Beranda / Romansa / Gairah Cinta CEO dan Peramalnya / Bab 31: Perasaan yang Tak bisa Dipungkiri

Share

Bab 31: Perasaan yang Tak bisa Dipungkiri

Penulis: Aurelia Rahmani
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-19 03:19:44

Di bawah langit malam yang temaram, Reza dan Anya duduk berdua di balkon apartemen Reza. Angin sepoi-sepoi menerpa wajah mereka, membawa ketegangan yang semakin terasa nyata.

Reza menatap Anya dengan mata yang sulit diartikan, antara ragu, ingin, dan sesuatu yang lebih dalam dari sekadar ketertarikan.

Reza: "Anya... aku nggak bisa bohong lagi. Aku punya perasaan ke kamu."

Anya yang tengah menyesap teh hangat hampir tersedak. Ia menatap Reza dengan ekspresi tidak percaya.

Anya: "Apa?"

Reza tersenyum kecil, seolah melihat ekspresi terkejut Anya adalah sesuatu yang menyenangkan.

Reza: "Aku suka kamu, Anya. Bukan cuma iseng atau main-main. Aku tahu ini membingungkan, dan aku nggak maksa kamu buat ngerasain hal yang sama."

Anya terdiam. Hatinya berkecamuk. Ia memang merasakan sesuatu yang berbeda ketika bersama Reza. Ada ketertarikan yang tidak bisa ia abaikan, ada debaran yang lebih dari sekadar teman biasa.

Anya: (menghela napas) "Jujur, aku juga ngerasa sesuatu yang nggak biasa kalau sa
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 32: Gejolak di Hati Anya

    Setelah kejadian tadi, Anya masih merasakan hangatnya sentuhan Reza di keningnya. Perasaannya campur aduk, antara bahagia, bingung, dan sedikit takut. Ia tahu ada sesuatu yang nyata di antara mereka, tetapi apakah ia siap untuk menerimanya?Saat mereka berjalan keluar dari kafe, Reza tetap di sisinya, sesekali mencuri pandang ke arah Anya yang masih diam.Reza: (sambil memasukkan tangan ke saku celana) "Kamu masih kepikiran?"Anya menoleh, menatap pria itu dengan tatapan yang sulit ditebak.Anya: "Apa maksudmu?"Reza menyeringai kecil.Reza: "Tentang kita."Anya menghela napas. Ia ingin menjawab, tapi bibirnya terasa kaku. Ia bahkan belum benar-benar memahami perasaannya sendiri.Melihat itu, Reza tiba-tiba meraih tangan Anya, menggenggamnya lembut.Reza: (suara dalam dan tenang) "Aku nggak akan memaksamu, Anya. Tapi aku juga nggak mau kamu terus-terusan lari dari perasaanmu sendiri."Anya menatap tangan mereka yang saling bertaut. Ada getaran hangat yang mengalir, mengusik pertahanan

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-19
  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 33: Rahasia yang Tersembunyi

    Anya masih terpaku dengan pengakuan Rio. Udara di antara mereka terasa berat, seolah ada sesuatu yang lebih besar yang belum terungkap.Anya: (mengusap pelipisnya, mencoba mencerna semuanya) "Jadi… Larasati adalah anak Nathan dan Tante Sisca. Dia juga pacarnya Reza. Dan kematiannya… mencurigakan?"Rio mengangguk pelan.Rio: "Aku nggak bisa bilang semua detailnya sekarang, tapi yang jelas, ada lebih dari sekadar kecelakaan dalam kematian Larasati."Anya menggigit bibirnya, pikirannya berkecamuk.Anya: "Reza tahu tentang ini?"Rio: (menatap Anya tajam) "Dia tahu… tapi nggak semua. Aku juga nggak tahu apa yang benar-benar dia ketahui, tapi aku yakin dia menyembunyikan sesuatu."Anya terdiam. Reza… pria yang semakin dekat dengannya, pria yang tadi pagi memeluknya dan mencium keningnya, ternyata menyimpan sesuatu yang lebih gelap dari yang ia duga.Anya: (suara pelan, hampir berbisik) "Aku harus cari tahu sendiri…"Rio menatapnya lama sebelum akhirnya berkata,Rio: "Kalau kamu mau masuk le

