Short
Ganjaran Nafsu

Ganjaran Nafsu

Oleh:  Nura SofiaTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Peringkat. 1 Ulasan
7Bab
1.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Aku mati, tapi tidak mati total. Aku tidak tau bagaimana keadaanku sekarang, aku tidak perlu makan, ataupun tidur. Aku sadar, tapi tidak bisa menggerakkan tubuhku. Sekelilingku gelap gulita, tidak ada yang bisa kuajak bicara. Aku hampir gila! Aku tidak tau keadaan seperti ini berlangsung berapa lama. Ketika aku kira keadaan bakal terus begini, tiba-tiba terdengar suara ketukan.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

Aku mati, tapi tidak mati total.

Aku tidak tahu bagaimana keadaanku sekarang, aku tidak perlu makan, ataupun tidur. Aku sadar, tapi tidak bisa menggerakkan tubuhku.

Sekelilingku gelap gulita, tidak ada yang bisa kuajak bicara. Aku hampir gila!

Aku tidak tahu keadaan seperti ini berlangsung berapa lama.

Ketika aku kira bakal terus begini, tiba-tiba terdengar suara ketukan.

Aku menjadi bersemangat.

Tetapi kali ini aku tidak mau berteriak, karena aku tahu tak seorang pun dapat mendengar suaraku sama sekali.

Klik!

Seberkas cahaya muncul di duniaku yang gelap.

“Arrghh!”

Aku melihat seorang laki-laki berpakaian aneh muncul di hadapanku, kemudian dia langsung mundur ketakutan.

“Untuk apa kau teriak!” tanya pria lain.

“Orang… ada orang!” Laki-laki yang ketakutan itu berkata dengan gemetar.

Aku diam-diam tertawa. Aku bahkan tidak tahu sudah berapa lama aku mati. Penampilanku pasti terlihat sangat menakutkan.

“Omong kosong! Kalau di peti mati nggak ada orang, emang ada hantu?”

“Bu... bukan! Kau lihatlah sendiri!”

“Ya sudah. Nyalimu sekecil ini, mau gimana merampok kuburan? Argghh!”

Aku melihat wajah ketakutan lainnya.

“Tuh kan, kau juga ketakutan. Kak Leon, apakah ini penampakkan?”

Laki-laki yang dipanggil Kak Leon itu tercengang sejenak, lalu tertawa terbahak-bahak.

“Omong kosong! Mayat tua ini nggak membusuk, kita kaya! Wilbert, ayo kita barengan angkat dia keluar.”

Wilbert terlihat ragu-ragu, tetapi karena desakan Kak Leon, dia tetap mengangkatku.

Melalui percakapan mereka, aku tahu bahwa mereka adalah perampok kuburan. Yang tinggi bernama Leon Durham dan yang pendek bernama Wilbert Welsh.

Aku tertawa getir. Tidak disangka setelah meninggal pun aku tidak bisa istirahat dengan tenang.

Tetapi, masih ada hal yang lebih biadab dan di luar dugaanku yang terjadi setelah ini.

Mereka menggendongku pulang dan membaringkanku di tempat tidur.

Lalu mereka membuka sebuah kotak yang dinamakan TV. Ajaibnya ada sebuah sosok bergerak di dalamnya, bahkan sosok itu bisa bicara!

Di manakah ini? Kok aku belum pernah melihat benda-benda ini sebelumnya?

“Kak Leon, mengapa kulitnya begitu elastis? Lihat, dia sama sekali nggak terlihat seperti mayat, tubuhnya juga masih hangat!” Wilbert menekan wajahku dengan jarinya.

Kak Leon mengangguk sambil berkata, “Kau cium sesuatu nggak?”

“Iya, iya! Aromanya sepertinya dari mayat ini.”

Mereka berdua menatapku dengan aneh. Aku menyadari pandangan mereka perlahan menjadi bernafsu.

“Kakak Leon, dia cantik sekali,” Wilbert berkata sambil menelan ludahnya, matanya gemerlapan.

Wajah Leon juga penuh dengan rasa terpesona, “Ya, sangat cantik.”

Tiba-tiba tubuhku terasa dingin. Leon bahkan membuka bajuku!

‘Berhenti! Apa yang kau lakukan?’ Aku berteriak panik.

Meski aku telah lama meninggal, aku masih perawan. Mana pernah dipermalukan seperti ini!

“Kak Leon, apa yang sedang kau lakukan?” Wilbert bertanya dengan bengong.

Leon menjilati bibirnya dan berkata, “Sayang sekali kalau nggak bermain dengan wanita secantik ini.”

“Tapi dia sudah meninggal!” Wilbert membelalakkan matanya.

Leon mengumpat, “Apa salahnya orang mati? Minggirlah dan jangan ganggu kesenanganku!”

Sambil berbicara dia melepaskan semua pakaianku.

‘Berhenti! Berhenti! Cepat berhenti!’

Saking marahnya sampai aku hampir menangis, tapi tetap tidak bisa menghentikannya sama sekali.

Dia menatap tubuhku dengan pandangan yang sangat bernafsu.

Dia mengeluarkan alat kelaminnya dan menyerbu ke arahku.

‘TIDAK!’

Aku berteriak putus asa.

Tubuh Leon terus naik dan turun di atasku.

Meski aku tak bisa merasakannya, aku merasa sangat terhina melihat dia melecehkan tubuhku tapi aku tidak bisa melawan.
Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Marni Granger
seremmmm.........
2025-05-26 23:16:22
0
7 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status