Home / Romansa / Gadis Liar Milik Sang Penguasa / Pertemuan Keluarga Scott

Share

Pertemuan Keluarga Scott

last update Last Updated: 2025-08-09 20:28:07

“Tidak ada cara lain, kita harus menerima perjodohan dari keluarga Scott, kita harus menikahkan Elara dengan Putra Sulung keluarga Scott, karena hanya itu yang bisa menyelamatkan perusahaan kita!” Nada bicara Wandah begitu tinggi, setengah gemetar. Pikirannya kacau memikirkan kondisi perusahaan keluarga yang menjadi satu-satunya sumber penghasilan besar yang tersisa, sehingga saat perusahaan diambang kehancuran, semuanya panik.

Bola mata Elara membulat penuh amarah, tangannya mengepal kuat. “Aku tidak sudi menikah dengan pria cacat! Aku masih pantas mendapatkan pria yang sepadan denganku!”

Melinda yang sedari tadi diam mendengarkan Mertuanya berucap, langsung menatap Elara tajam, dia tidak suka terhadap penolakan yang Elara berikan. “Kapan? Kapan waktu itu tiba? Mana yang akan tiba lebih awal, pernikahanmu dengan pria yang bisa menolong hidupmu atau kehancuran dirimu? Kita sudah bangkrut Elara!”

Elara tahu bagaimana kondisi perusahaannya, bahkan sejak lama dia sudah tahu kalau perusahaan yang dia pegang diambang kebangkrutan, tapi Elara tidak ingin mempertaruhan masa depannya untuk menyelamatkan semua keluarga yang bukan seluruhnya keluarga kandungnya.

“Masih ada anak perempuan di keluarga ini, kenapa tidak anak anda saja yang dijodohkan dengan pria itu?!” Elara menaikkan dagunya, sisi arogan dan pembangkangnya sangat nampak, dia tidak suka disetir oleh keluarganya, terlebih Ibu tirinya.

“Mereka menginginkan dirimu, bukan menginginkan Selina!” timpal Melinda dengan nada yang semakin tinggi membuat Ruang tengah Rumah ini terasa pengap.

Senyuman miris Elara terbentuk, dia menggelengkan kepala dengan tatapan tidak senang. “Bilang saja kalau kalian sayang pada Selina, makanya kalian tidak mengizinkan Selina menikah dengan dia atau kenapa tidak kalian jual saja Selina pada pria tua yang kaya raya, agar bisa menyelamatkan seluruh hidup kalian?!”

Melinda selaku Ibu kandung dari Selina sangat tidak terima dengan perkataan Elara. “Selina tidak seburuk dan semurahan kamu!”

Kepala Elara masih terasa pusing dengan keadaan sekarang, tapi kalimat yang baru saja dia dengar membuatnya ingin tertawa dengan kencang. “Kalau aku murahan, kenapa aku dijodohkan dengan sang pewaris kaya raya?!”

Wandah bangkit, dia menatap Elara tajam. “Sudah, jangan banyak membantah, besok pertemuan kamu dengan keluarga Scott, jangan menolak, lagi pula memangnya kamu belum membaca surat yang dikirimkan oleh Tuan Handoko?”

Bola mata Elara berputar malas, dia tidak lupa kalau dia sudah membaca surat itu, dia tahu kalau Handoko akan mengambil jalur hukum, karena dia sudah menipu Handoko dengan jumlah yang tidak sedikit—Milyaran yang selama ini dia gunakan untuk terus mencukupi kebutuhan hidupnya dan berusaha untuk mempertahankan perusahaan yang sedang dia pegang, tapi hasilnya tetap nihil.

“Pilihan ada di tangan kamu, kalau kamu tidak mau dijodohkan dengan Putra Sulung keluarga Scott, maka Selina yang akan kita jodohkan atau kita suruh bekerja Extra untuk menghidupi keluarga ini, tapi kamu urus sendiri urusan kamu dengan Tuan Handoko dan silakan nikmati hidup kamu dipenjara!”