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-19
  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 34: Ciuman Pertama dengan Reza

    Anya menatap foto Reza dan Larasati dengan napas memburu. Kata-kata Rio tadi masih bergema di kepalanya."Larasati, tunangan Reza sebelum kecelakaan."Tangannya gemetar saat meletakkan kembali foto itu ke atas meja.Anya: (suara pelan, nyaris berbisik) "Kenapa Reza nggak pernah cerita soal ini?"Rio: (menghela napas panjang) "Mungkin karena dia nggak ingin kamu tahu."Anya: (mendongak, menatap Rio tajam) "Atau mungkin karena dia masih belum bisa move on?"Rio: (menatap Anya lama, lalu berkata hati-hati) "Itu juga mungkin. Tapi ada satu hal yang harus kamu tahu, Anya…"Rio merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan satu kertas lusuh, lalu mendorongnya ke arah Anya.Rio: "Aku nemuin ini di laporan. Ini adalah laporan investigasi tentang kecelakaan Larasati."Anya mengambil kertas itu dengan ragu. Matanya membaca setiap kata dengan saksama."Larasati mengalami kecelakaan mobil pada malam 15 Oktober, dalam perjalanan pulang dari sebuah pertemuan pribadi. Mobilnya ditemukan di tepi jurang deng

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-19
  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 35: Perasaan yang Semakin Nyata

    Setelah telepon dari Rina, suasana di apartemen Anya masih terasa hangat, bukan karena coklat yang ia buat, tapi karena sesuatu yang baru saja terjadi antara dirinya dan Reza.Anya masih berdiri di tempatnya, bibirnya sedikit membengkak akibat ciuman panjang yang baru saja mereka bagi. Reza, yang masih berada di dekatnya, tak melepaskan tatapannya.Reza: “Aku nggak menyesal melakukannya.”Anya menggigit bibirnya sendiri, mencoba mencari kata-kata.Anya: “Reza… aku…”Reza mengangkat tangannya, menempelkan jari telunjuk ke bibir Anya, menyuruhnya diam dengan lembut.Reza: “Aku nggak butuh jawaban sekarang, Anya. Aku tahu ini membingungkan buat kamu, dan aku juga tahu kamu butuh waktu. Tapi aku mau kamu tahu satu hal…”Anya menatapnya dalam diam.Reza: “…Aku nggak main-main.”Kata-kata itu menggema di benak Anya, membuat jantungnya berdetak lebih cepat. Ia menatap pria di depannya, berusaha mencari kebohongan di matanya, tapi tidak menemukannya.Anya: (menghela napas) “Kenapa harus aku,

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-19
  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 36: Sebuah Janji dalam Keheningan

    Anya masih diam, menatap mata Reza yang begitu dekat dengannya. Jantungnya berdetak begitu kencang, seolah memberi tahu bahwa ini adalah momen yang tidak bisa dihindari lagi.Reza mengangkat dagunya sedikit, jari-jarinya yang hangat menyentuh kulitnya dengan lembut.Reza: "Kamu diam aja, artinya aku boleh lanjut, kan?"Suaranya rendah, dalam, penuh dengan sesuatu yang membuat tubuh Anya terasa lemas.Anya: (suara pelan) "Reza…"Tapi sebelum ia bisa melanjutkan, Reza sudah menutup jarak di antara mereka. Bibirnya menyentuh bibir Anya dengan perlahan, seolah meminta izin. Dan saat Anya tidak menolak, ciuman itu semakin dalam.Anya bisa merasakan seluruh tubuhnya memanas, seakan terseret dalam pusaran emosi yang tidak bisa ia kendalikan.Reza semakin menekan ciumannya, tangannya berpindah ke tengkuk Anya, menahan agar ia tidak bisa mundur. Ada perasaan yang begitu nyata di dalamnya—bukan sekedar nafsu, tapi sesuatu yang lebih dalam, lebih bermakna.Saat akhirnya mereka melepaskan diri, n

