Share

"Laras, Kepergok!"

"Den, saya ikut!"

Farel berlari menyusul Den Aaraf ke luar setelah menyalami kami dengan tergesa.

"Farel, jangan Nak!"

"Aku tidak mau telat lagi gara-gara naik mobil keong itu, Ma."

Farel berlari kencang, menghentikan mobil Den Aaraf yang hampir melaju. Aku mengintip mereka di balik tirai. Den Aaraf terlihat membuka kaca jendela, keduanya nampak berbicara sebentar sebelum Farel memutar untuk duduk di kursi depan.

"Biarkan saja mereka sering bersama, kedekatan akan terjalin dengan sendirinya," ucap bapak.

Aku berbalik, bapak sudah berada di sampingku saat ini. Beliau menggelindingkan kursi rodanya sendiri. Hari ini adalah jadwal bapak terapi, ada bagusnya Farel ikut Den Aaraf, jadi aku tidak perlu memutar jalan.

"Mobil keong naik kelas ni," coleteh bapak saat merasakan caraku mengemudi lebih cepat dari biasanya. Aku membusungkan dada, tidak tahu saja bapak kalau semalam aku sudah jadi pembalap jalanan.

"Di mana kamu menemukan Aaraf semalam?"

Aku melirik, lalu menggeleng. Wajah bapak me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Chasya Cahaya
Hahahaaaa,,, Minah ..minah, lanjut thor keren ceritanya. Sakit perut pagi2 saking kuat ketawain minah yg mmbayangkan adegan romantis, hahaha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status