Randy melihat kearah wajah kekasihnya dengan sekilas saja. Sebenarnya dia ingin memgatakan sesuatu pada Windi juga.
"Sebaiknya jika kita harus menjauh dulu untuk sementara," gumam Randy pada Windi.
"Loh kenapa?" tanya Windi yang menaikan sebelah alisnya dengan heran. Dia yakin kalau memang ada sesuatu yang memang harus dia lakukan dengan baik nantinya.
"Mamah sudah mulai curiga dengan aku yang memang menyuntikan dana untuk perushaan kamu," ujar Randy.
Windi tersemyum dengan sekilas,.dia.tidaj akan rugi karena sebenarnya dia tidak terlalu mencintai Randy. Hanya ibunya yang menyuruh dia mendekati Randy agar bisa mengambil harta milik pria itu.
"Yaudah kalau memang itu jalan yang terbaik maka, aku akan melakukan semuanya."
Windy tidak jadi masalah jika dia yang harus jauh dari Randy, lagian itu bukan hal yang sulit untuk dirinya. Se
Randy di dalam mobil merasa gelisah. Apalgi dengan ibunya Windy yang memang terlihat memaksa dirinya untuk menikah dengan Windy. Bukan dia tidak mau menikah dengan Windi, hanya saja dia belum mendapatkan restu dari kedua orangnya."Sial!" maki Randy dengan memukuli stirnya.Randy merasa kesal sendiri saat ini, dia bahkan tidak tau harus melakukan apapun juga sekarang ini. Membiarkan waktu yang akan membalas semuanya agar bisa lebih baik lagi.Sekarang hanya tinggal waktu saja yang akan mengubah semuanya. Bahkan dia bingung kenapa semuanya malah jadi rumit."Aku merasa kesal," gumam dia dengan sekilas saja.Randy buru-buru harus pulang sekarang, banyak sekali yang memang harus dia lakukan dengan baik. Semoga saja ini akan menjadi awal yang baik untuk dirinya juga.Randy melihat kearah ponselnya dan melihat ada orang yang mem
Virna terdiam sejenak ketika dia yang sedang mengerjakan pekerjaan rumahnya. Dia tersenyum dengan manis ketika semuanya sudah jadi lebih baik."Yang benar bersihkan nya.""Iya Sari, kamu tenang aja, aku sudah bisa membersihkan ini semuanya."Virna kini sudah terbiasa atas semuanya, dia tau apa yang akan dia lakukan selanjutnya. Jika memang dia akan melakukan semuanya maka, dia akan melakukan ini dengan baik."Kenapa?" tanya Virna ketika merasakan tanganya ditarik oleh seseorang. Entah apa yang dia rasakan saat ini.Dia bahkan tidak tau harus melakukan semuanya seperti sekarang. Randy langsung memojokan Virna ke tembok. Dia melakukan semuanya sesuai dengan keinginan dirinya."Kamu pasti yang sudah membuat ibuku sakit kan?" tuduh Randy sambil mencengkeram tangan Virna.Virna yang mendengar itu malah
Virna melihat kearah orang yang kini menatap dirinya terus. Randy belum menerima kenyataan ketika dirinya yang memang sudah kalah melawan dirinya."Sekarang kamu boleh keluar Virna."Randy mengatakan hal seperti itu dan dia langsung tersenyum manis. Dia tau apa yang akan dia lakukan selanjutnya. Rasanya memang bahagia ketika dia tau apa yang akan dia lakukan."Baik nyonya."Virna menganggukkan kepalanya sambil tersenyum dengan manis. Dia tau apa yang akan dia lakukan selanjutnya. Semuanya sudah membuat dia jadi lebih lega. Setidaknya dia tidak disalahkan atas apa yang sudah terjadi saat ini."Kenapa mamah lebih percaya dengan dia? Padahal dia sudah punya niat buruk untuk kelurga kita," ucap Randy mengatakan itu pada Tyas. Dia tau apa yang terjadi selanjutnya sekarang ini.Dia hanya akan tersenyum dengan sekilas dan sekarang dia hanya akan melaku
Randy kesal karena keputusan kedua orangtuanya yang malah tidak akan memberikan warisan padanya."Sial!" Maki Randy yang benar-benar merasa kesal.Virna melihat kearah Randy yang sedang frustasi, entah kenapa dia malah kepikiran untuk menghampir pria itu."Sudah merasa kalah Tuan Muda?" tanya Virna yang kini sedikit menertawakan semuanya.Randy menatap kearah Virna yang tidak jauh dari tempatnya berada. Entah kenapa dia merasa ada sesuatu yang sulit untuk dia tebak selanjutya."Apa kamu ke sini ingin menertawakan aku hah!" ketus Randy yang benar-benar merasa kesal.Sekarang bahkan dia tidak tau harus melakukan apalagi setelah ini. Padahal dia sudah berusaha melakukan yang terbaik untuk dirinya saat ini."Tentu saja, Tuan Muda sudah berani munuduhku dan sekarang aku akan menertawakan kamu."Virna memberan