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-08
  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 37: Tarot yang Mengungkap Rahasia

    Siang itu, Anya melangkah masuk ke kafe dengan perasaan campur aduk. Pikirannya masih dipenuhi pertanyaan tentang El dan kembarannya yang baru saja diketahui, All.Di sudut ruangan, Rina sudah duduk dengan dua pria yang wajahnya benar-benar identik. Anya tertegun sejenak. Jika bukan karena gaya berpakaian dan aura yang sedikit berbeda, dia mungkin tidak bisa membedakan siapa El dan siapa All.El melambaikan tangan ke arah Anya dengan senyum khasnya. Sementara pria di sebelahnya—yang pasti adalah All—menatapnya dengan ekspresi penuh rasa ingin tahu.Rina: (bersemangat) "Akhirnya kamu datang! Nih, kenalan langsung sama All!"Anya: (menatap All dengan penasaran) "Jadi... kamu benar-benar kembarannya El?"All tersenyum tipis dan mengulurkan tangan.All: "Sepertinya begitu. Aku All. Aku dengar banyak tentang kamu dari El."Anya menjabat tangannya, merasakan genggaman yang sedikit lebih kuat dibandingkan El.Anya: "Aneh rasanya. Selama ini aku nggak pernah dengar El punya saudara kembar."E

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-08
  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 38: Bayangan Masa Lalu

    Anya masih duduk di kafe bersama El, All, dan Rina, namun perasaan gelisah mulai merayapi dirinya. Entah kenapa, dia merasa ada yang memperhatikan mereka sejak tadi.Mata Anya melirik ke sekeliling dengan hati-hati. Pandangannya pada sosok perempuan yang berdiri di luar kafe, sedikit tersembunyi di balik tiang. Perempuan itu mengenakan coat hitam panjang, rambutnya tergerai, dan meski wajahnya agak tertutup bayangan, ada sesuatu yang membuatnya tampak mencurigakan.Anya menelan ludah, mencoba menenangkan diri.Rina: (menyadari ekspresi Anya) "Hei, kamu kenapa?"Anya menggeleng pelan.Anya: "Enggak... cuma merasa kayak ada yang memperhatikan kita."Mata El langsung tajam. Dia dengan santai menoleh ke arah luar kafe, lalu menatap All yang duduk di sebelahnya.El: (pelan tapi tegas) "Kamu lihat?"All mengikuti arah pandangan El, lalu mengangguk kecil.All: (serius) "Ya, ada seseorang di sana. Seorang perempuan."Rina ikut melihat ke luar, tapi sosok itu sudah bergerak, perlahan menjauh d

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-08
  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 39: Hasrat yang Tak Terbendung

    Anya, El, dan All masih menatap layar ponsel All dengan ekspresi tegang. Pesan anonim itu seakan membawa peringatan yang menyeramkan.Anya: (berbisik) "Siapa pun ini, dia tahu kalau kalian sedang mencari sesuatu."El mengusap tengkuknya, pikirannya berkecamuk.El: (mengerutkan kening) "Tapi kenapa mereka baru menghubungi sekarang? Kalau memang mereka nggak mau kita mencari, kenapa nggak dari awal saja?"All: (mendekatkan layar ponselnya ke mereka) "Mungkin mereka baru tahu kita sudah sejauh ini."Anya menggigit bibirnya, firasatnya tidak enak.Anya: "Apa ini berarti kita semakin dekat dengan sesuatu yang seharusnya tetap tersembunyi?"El menatap Anya dalam, lalu mengangguk pelan.El: "Mungkin saja."Tiba-tiba, ponsel Anya bergetar. Dia melihat layar, sebuah nomor tak dikenal mengirim pesan."Berhenti ikut campur, Anya. Ini bukan urusanmu."Jantung Anya berdegup kencang. Dia langsung menunjukkan pesannya kepada El dan All.All: (mengutuk pelan) "Brengsek. Mereka tahu nama kita satu per