Tangan Elara yang sedari tadi mengepal sekarang terasa mengepal bara api, panasnya emosi bercampur dengan rasa pusing yang berkecamuk, dia menunduk sambil menggaruk kepalanya dengan gusar. Sudah pasti dia tidak ingin meringkuk di penjara karena ulahnya, tapi dia juga tidak ingin menerima tawaran yan tidak menguntungkan dirinya dari pihak manapun.

**** 

“Kamu jangan lupa dandan yang rapi, cantik, pastikan kalau kamu terlihat menarik dan pantas untuk Putra keluarga Scott!” 

Mendengar teriakan dari luar kamar membuat Elara yang sedang menghias wajahnya memutar bola matanya malas. “Iya, lagian aku udah cantik!” timpalnya dengan nada kesal.

“Cih! Iya cantik, karena gen dari Papa kamu!”

“Setidaknya dia Papa aku, bukan hasil merebut!” timpal Elara dengan bangga yang membuat Melinda merasa ingin meledak, hanya saja Wandah menahannya.

“Sudah, jangan kamu mancing emosi dia, kalau dia sampai marah dan tidak mau datang ke acara pertemuan dengan keluarga Scott, urusannya bisa panjang!” 

Melinda menarik napas dengan sangat dalam, dia memejamkan matanya dan mengangguk. “Ya sudah Ma, kalau begitu, kita tunggu di bawah.”

“Iya, kita tunggu saja dia.”

Mereka meninggalkan Elara yang sedang melanjutkan kegiatannya, dia berhenti sejenak dan memandangi wajahnya di cermin. “Terus aku harus mengabaikan mimpi aku dengan menikahi pria yang sama sekali tidak aku cintai, hanya karena dia kaya?” 

Pikiran Elara terus melayang, dia masih memperdebatkan hati dan pikirannya. “Sebenarnya menikahi pria kaya adalah hal yang aku inginkan, bahkan selalu aku impikan, tapi ... tidak untuk menyelematkan keluarga ini juga! Keluarga yang gak sepenuhnya adalah keluarga aku.”

Elara merasa pening, dia menggaruk-garuk kepalanya beberapa saat. “Ah! Andai saja aku punya pilihan lain yang bisa membantu aku terbebas dari tuntutan Pak Handoko, sepertinya aku akan lebih memilih dia, karena hal itu hanya akan menyelematkan aku, terserah dengan mereka semua.”

***** 

Pertemuan kedua keluarga terjadi dengan begitu saja, pandangan Elara terus fokus memperhatikan Putra sulung keluarga Scott, wajah dan auranya sangat mendukung sebagai pewaris, bahkan Elara tidak bisa berbohong kalau dia terlihat tampan, hanya saja ada beberapa hal yang Elara takutkan.

Masa depannya, Elara takut hal itu menjadi bahan pergunjingan banyak orang, dia tidak ingin dihina karena menikahi pria cacat, meski secara materi sangat mendukung untuk dia memiliki kehidupan yang lebih baik.

"Permisi, saya izin ke Toilet sebentar." Elara khawatir kegelisahannya terlihat di mata mereka, sehingga Elara memilih pergi ke Toilet untuk menenangkan dirinya.

"Iya, silakan."

Elara memandang pantulan wajahnya di cermin, beberapa kali dia menghela napas. "Sepertinya akan sulit untuk aku bisa mencintainya, lalu ... apakah aku bisa berdamai dengan simpang siur gosip tentang aku yang menikahi pria tak sempurna seperti Julio?" 

"Sebenarnya Kak Julio juga tidak ingin menikah dengan kamu, kalau bukan karena paksaan keluarga. Jadi, kamu tidak perlu merasa paling wah di sini!"

Elara merasa begitu kaget dengan suara yang baru saja dia dengar, hingga kemudian dia mengalihkan pandangannya dsn melihat seorang perempuan yang menggunakan dress ketat membentuk tubuhnya.

"Sebenarnya kamu tidak layak untuk menjadi bagian keluarga Scott, hanya saja keluarga kita ingin melengkapi struktur keluarga dan keluargamu terlihat sangat menginginkan perjodohan ini, karena harta yang Kak Julio miliki!"

Kening Elara mengernyit, dia tidak menyangka kalau hal itu diketahui oleh pihak keluarga Julio.   "Kalau tahu apa maksud keluarga kita, kenapa pihak keluarga kalian setuju?" 

