Prolog

Ketika Azalea terbangun, yang pertama kali otaknya terima sebagai rangsangan adalah aroma musk dan mint yang bercampur. Azalea mengerutkan keningnya tapi demi Tuhan ia masih nyaman pada posisinya. Belum pernah sebelumnya ia merasakan posisi tidur senyaman ini. Azalea tidak ingin membuka mata. Ditambah lagi dengan usapan lembut yang konstan menyentuh kulit punggungnya.

Tunggu, usapan? Siapa yang menyentuhnya?

Mata Azalea langsung terbuka secepat kilat. Butuh sekitar tiga kerjapan untuknya bisa mengenali pemandangan apa yang berada di sana. Itu adalah dada manusia. Lebih tepatnya dada telanjang seorang laki-laki.

Azalea menelan ludah gugup. Perlahan tapi pasti ia mendongak sambil berusaha mengendalikan dirinya sendiri namun gagal begitu mengenali siapa laki-laki yang memeluknya erat. Azalea langsung terduduk karena terkejut. Lebih terkejut lagi ketika menyadari bahwa tubuhnya sendiri juga tidak memakai sehelai benang. Tangannya jadi kembali menarik selimut untuk menutup tubuhnya.

“Hidup kamu selalu penuh drama, ya?” Ansel yang memang sudah bangun sejak sebelum Azalea bersuara. Anselio bahkan hanya mampu berdecak samar melihat reaksi Azalea yang tadi melompat bangun tiba-tiba.

“Kita—kita ngapain?” Masih dengan mencengkram selimut erat-erat, Azalea bertanya hati-hati.

“Menurut kamu?”

Azalea memiringkan kepalanya. “Tidur... bareng?” Katanya tidak yakin. “Tidur yang begitu—HWAA!!” Azalea berteriak shock tiba-tiba sambil memegangi kepalanya.

Bagaikan roll film, adegan-adegan panas yang Azalea lakukan tadi malam kembali terputar dengan jelas di kepalanya bagai terjangan badai. Bagaimana ia berada di atas laki-laki itu semalam, bagaimana ia menarik lepas belt hitam itu, bagaimana ia meninggalkan bekas-bekas merah yang sekarang ini tercetak jelas di tubuh atletis Anselio.

Azalea langsung menggeleng keras-keras. Dia tidak mungkin seliar itu kan?

Padahal kemarin Azalea menolak keras usaha sang ibu yang ingin menjodohkannya dengan Anselio. Azalea juga sudah mengatakannya di depan Anselio terang-terangan. Sekarang malah tidur bersama?! Gila. Azalea pasti sudah tidak waras.

“Informasi aja kalau kamu enggak ingat, semalam saya enggak pakai pengaman. Kapan terakhir kali kamu datang bulan?”

Azalea benar-benar kehilangan pikirannya.