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-08

Bab terbaru

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 91: El Rela Berkorban

    Sore itu, langit mendung menggantung di atas kota. Suasana tegang melingkupi ruang kerja Pak Bagas saat mereka merencanakan pertemuan dengan El.“Lokasinya di gudang kosong dekat pelabuhan Sunda Kelapa,” kata Pak Bagas, meletakkan ponselnya di meja setelah percakapan dengan El berakhir.Reza mengernyit. “Tempat itu terlalu sepi. Kalau ini jebakan, Pak Bagas bisa dalam bahaya.”Anya menatap peta yang dibentangkan Rio. "Kalau kita posisikan tim di tiga titik pengawasan ini, kita bisa pantau area tanpa El menyadari," usulnya sambil menunjuk lokasi strategis.Rio mengangguk setuju. “Aku akan pimpin tim pengintai. Reza, kamu jagain Anya.”Reza melirik Anya dengan tatapan lembut namun penuh tekad. “Aku nggak akan jauh darimu.”Beberapa jam kemudian, saat senja mulai jatuh, mereka bergerak ke lokasi. Pak Bagas masuk lebih dulu ke dalam gudang tua yang nyaris runtuh, sementara Reza, Rio, dan Anya bersembunyi di jarak aman, memantau dari teropong kecil.El sudah menunggu di dalam, wajahnya puc

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 90: Rio Menyatakan Perasaannya

    Di sudut parkiran, El duduk di dalam mobil hitam dengan kaca gelap. Wajahnya pucat dan tegang. Ia memandangi foto Anya yang tergeletak di kursi penumpang, lalu menatap ponselnya yang tak berhenti bergetar. Nama Nathan muncul di layar.Dengan ragu, El menjawab panggilan itu."Aku tahu kau bertemu mereka, El," suara Nathan terdengar dingin di seberang. "Jangan lupa siapa yang membesarkanmu, siapa yang membayarmu selama ini. Kau tahu apa yang harus kau lakukan."El terdiam beberapa detik, lalu menjawab pelan, "Aku tak akan membiarkan mereka menghancurkan kita. Tapi… aku tidak akan sakiti Anya."Panggilan terputus. El menghela napas panjang dan menutup matanya, jelas gelisah. Kenangan masa kecilnya bersama Larasati, kembarannya All, dan keterlibatannya dalam jaringan Nathan kembali terlintas di benaknya.Sementara itu, di apartemen Anya, Reza dengan sigap memeriksa setiap sudut ruangan, memastikan tak ada alat penyadap atau kamera tersembunyi. Anya memandangi pria itu dengan hati yang han

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 89: Strategi dan Bukti

    Keesokan paginya, matahari Bali menyinari lembut balkon kamar penginapan Anya dan Reza. Suasana masih hening, hanya suara ombak yang terdengar samar dari kejauhan. Anya duduk di kursi rotan, matanya menatap kosong laut biru, pikirannya terus memutar kata-kata Guru Adarma.Reza keluar dari kamar membawa dua cangkir kopi hangat. Ia menyerahkan satu ke Anya, lalu duduk di sampingnya. “Masih kepikiran soal El dan Rio?”Anya mengangguk pelan. “Aku merasa semuanya belum selesai, Za. Perasaan aku nggak tenang.”Reza menarik napas dalam. “Kita selesaikan satu per satu, pelan-pelan. Kita sudah jauh sampai sini, Anya. Kita harus tetap kuat.”Tiba-tiba ponsel Anya bergetar. Pesan singkat masuk dari nomor tak dikenal. “Kalau kau ingin tahu siapa sebenarnya El dan keterkaitannya dengan Nathan, temui aku di kafe dekat apartemenmu, sepulang dari Bali.”Anya menunjukkan pesan itu pada Reza. Ia mengernyit curiga. “Kita harus hati-hati. Jangan-jangan jebakan.”Anya menggigit bibir. “Tapi kalau benar ad

