Share

Tawaran Pekerjaan

last update Last Updated: 2025-08-07 21:18:30

“Hei! Jangan main-main denganku! Aku butuh uang yang banyak, semua lowongan kerja yang kau berikan tidak akan menolong hidupku! Aku mungkin bisa bertahan hidup 1 minggu atau 1 bulan ke depan dalam keterpaksaan dengan uang itu, tapi hidupku akan hancur selamanya, bahkan aku tak yakin aku masih bisa bebas dengan semua hutang yang menggunung!”

Seorang perempuan bernama Elara Felicya G. bukan membutuhkan uang untuk bertahan hidup, melainkan untuk menyelamatkan hidupnya yang sudah dititik kebangkrutan, perusahaan yang dia pegang, mengalami kehancuran karena kesalahan yang tak sengaja dia lakukan, dia terjebak dalam banyak jebakan.

“Aku butuh uang yang banyak, menjanjikan dan bisa menolong kehancuranku Fia!”

Hembusan napas keluar dari mulut Fia, pikirannya sudah terasa panas, kepalanya terasa akan pecah mendengarkan masalah sahabatnya. “Aku sudah memberimu banyak uang sebagai bentuk pertolongan untukmu dan aku juga sudah menawarkan pekerjaan yang melebihi gaji satu bulan sebagai karyawan, tapi kamu tetap pada pendirian yang menyesatkanmu itu!”

Kening Elara mengernyit, dia tidak ingat dengan tawaran yang Fia maksud.

“Aku sudah mengatakan kalau kamu mempunyai tubuh yang indah, aku juga sudah merekomendasikan tempat untukmu bekerja, tapi kamu tetap menolak dengan alasan kamu sayang pada tubuhmu dan tidak ingin ada orang yang menyentuh tubuhmu, apalagi masuk terlalu jauh!” Nada bicara Fia terdengar begitu ketus, dia setengah muak menghadapi masalah sahabatnya yang begitu besar, sedangkan ego sahabatnya begitu tinggi melebihi hutang yang dia miliki.

Elara berdecak, dia tidak lupa dengan tawaran itu. “Masalahnya hidupku sudah banyak masalah, karirku apalagi sudah hancur, terus aku harus menghancurkan hidupku dengan cara ini?” Elara menjeda kalimatnya, dia menggeleng pelan. “Tidak! Aku tidak ingin jadi perempuan malang yang kebingungan memikirkan siapa Ayah dari anak yang aku kandung nantinya!”

“Ish! Dasar bodoh!”

Tatapan tajam langsung Elara lemparkan saat mendengar kalimat penuh penghinaan dari sahabatnya itu, sementara Fia dengan seketika tersenyum lebar saat menyadari apa yang sudah dia ucapkan.

“Kurang ajar!”

“Tenang, tenang, santai.” Fia terkekeh pelan. “Ya lagian kamu seperti anak remaja kemarin sore, disuruh bekerja seperti itu memikirkan hamil! Zaman sekarang sudah banyak teknologi untuk menghindari kehamilan, lagian tidak semua orang senang membuang di dalam! Tidak semua dari mereka ingin menanam benih, kebanyakan dari mereka hanya ingin bersenang-senang dan tugasmu hanya menyenangkan mereka, bukan untuk menjadi tempat penampungan bening mereka!”

Beberapa saat Elara diam, dia tersadar akan hal itu dan dia akui apa yang Fia katakan benar, tapi hati kecilnya masih menolak jika dia harus tidur bersama dengan pria asing, meski bayaran yang dijanjikan pasti cukup fantastis, lebih besar dari gaji beberapa pekerjaan yang Fia tawarkan.

“Bagaimana? Apakah kamu ingin mencobanya? Aku bisa merekomendasikanmu langsung pada Madam di tempat mewah dengan bayaran mahal, bukan di tempat pinggiran dengan bayaran seadanya, karena aku juga tidak rela jika sahabatku bermain dengan harga yang murah.”

Penuh pertimbangan Elara memikirkan semua itu. “Apakah kamu tidak punya tawaran lain, selain pekerjaan yang satu ini? Pekerjaan lain yang ... sedikit tidak beresiko?”

