Share

14. Permintaan Maaf dari Celoz

“Buka pintunya, Nina!” Celoz mengetuk pintu agak keras.

Aku tetap diam, tidak ingin membukakan. Semua hal yang telah ia lakukan, menciptakan rasa takut yang dalam. Mendengar suaranya saja bahkan membuat jantungku berdetak dengan sangat kencang.

“Sayang, buka pintunya!” Kali ini ia menggunakan kata sayang di ujung namaku. Panggilannya begitu sopan memasuki lubang telinga. Begitu lembut membentur indra pendengaran. Namun, aku tetap memilih diam. Sama sekali tidak ingin membukakan.

“Jangan buat aku marah, Nina!” Nada bicaranya mulai terdengar berubah.

Kuusap wajah yang basah karena air mata. Menarik napas dalam, kemudian membuka pintu dengan pelan. Tatapan itu langsung menyambut dengan lembut. Senyum di bibirnya semakin membuatku merasa takut.

“Kau baik-baik saja?” Ia bertanya seolah menaruh peduli, sementara luka lebam dan bengkak di tubuhku adalah hasil dari kekejamannya.

Aku hanya diam, bahu masih naik turun karena isak yang tidak bisa dihentikan.

Aku mundur saat Celoz mengang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ratih
Ok good Seruu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status