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 88: Perang Dimulai

    Anya dan Reza saling bertukar pandang, kegelisahan mulai meresap. "Jadi, ini sudah waktunya," kata Anya, suaranya tenang meskipun ketakutan merayapi hatinya."Tidak ada lagi yang bisa kita lakukan selain maju," jawab Reza, sambil menatap El yang sejak tadi diam. "El, apa yang kamu tahu tentang Rio? Dia lebih terlibat dalam permainan ini daripada yang kita kira."El yang sedari tadi terdiam, kini melangkah mendekat, matanya penuh keseriusan. "Rio… dia selalu ada di sekitar Nathan. Tapi aku rasa dia lebih dari sekadar sekutu. Aku pernah mendengar Nathan berbicara tentang Rio sebagai seseorang yang bisa ‘menyelesaikan pekerjaan kotor’. Itu berarti, kita menghadapi lebih dari sekadar ancaman biasa."Anya mengangguk, mengerti. "Jadi, kita harus memutar otak. Aku tidak akan menyerahkan apapun pada mereka."Reza menggenggam tangan Anya dengan erat. "Kita akan bertindak lebih cepat. Jika kita terus menunda, mereka akan lebih dulu bergerak."Malam itu, setelah pertemuan yang panjang, mereka me

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 87: Kunci Masa Lalu

    Guru Adarma melangkah masuk dengan tenang. Tatapannya dalam, seolah bisa membaca pikiran Anya, Reza, dan El hanya dengan melihat sorot mata mereka. Ia duduk di kursi rotan dekat jendela, mengeluarkan sebuah map kulit tua yang terlihat usang.“Apa yang saya pegang ini,” ucapnya sambil meletakkan map di atas meja, “adalah salinan dokumen yang selama ini dicari Nathan dan orang-orangnya. Larasati sempat menyerahkannya padaku sebelum kecelakaan itu.”Anya membungkuk, jantungnya berdegup kencang. Tangannya gemetar saat membuka map tersebut. Di dalamnya ada salinan kontrak, rekening transfer ilegal, serta catatan rahasia tentang penyelundupan data yang melibatkan beberapa perusahaan besar.Reza memicingkan mata, membaca cepat isi dokumen. “Ini… bisa menghancurkan Nathan. Bukti ini cukup kuat untuk menyeret dia ke pengadilan.”Guru Adarma mengangguk pelan. “Benar. Tapi ada syaratnya, Anya.”Anya menegakkan badan, menatap Guru Adarma dengan tatapan penuh tanya.“Kau harus memastikan dokumen i

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 86: Pilihan yang Berbahaya

    Sementara itu, di balik pepohonan, El berdiri diam. Dadanya berdegup kencang. Melihat Anya begitu tenang bersama Reza membuat hatinya berkonflik. Tugasnya jelas—mengambil kembali dokumen yang disimpan Anya dan memastikan Anya tidak akan membocorkan rahasia jaringan mereka. Tapi bayangan untuk menyakiti Anya membuatnya bimbang.“Fokus, El,” gumamnya sendiri, mencoba mengusir keraguan.Malam harinya, di penginapan sederhana yang mereka tempati, Anya memutuskan untuk melakukan meditasi lebih dalam. Ia menyalakan lilin dan duduk bersila, mencoba membaca energi siapa yang sebenarnya mengintai mereka.Dalam penglihatannya yang hening, bayangan sosok El muncul. Wajahnya samar, tapi tatapannya jelas. El tampak gelisah, seolah ingin bicara tapi tertahan sesuatu.Anya tersentak membuka mata. Jantungnya berdegup cepat. “El…” bisiknya. “Dia di sini.”Reza yang duduk tak jauh darinya langsung menghampiri. “El? Kau yakin?”Anya mengangguk. “Dia mengikuti kita. Aku harus bicara dengannya. Aku perlu