"Karena kita juga punya maksud yang jelas dan aku di sini ingin memperingatkan kamu untuk bersikap sopan di depan kita! Jangan berlagak, bahwa dirimu adalah berlian yang diperebutkan!"

Ada sebuah rasa terhina serta rasa penasaran dalam diri Elara tentang rencana apa yang mereka miliki, tapi pembahasan singkat ini semakin membuat Elara merasa tidak ingin menerima perjodohan dengan Julio Scott.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Gadis Liar Milik Sang Penguasa   Apakah Akan Dijual?

    “Kenapa pagiku harus terganggu dengan panggilan ini?” Elara sebenarnya merasa malas saat dia harus menerima panggilan itu, hanya saja dia tahu kalau dia tidak menerima panggilan itu, maka dia akan terus merasa terganggu. “Ada apa?!” tanya Elara dengan nada tidak senang.“Kamu tinggal di mana? Kita sudah mencoba mencari tadi di mana kediaman Tuan Dominick, tapi kita masih kebingungan ke mana dia membawa kamu.”“Ada apa menanyakan tempat tinggalku? Aku di sini tinggal dengan tenang dan nyaman.”“Bukan itu, terserah saja kalau kamu tinggal tidak nyaman juga, intinya kita ingin bertemu dengan kamu. Jadi, katakan di mana kamu tinggal sekarang, agar kita bisa segera ke sana.”Kalimat yang baru saja Elara dengar dari Melinda membuatnya berpikir penuh dengan keseriusan. Kalau aku memberi tahu mereka di mana tempat tinggal aku, maka mereka bisa dengan suka hati datang ke sini dan mengganggu ketenangan aku? Lebih baik aku mengajak mereka bertemu, agar aku masih punya Rumah untuk tempat aku beri

  • Gadis Liar Milik Sang Penguasa   Dibuat Kesal

    “Jam segini dia belum pulang, emangnya dia semalaman ngerjain apaan sih?” Elara terus melangkahkan kaki ke Ruang tengah Rumah milik Dominick dan dia belum menemukan keberadaan pria yang dia cari.“Selamat pagi Nona, ada yang bisa saya bantu?”Mendengar kalimat itu membuat Elara mengalihkan pandangannya, dia memperhatikan seorang pelayan yang ada di hadapannya. “Emh ... dia ke mana? Apakah dia sudah pulang?”“Dia? Dia siapa yang Nona maksud? Apakah Tuan Dominick?”“Iya, ke mana dia? Apa dia belum pulang?”“Belum Nona, saya belum melihat Tuan pulang.”Mendengar kalimat itu membuat Elara menarik napas dengan sangat dalam, lalu menghembuskan dengan kasar, dia juga bahkan bersandar lelah di sofa.“Ada yang Nona inginkan, mungkin segelas teh hangat atau lainnya?”Elara diam sejenak. “Buatkan apa pun, tapi jangan yang tawar. Aku ingin minum sesuatu yang menenangkan sekarang.”“Baik Nona, apakah ada request lainnya, seperti manis, asam, atau ingin ditemani cemilan lainnya?”“Terserah, apa saj

  • Gadis Liar Milik Sang Penguasa   Diminta Melepas Semuanya

    Pandangan Elara terus dia edarkan memperhatikan sekeliling, langkah kakinya terus mengikuti ke mana Dominick melangkah. Seharusnya aku tidak heran dengan seberapa megahnya Rumah ini, karena dia berani mengiyakan persyaratan yang aku berikan untuk melunasi hutang yang tidak sedikit, tapi tetap saja ... Rumah ini ... sangat luar biasa!Dominick melirik ke arah di mana Elara berada, dia tersenyum kecil kala melihat wajah cantik dari seorang perempuan yang secara status adalah Istrinya, sampai kemudian dia masuk ke sebuah kamar yang sudah dibukakann oleh pelayan yang berada di depan kamar.“Kamu bisa istirahat di sini,” ucap Dominick yang memecah keheningan di antara dirinya dan Elara.“Hem, ini kamar aku?”“Kamar kita,” sahut Dominick dengan senyuman kecilnya, bahkan senyuman itu terlihat nakal.*****Waktu berlalu dengan sendirinya, Elara tidak banyak melakukan kegiatan, dia diam di atas tempat tidur dengan pikiran yang terus berputar. “Emh ... aku boleh minta sesuatu tidak?” Elara mena

