Grow Up Love

Grow Up Love

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-31
Oleh:  TrinsOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
32Bab
2.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

"Ad! Apa nama hubungan ini? Waktu pernah kasih kita kesempatan. Apa kita bisa miliki lagi?" Kedua mata kami saling menatap mencari jawaban. Kurvaku menurun. Begitulah aku memandang hidup yang ku jalani di akhir usia 20an. Di saat rencana tidak berjalan sesuai impian, apa aku masih memiliki mimpi tersisa? Tentang dia yang pernah berperan penting dalam hidupku, namun keasingan jadi pengganti keakraban antara aku dengannya. Jika aku bertemu lagi dengan Ad, apa aku harus menemuinya atau bersembunyi saja? karena sinarku sedang hilang, aku belum siap menampakkan sisi gelap dari masa lalu yang masih ku hindari. Perpisahan kala itu, membuatku ragu. Ada kisah antara kita yang belum tuntas. Apa mungkin itu tanda, untuk kembali memperjuangkan cinta atau lebih baik berhenti saja? Di masa belia kita kala itu, atau di masa kita terus bertumbuh, melewati berbagai fase hidup menjadi dewasa. Tentang aku dan Ad, apa sudah berakhir? Cinta ini akan bertumbuh dan menetap untuk dirinya ataukah dia?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Hi! Perkenalkan

Tahun 2020. Perkenalan.

Kurvaku menurun lagi. Mungkin hampir berjumpa pesimis. Saat ada keinginan lari agar segera tiba di tujuan, aku ragu. Apa masih bisa?

"Luka akan sembuh." Itu kalimat yang kudengar.

Iya. Lukaku juga. Bukannya sudah membaik sejak lama? atau masih ada luka yang terlalu dalam dan sulit pulih.

Jujur saja, aku ingin bilang, pikiranku kosong, tapi sebenarnya tidak. Seperti selama aku hidup dan terjaga, atau dalam lamunan sekalipun. Lalu kosong itu di mana?

Hatiku?

Kenapa?

Dalam hal ini aku bilang pada diri sendiri, sabar jika belum ada jawaban.

Aku.

Di bumi ini, di sebuah kota, di kamarku, bersama waktu berteman ke kanan.

Perkenalkan! Ini tentangku. Bagian ini aku. Bukan dia, mereka, siapapun, atau kucing kesayanganku. Cukup aku kali ini. Diriku sendiri mencoba berkomunikasi, atau lebih tepatnya bercerita.

Hari ini, dua hari sebelum ulang tahunku. Musim pancaroba dengan curah hujan yang tinggi. Jam 3 dini hari. Hujan deras. Itu! Di luar terdengar. Suhu di dalam ruangan menurun. Mulai terasa dingin.

Aku kembali lagi di kamar ini. Masih mudah menemui gelisah, walau coba ditutupi dalam diam. Jika bicaraku bertambah, mungkin akan ada yang tau. Setidaknya itu yang kupikirkan. Aku putuskan untuk menutupi sisi yang tampak lemah dari diriku.

Aku di dalam rumah sudah lama menjadi si sulung, melihat kepala keluarga yang gagah telah banyak berubah, melihat ibu di rumah dengan kerut yang bertambah. Selain itu, ada adik perempuanku yang sebentar lagi akan menikah dan si bungsu yang berusia sepuluh tahun.

Aku di luar rumah. Kesekian kali tidak mampu bertahan di ruangan kantor dengan segudang variety show. Disalahkan. Salah lagi. Salah lagi. Kerjakan lalu kerajakan. Pokoknya kerajakan. Ada batas-batas terlewati. Aku memang tidak melawan, tapi bukan berarti aku menerima saja. Jika ini egoku, aku terbawa. Aku mundur. Aku ke luar saja. Padahal, berani sekali aku dengan kondisiku sekarang. Kebutuhanku sangat bergantung dari pendapatan tetap setiap bulan. Tabungan yang dimiliki juga belum seberapa. Sedikit malah. Di tambah, ini tahun di masa pandemi. Kasus terinfeksi yang dikonfirmasi juga semakin naik.

Aku di dalam diri. Sendiri. Kesendirian. Setelah terpatahkan, masih menata hati. Belum ada pasangan. Kata umumnya, jomblo. Sedikit lebih halus, single. Status KTP belum menikah.

Aku si pemimpi yang hampir kapok bermimpi. Mulai mengambil moto hidup layaknya air yang mengalir. Sebetulnya, itu manipulasi dari kondisiku "tidak tau lagi mau ngapain". Akhirnya jalanin saja. Bukan berarti sudah menyerah. Hanya pernah berkali-kali ingin, tapi tidak. Aku semakin sadar harus ada yang diperbaiki.

Tiga tahun terakhir aku jarang sekali menangis. Walau ternyata, terkadang tidak menangis lebih menyakitkan dari pada menangis.

Aku ingin lebih baik. Berjalan ke arah yang tepat bukan sebaliknya. Di balik pujian dari orang lain yang ku dapat, aku juga punya sisi tergelap. Sisi yang tidak boleh merenggut dan menarik diriku untuk jatuh, hingga makin sulit menjamah petunjuk. Sisi gelap yang ingin dihadirkan cahaya.

Perjalananku bukan untuk dicontoh. Aku bisa menjadi protagonist bagi mereka, tapi aku juga punya sisi antagonist untuk beberapa orang. Aku memiliki perjalanan. Kita semua begitu. Perjalanan ini yang akan berakhir nantinya, membawa kita semua pulang.

Tapi sebelum itu, dalam proses menjalaninya, mau berbagi kisah denganku?

Namaku Khairiyah Hasanah.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
32 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status