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 85: Pertemuan dengan Guru Adarma

    Keesokan paginya, Anya dan Reza tiba di sebuah desa kecil di lereng gunung, tempat di mana Guru Adarma tinggal. Udara sejuk dan pemandangan hamparan sawah menghiasi perjalanan mereka.Reza memarkirkan mobil di depan rumah kayu sederhana namun terawat. Seorang pria paruh baya berwajah teduh, berjanggut putih, dan mengenakan pakaian serba putih menyambut mereka di teras. Matanya tajam namun penuh ketenangan."Selamat datang, Anya… Reza," sapa Guru Adarma.Anya menunduk hormat. "Terima kasih sudah mau menerima kami, Guru."Guru Adarma mengangguk dan mempersilakan mereka masuk ke dalam. Di ruangan dalam, suasana hening dan damai. Aroma dupa lembut menyelimuti ruangan. Anya mengeluarkan map berisi dokumen yang didapatkannya, lalu meletakkannya di hadapan sang guru."Guru, saya perlu bimbingan Anda. Semua ini terlalu besar untuk saya pahami sendiri. Ini semua tentang ayah saya, tentang El, dan… tentang masa lalu yang terus menghantui saya," suara Anya lirih namun tegas.Guru Adarma membuka

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 84: Pelarian dan Pengakuan

    Dengan penuh keberanian, Anya melangkah masuk. Ruangan dalam rumah remang-remang, hanya diterangi cahaya lampu minyak di sudut. Di tengah ruangan ada seorang pria tua duduk di kursi goyang, wajahnya sebagian tertutup bayangan, namun sorot matanya tajam mengamati Anya.“Aku yang kirim surat itu,” katanya perlahan. “Namaku Wiratma. Aku sahabat ayahmu dulu… dan aku tahu kenapa Larasati harus mati.”Anya menahan napas, jantungnya berdebar. “Tolong ceritakan semuanya…”Wiratma menunduk sejenak, lalu menatap Anya dengan mata sendu. “Ayahmu, Nathan… dia terlibat dalam jaringan pencucian uang dan perdagangan benda-benda antik ilegal sejak 30 tahun lalu. Larasati dulu mengetahui semuanya secara tak sengaja karena dia menemukan dokumen rahasia. Ia berusaha membongkar semuanya, tapi sayangnya… dia keburu dihabisi.”Anya tertegun. “Jadi… ayahku benar-benar…?”Wiratma mengangguk perlahan. “Sayangnya iya. Larasati terlalu dekat dengan kebenaran. Dan ada lebih banyak orang yang terlibat. Termasuk El

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 83: Kebenaran yang Mulai Terkuak

    Dari balik pintu terdengar suara tenang, familiar.“Ini aku, Rio. Boleh masuk?”Reza menghela napas lega dan membuka pintu. Rio masuk dengan ekspresi serius. “Aku dengar kalian lagi dalam masalah. Aku bisa bantu?”Anya mendekat, ragu-ragu. “Dari mana kamu tahu?”Rio menunjukkan ponselnya. “Aku juga dapat pesan ancaman yang sama. Kayaknya mereka nggak cuma awasi kalian, tapi aku juga.”Reza mengernyit curiga. “Kamu yakin nggak ada keterlibatanmu, Rio?”Rio menatap Reza dengan sorot jujur. “Reza, aku suka Anya, iya. Tapi aku nggak sejahat itu. Aku nggak akan membahayakan dia.”Anya terdiam. Situasi ini makin rumit. Namun di tengah ketegangan itu, ia merasa satu hal pasti — ia tidak sendirian. Reza dan Rio, meskipun dalam posisi yang sulit, sama-sama ingin melindunginya.“Kalau begitu, ayo kita bertiga ke kantor polisi. Kita selesaikan ini sama-sama,” ujar Anya mantap.Reza dan Rio mengangguk. Mereka bertiga melangkah keluar apartemen, membawa bukti rekaman dan tekad kuat. Meski bayang-b

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status