak ada sopan-sopannya! Non Gigi kamu biarkan cuci piring, pembatunya malah uncang-uncang kaki. Sana gantiin!" Mbok Darmi yang baru saja akan menjemur pakaian sengaja belok dulu untuk menegur Minah.

"Nggak apa-apa, Mbok."

"Nggak bisa, Non. Keenakan dia, udah kaya di rumah sendiri."

"Emang udah kaya rumah sendiri, Mbok. Nyonyanya aja bestie." Minah masih saja ngeyel, Mbok Darmi kesel dan menarik daun telinganya.

"Aduuk, Mbok, sakiitt!"

"Bengal sih kalau dibilangin." Mbok Darmi mendorong tubuh Minah hingga mendekat padaku.

"Biar Minah saja yang nyuci, Nyah."

"Nanggunglah sedikit lagi."

"Oh, ya sudah." Minah mundur dan hendak duduk lagi di kursi.

Aku dapat melihat mata Mbok Darmi langsung mendelik.

"Nggak apa-apa, Nyonya. Saya saja." Tanpa menunggu setengah detik Minah langsung mengambil alih piring dari tanganku. Tidak ingin membuatnya terus dimarahi Mbok Darmi aku mengalah dan mengeringkan tangan.

"Mau ikut ny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status