Share

Enggak usah sok imut.

Suara bel membangunkan Amel di pagi hari. Wanita cantik itu membuka mata dengan malas, ia sedikit terkejut melihat Bram tidur di sofa. Pria tampan itu meringkuk karena kedinginan.

Amel menurunkan kedua kaki dari atas tempat tidur, kedua tangannya meraih selimut lalu menyelimuti Bram.

"Ya Tuhan, om Bram benar-benar sempurna. Dia tampan, tinggi, gagah, putih, hidungnya mancung lagi," ucap Amel, sambil menatap Bram tanpa berkedip.

"Jangan terlalu mengagumiku, nanti kamu jatuh cinta."

Bram tiba-tiba membuka mulut, yang membuat Amel terkejut sekaligus malu. Ia tidak menyangka kalau pria tampan itu akan mendengar ucapannya.

Amel memutar tubuhnya, bergegas ke luar dari kamar untuk membuka pintu.

"Bagaimana keadaan kamu Mel?"

Riska langsung bertanya, setelah pintu terbuka. Ia sengaja datang pagi-pagi hanya untuk memastikan kondisi sahabatnya.

"Aku enggak apa-apa," jawab Amel. Saat ini keduanya sudah duduk di ruang tamu.

"Syukurlah, satu malam ini aku gak bisa tenang karena khawatir."

Kedu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (18)
goodnovel comment avatar
Uppa chosma
suuuuuuukaaaa
goodnovel comment avatar
Lastri Simanjuntak
makin pusing karna pake kunci ini
goodnovel comment avatar
Muh aswan arif
Suruh baget tpi ketika pindah bab harus menggunakan koin atau bonus
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status