“Kamu terlalu banyak menuntut Elara! Padahal keadaan kamu sekarang mengkhawatirkan! Diujung kebangkrutan!” timpal Fia ketus, dia semakin pusing memikirkan bagaimana caranya memberikan bantuan.

“Ah, ayolah! Kamu tahu bukan kalau aku bisa melakukan banyak hal, tapi tidak dengan tidur bersama dengan pria asing?”

Fia berdecak, dia tahu kalau prinsip sahabatnya cukup kuat, dia diam sejenak sambil berpikir. “Baiklah, aku ada satu pekerjaan lain, tapi aku belum bisa mendapatkan info untuk pekerjaan ini. Aku juga tidak ingin mencari informasi lebih jauh tentang bagaimana caranya masuk, karena aku tidak yain kalau kamu mau mengerjakan ini!”

Kening Elara berkerut dengan rasa penasaran. “Pekerjaan apa itu? Coba kamu katakan? Aku mau melakukan apa pun, asalkan jangan tidur dengan pria asing! Misalnya menjadi gadis club malam atau apa pun itu, asalkan bayarannya fantastis!”

Sebelah alis Fia mengernyit mendengar akhir dari kalimat Elara. “Menjadi gadis club malam juga masih beresiko dibungkus! Mereka mabuk, membawamu paksa ke kamar dan berhubungan! Apa bedanya dengan langsung jadi pekerja yang menyenangkan mereka di kamar?”

“Hem! Terus pekerjaan apa yang kamu maksud barusan?”

Tidak langsung memberikan penjelasan, Fia membuka handphone-nya terlebih dahulu, sampai kemudian mencari sesuatu dan menunjukkannya padda Elara. “Aku tidak akan menjelaskan banyak tentang pekerjaan ini sama kamu, sebelum kamu yakin dan mau mengerjakannya, tapi kalau kamu mau ... aku akan berusaha membantu kamu mendapatkan pekerjaan ini.”

Pandangan Elara masih fokus memperhatikan handphone Fia, dia masih mencoba untuk mencerna pekerjaan yang Fia tunjukkan sambil menimang-nimang apakah dia mau atau tidak, hanya saja pikirannya terus berkecamuk memikirkan keadaannya sekarang.

“Bagaimana? Kamu juga tidak ingin kan mengambil pekerjaan ini?”

Mendengar pertanyaan dari Fia membuat Elara tersenyum dengan begitu lebar, dia menyeringai, karena tebakan dari Fia memang tak salah, dia masih merasa berat untuk melakukan itu semua.

“Arh! Aku sudah pusing Ra mencari begitu banyak pekerjaan untuk kamu, dari mulai pekerjaan yang mudah, baik, sampai pada pekerjaan yang menghasilkan banyak uang, tapi kamu tetap menolak, lalu aku harus membantu kamu dengan cara bagaimana?”

“Ya ... apa gitu, pekerjaan yang gak ada risiko.”

“Pekerjaan ini tidak berisiko Elara! Karena mereka ada dalam aturan dan setiap pekerja di sana bebas mau mengambil single atau double job dan kalau double job, kamu pasti tahu apa yang harus dilakukan kan?”

Elara mengangguk, dia sudah bisa menebak pekerjaan lainnya apa. “Ya tapi ... pekerjaan itu ... mengusik batas rasa malu dan harga diriku Fia!”

“Apakah pantas bagi seseorang yang sedang punya banyak masalah, hutang, dan diambang kehancuran memikiran rasa malu dan juga harga diri?” tanya Fia memojokkan Elara, dia bukan memaksa Elara untuk mengambil pekerjaannya, melainkan Fia sudah lelah memikirkan apa yang harus dia perbuat.

“Arh! Kenapa aku harus seperti ini sih? Gak ada gitu jalan keluar lain yang tidak berisiko dan tetap membuatku mempunyai harga diri?”

“Tidak, sama sekali tidak ada, sesuatu butuh pengorbanan dan untuk masalahmu, sepertinya harga diri memang harus kamu korbankan, kecuali ...” Fia menatap Elara dengan sangat serius, membuat perempuan di hadapannya menaikkan alisnya tanda tanya.

“Kecuali apa? Jangan membiasakan menggantung sesuatu! Cukup nasibku yang tergantung!” Nada bicara Elara naik dengan rasa penasarannya.