  • Gadis Liar Milik Sang Penguasa   Hari Pernikahan

    “Maaf, pernikahan antara Julio Scott dengan Elara Felicya tidak bisa dilanjutkan.”Mendengar hal tersebut membuat mereka membelalakan mata, mereka merasa terkejut dengan ini. “Lho kenapa tidak bisa dilanjutkan? Ini sudah mendekati waktu, hanya tersisa 1 jam lagi, kenapa tidak bisa dilanjutkan? Apakah ada berkas yang kurang? Jika iya, kita bisa melengkapinya dengan segera dan pernikahan harus tetap dilaksanakan!”“Tidak bisa Bu, karena kami tidak akan mungkin menikahkan seorang seorang laki-laki bersama dengan seorang perempuan yang berstatus sebagai istri sah dari orang lain.”“Apa? Istri sah?!”Semua yang ada di Ruangan begitu terkejut, pihak keluarga Elara dan juga keluarga Julio sama sekali tidak tahu kalau Elara sekarang berstatus sebagai Istri dari orang lain.“Gak mungkin Pak, anak saya belum menikah dengan siapa pun, sehingga tidak mungkin Elara berstatus sebagai Istri orang lain. Elara baru akan melangsungkan pernikahannya dengan Julio sekarang.” Melinda mencoba untuk menjelas

  • Gadis Liar Milik Sang Penguasa   Tawaran Kerja Sama

    “Memangnya kamu tidak tahu apa yang harus kamu lakukan saat ada yang memanggil kamu ke Ruang private?”Dengan penuh kejujuran, Elara menggelengkan kepalanya. “Maaf Tuan, saya tidak tahu, karena saya baru di sini.” Elara menjawab dengan penuh kesopanan, dia sadar kalau dia harus bersikap profesional untuk menghindari masalah nantinya. “Apakah Tuan ingin saya menari di sini untuk Tuan saksikan secara pribadi?”Dominick mengangguk, lalu alunan musik dimulai dan dia begitu memperhatikan setiap gerakan dari Elara, terlihat sedikit malu, hanya saja tidak begitu kaku dengan tubuh indah yang membuatnya cukup merasa terhibur, apalagi saat melihat gerakan Elara yang semakin menyatu dengan musik.Waktu berlalu, hingga kemudian Dominick bangkit dengan tangan yang secara perlahan menyentuh Elara dan itu membuat Elara merasa tidak nyaman, tapi dia masih berusaha menyatu dengan musik dan terus menari dengan indah. “Kita lanjutkan tarian ini di atas tempat tidur.”Sontak bola mata Elara membulat, dia

  • Gadis Liar Milik Sang Penguasa   Menjadi Penari

    “Apakah kamu sudah siap malam ini?” tanya Fia sambil memperhatikan Elara yang berulang kali menghela napas dengan sangat panjang.Terlihat jelas dari tatapannya, kalau Elara tidak bersemangat, lesu penuh dengan keterpaksaan. “Siap tidak siap? Aku bisa apa? Karena aku juga tidak mau kalau harus dipenjara!”“Ya ... sudahlah, jalani saja, setidaknya pekerjaan ini bayarannya menjanjikan, apalagi kalau di penampilan kamu selanjutnya, bahkan bisa saja sekarang juga, jika kamu bisa menarik perhatian penonton dan kamu akan mendapatkan tips yang cukup besar dari mereka.”Hembusan napas Elara keluar dengan kasar, dia mengangguk dengan jelas dan dari ujung Ruangan, seorang wanita dengan lipstick merah menyala dan kipas di tangannya mendekat. “Elara! Siap-siap sekarang, segera ke belakang panggung, pertunjukan akan dimulai 5 menit lagi dan saya tidak ingin ada yang telat dan mengacaukan semuanya!”“Baik Madam,” jawab Elara secara terpaksa.“Jangan lupa, lepas jaket yang kamu gunakan, karena tida

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status