Randy mendekatkan wajahnya pada Virna, melepaskan sentuhan itu dengan perlahan, dia benar-benar tidak menyangka ketika semua yang dia lakukan pada Virna sekarang.Tubuhnya malah tidak bisa melepaskan dirinya dari Virna. Randy tersenyum sedikit lalu kini melihat kearah Virna yang berusaha untuk berontak."Kurang ajar kau Randy! Aku membencimu."Randy melepaskan semua kain yang dia gunakan, dia benar-benar merasa kesal atas semuanya. Benar-benar tidak pernah dia duga kalau semuanya jadi begini."Kamu adalah orang yang jahat."Randy tau kalau semuanya pasti akan terjadi, sekarang dia akan melakukan sesuatu untuk Virna. Entah dia merasa gairahnya muncul ketika dia dekat dengan Virna. Berbeda ketika dia bersama dengan Randy."Kau tidak tau apa yang sudah terjadi denganku, jadi menyingkirlah."Usaha yng dilakukan oleh Virna untuk mendorong Randy rasanya sia-sia, dia sudah berus
Randy bangun dari tidurnya dan sudah tidak menemukan Virna di samping dirinya. Mungkin wanita itu sudah pergi, pikir Randy.Randy juga nampak tidak peduli, yang dia pikirkan saat ini adalah tentang Windi, dia tidak bisa menikah dengan kakasihnya.Ponsel Randy berdering dan Randy langsung mengambilnya. Dia melihat siapa orang yang menghubunginya yang tenyata adalah Windi."Hallo Windi.""Bagaimana? Apa kamu sudah bisa menikahi aku?" tanya Windi yang terdengar antusias sekali."Iya aku akan menikahi kamu dalam waktu dekat.""Kamu serius? Wah terimakasih banyak Randy. Kamu memang pria yang sangat baik sekali.""Iya sama-sama."Randy mengatakan itu saja tanpa mengatakan kalau dia memang tidak akan menggunakan harta dari ayahnya.Dia jadi paham atas semuanya, sekarang dia jadi tau mana yang akan dia ambil. Jika memng dia harus keluar dari rumah ini
Randy sudah memberikan semua fasilitas pemberian dari kedua orangtuanya. Dia merasa puas karena apa yang dia mau sudah bisa dia raih."Aku akan meninggalkan rumah ini.""Hati-hati," gumam Tyas yang melihat Randy pergi.Gutasv yanh ada di tempat ini hanya melihatnnya dengan sekilas saja. Sekarang dia tau mana yang harus dia ambil selanjutnya."Buktikan semuanya."Randy mengatakan itu sambil tersenyum dengan sekilas saja. Entah kenapa dia malah merasa tidak tahan atas semuanya.Randy mengambil koper yang dia gunakan, entah kenapa dia melirik kearah jendela, dia malah melihat Virna yang ada di tempat ini. Dia paham atas semuanya jadi lebih baik.Sekarang dia paham apapun yang dia mau sudah jadi sempurna. Waktu yang akan membuktikan semuanya jadi lebih baik."Wanita itu masih ada di tempat ini," gumam Randy ketika melihat Virna yang ada rumahnya. Bukannya wak
Randy terdiam memikirkan apa yang sudah terjadi padanya. Dia sudah memutuskan untuk mendiri tanpa bantuan dari ibunya. Sekarang dia sudah paham dengan apa yang sudah terjadi."Aku akan paham jika memang sudah jadi yang terbaik."Randy mulai tinggal di rumah yang memang bisa dibilang sederhana. Dia melakukan ini demi memperjuangkan cintanya terhadap Windi.Randy mengambil ponselnya dan melihat ada pesan dari Windi yang meminta dia untuk bertemu. Tentu saja dia akan mengabulkan permintaannya."Aku akan segera ke sana Windi.""Aku tunggu."Akhirnya Randy memutuskan untuk naik taksi dan dia memutuskan untuk bertemu dengan kekasihnya itu. Dia yakin dengan begini akan jadi lebih baik.Hingga tak berapa lama dia sudah berada di tempat yang memang dia ada dan entah kenapa dia bisa tau apa yang akan dia lakukan selanjutnya. Randy kini sudah berada di depan rumah Windi dan dia mengetuk pintu rumah itu dengan