“Kecuali kamu mau menikah dengan seorang bujang tua yang kaya raya, karena setelah itu kamu akan jadi Nyonya kaya raya dan semua masalahmu akan tertutupi!”

Saran yang Fia katakan membuat Elara mematung, dia diam sejenak dengan pikiran yang melayang, dia sempat mendengar sebuah rencana keluarganya, tapi Elara tidak yakin dengan hal itu.

“Itu adalah pilihan terakhir yang tidak akan membuat kamu merasa malu, tidak membuat kamu harus tidur dengan pria asing tanpa status, kamu masih punya harga diri, karena kamu melakukan semua hal yang ditawarkan di atas ranjang yang sah! Resmi di atas pernikahan!”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Gadis Liar Milik Sang Penguasa   Apakah Akan Dijual?

    “Kenapa pagiku harus terganggu dengan panggilan ini?” Elara sebenarnya merasa malas saat dia harus menerima panggilan itu, hanya saja dia tahu kalau dia tidak menerima panggilan itu, maka dia akan terus merasa terganggu. “Ada apa?!” tanya Elara dengan nada tidak senang.“Kamu tinggal di mana? Kita sudah mencoba mencari tadi di mana kediaman Tuan Dominick, tapi kita masih kebingungan ke mana dia membawa kamu.”“Ada apa menanyakan tempat tinggalku? Aku di sini tinggal dengan tenang dan nyaman.”“Bukan itu, terserah saja kalau kamu tinggal tidak nyaman juga, intinya kita ingin bertemu dengan kamu. Jadi, katakan di mana kamu tinggal sekarang, agar kita bisa segera ke sana.”Kalimat yang baru saja Elara dengar dari Melinda membuatnya berpikir penuh dengan keseriusan. Kalau aku memberi tahu mereka di mana tempat tinggal aku, maka mereka bisa dengan suka hati datang ke sini dan mengganggu ketenangan aku? Lebih baik aku mengajak mereka bertemu, agar aku masih punya Rumah untuk tempat aku beri

  • Gadis Liar Milik Sang Penguasa   Dibuat Kesal

    “Jam segini dia belum pulang, emangnya dia semalaman ngerjain apaan sih?” Elara terus melangkahkan kaki ke Ruang tengah Rumah milik Dominick dan dia belum menemukan keberadaan pria yang dia cari.“Selamat pagi Nona, ada yang bisa saya bantu?”Mendengar kalimat itu membuat Elara mengalihkan pandangannya, dia memperhatikan seorang pelayan yang ada di hadapannya. “Emh ... dia ke mana? Apakah dia sudah pulang?”“Dia? Dia siapa yang Nona maksud? Apakah Tuan Dominick?”“Iya, ke mana dia? Apa dia belum pulang?”“Belum Nona, saya belum melihat Tuan pulang.”Mendengar kalimat itu membuat Elara menarik napas dengan sangat dalam, lalu menghembuskan dengan kasar, dia juga bahkan bersandar lelah di sofa.“Ada yang Nona inginkan, mungkin segelas teh hangat atau lainnya?”Elara diam sejenak. “Buatkan apa pun, tapi jangan yang tawar. Aku ingin minum sesuatu yang menenangkan sekarang.”“Baik Nona, apakah ada request lainnya, seperti manis, asam, atau ingin ditemani cemilan lainnya?”“Terserah, apa saj

  • Gadis Liar Milik Sang Penguasa   Diminta Melepas Semuanya

    Pandangan Elara terus dia edarkan memperhatikan sekeliling, langkah kakinya terus mengikuti ke mana Dominick melangkah. Seharusnya aku tidak heran dengan seberapa megahnya Rumah ini, karena dia berani mengiyakan persyaratan yang aku berikan untuk melunasi hutang yang tidak sedikit, tapi tetap saja ... Rumah ini ... sangat luar biasa!Dominick melirik ke arah di mana Elara berada, dia tersenyum kecil kala melihat wajah cantik dari seorang perempuan yang secara status adalah Istrinya, sampai kemudian dia masuk ke sebuah kamar yang sudah dibukakann oleh pelayan yang berada di depan kamar.“Kamu bisa istirahat di sini,” ucap Dominick yang memecah keheningan di antara dirinya dan Elara.“Hem, ini kamar aku?”“Kamar kita,” sahut Dominick dengan senyuman kecilnya, bahkan senyuman itu terlihat nakal.*****Waktu berlalu dengan sendirinya, Elara tidak banyak melakukan kegiatan, dia diam di atas tempat tidur dengan pikiran yang terus berputar. “Emh ... aku boleh minta sesuatu tidak?” Elara mena

