Share

Ajakan Ratu

"Maaf sayang, belum bisa, ya. Kita belajar sendiri aja, Bunda bisa ajarin kamu semuanya. Jangan nangis, peluk Bunda lagi," pinta Risa saat ia dan Nadia duduk di dekat kolam renang villa. Nadia masih sesenggukan, ia ingin bersekolah. Risa sendiri perasaannya remuk, ia tak bisa memberikan hak anaknya untuk pendidikan yang baik, sekuat tenaga ia pendam semua sendiri.

Tahun ajaran baru dimulai, Deva sudah kelas satu SD dan sudah siap ke sekolah. Nadia sedang membantu Risa menyapu halaman, dedaunan kering banyak berguguran, seperti harapannya yang rontok untuk sekolah dan memiliki teman.

Senyum Nadia perlahan mereka, walaupun sudut bibirnya bergetar pelan. Ia sedih.

"Nadia," suara Raka terdengar.

"Om Raka?"

Raka mengangguk, ia berjongkok di depan Nadia dengan membawa tas sekolah gambar barbie juga sepatu sekolah. "Nadia bisa sekolah, Om yang temani, mau?"

"Mau! Mau, Om! Tapi di mana?" Nadia memeluk tas yang diberikan Raka.

"Di tempat teman Om, mulai besok, ya. Om bilang ke Bunda dulu. Ayo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Muda Wamah
masa kerja di gedongan nyekolahin anak GK mampu.skrg anak bs di buat bin ibunya.ini cerita jaman kapan sih akte GK bs di buat atas nama binti ibunya.gk melulu binti bapaknya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status