Share

Menyelamatkan Den Aaraf

Jam sudah menunjukkan pukul 22.00 malam, aku sangat khawatir karena belum melihat Den Aaraf kembali, di cek ke kamar pun masih kosong tanpa terkunci. Den Aaraf bukan orang yang suka menghabiskan waktu di jalanan, ia adalah anak rumah dan kantoran.

"Den Aaraf belum kembali, Pak," ucapku sembari memandang tubuh bapak dari belakang, beliau tidur menyamping ke kiri dan memunggungiku saat ini.

"Dia butuh merenung, tidak apa-apa sesekali membiarkannya sendiri."

Aku tahu getar suara itu, bapak sama sekali tidak tenang. Ia pasti sangat khawatir. Aku keluar dan menutup pintu kamarnya pelan. Duduk menunggu di ruang tamu. Jarum jam sudah bergerak ke angka 11, tapi tidak ada tanda-tanda Den Aaraf akan kembali.

Aku tidak bisa duduk termenung seperti ini! pekikku dalam hati. Berdiri dan mengambil kunci mobil, berusaha mencari dari pada hanya terpaku menunggu. Jalanan sudah cukup sepi dan gelap. Baru kali ini aku mencoba berkendara di tengah malam. Lajunya benar-benar seperti keong, bahkan berkali-k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status