  • Gadis Liar Milik Sang Penguasa   Hari Pernikahan

    “Maaf, pernikahan antara Julio Scott dengan Elara Felicya tidak bisa dilanjutkan.”Mendengar hal tersebut membuat mereka membelalakan mata, mereka merasa terkejut dengan ini. “Lho kenapa tidak bisa dilanjutkan? Ini sudah mendekati waktu, hanya tersisa 1 jam lagi, kenapa tidak bisa dilanjutkan? Apakah ada berkas yang kurang? Jika iya, kita bisa melengkapinya dengan segera dan pernikahan harus tetap dilaksanakan!”“Tidak bisa Bu, karena kami tidak akan mungkin menikahkan seorang seorang laki-laki bersama dengan seorang perempuan yang berstatus sebagai istri sah dari orang lain.”“Apa? Istri sah?!”Semua yang ada di Ruangan begitu terkejut, pihak keluarga Elara dan juga keluarga Julio sama sekali tidak tahu kalau Elara sekarang berstatus sebagai Istri dari orang lain.“Gak mungkin Pak, anak saya belum menikah dengan siapa pun, sehingga tidak mungkin Elara berstatus sebagai Istri orang lain. Elara baru akan melangsungkan pernikahannya dengan Julio sekarang.” Melinda mencoba untuk menjelas

  • Gadis Liar Milik Sang Penguasa   Tawaran Kerja Sama

    “Memangnya kamu tidak tahu apa yang harus kamu lakukan saat ada yang memanggil kamu ke Ruang private?”Dengan penuh kejujuran, Elara menggelengkan kepalanya. “Maaf Tuan, saya tidak tahu, karena saya baru di sini.” Elara menjawab dengan penuh kesopanan, dia sadar kalau dia harus bersikap profesional untuk menghindari masalah nantinya. “Apakah Tuan ingin saya menari di sini untuk Tuan saksikan secara pribadi?”Dominick mengangguk, lalu alunan musik dimulai dan dia begitu memperhatikan setiap gerakan dari Elara, terlihat sedikit malu, hanya saja tidak begitu kaku dengan tubuh indah yang membuatnya cukup merasa terhibur, apalagi saat melihat gerakan Elara yang semakin menyatu dengan musik.Waktu berlalu, hingga kemudian Dominick bangkit dengan tangan yang secara perlahan menyentuh Elara dan itu membuat Elara merasa tidak nyaman, tapi dia masih berusaha menyatu dengan musik dan terus menari dengan indah. “Kita lanjutkan tarian ini di atas tempat tidur.”Sontak bola mata Elara membulat, dia

  • Gadis Liar Milik Sang Penguasa   Menjadi Penari

    “Apakah kamu sudah siap malam ini?” tanya Fia sambil memperhatikan Elara yang berulang kali menghela napas dengan sangat panjang.Terlihat jelas dari tatapannya, kalau Elara tidak bersemangat, lesu penuh dengan keterpaksaan. “Siap tidak siap? Aku bisa apa? Karena aku juga tidak mau kalau harus dipenjara!”“Ya ... sudahlah, jalani saja, setidaknya pekerjaan ini bayarannya menjanjikan, apalagi kalau di penampilan kamu selanjutnya, bahkan bisa saja sekarang juga, jika kamu bisa menarik perhatian penonton dan kamu akan mendapatkan tips yang cukup besar dari mereka.”Hembusan napas Elara keluar dengan kasar, dia mengangguk dengan jelas dan dari ujung Ruangan, seorang wanita dengan lipstick merah menyala dan kipas di tangannya mendekat. “Elara! Siap-siap sekarang, segera ke belakang panggung, pertunjukan akan dimulai 5 menit lagi dan saya tidak ingin ada yang telat dan mengacaukan semuanya!”“Baik Madam,” jawab Elara secara terpaksa.“Jangan lupa, lepas jaket yang kamu gunakan, karena tida

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status