Share

Bab 20

Hantaran Diminta Kembali

Lila menghempaskan tubuhnya di sofa tua itu. Sofa satu-satunya yang mereka miliki tetap menjadi tempat ternyaman ketika pulang beraktifitas dan saat bersantai dengan keluarganya.

Lapisan sofa itu bahkan ada yang retak terkelupas dimakan usia. Tetapi sang pemilik masih enggan menggantinya dengan kursi lain. Memang belum ada ganti kursi yang layak dan mereka lebih memprioritaskan uang mereka untuk menyambung hidup.

Lila melepas sepatu flat usangnya.

Gadis itu dengan malas berjalan dan menaruh sepatunya di rak dekat pintu dapur, kemudian beranjak menuju ke meja dapur. Lila menuang air putih itu dan meneguknya cepat. Seketika air putih dingin itu membasahi tenggorokannya, dan membuatnya sedikit merasa segar.

Ini adalah hari pertama bekerja yang melelahkan. Ia lelah dan lapar. Lila membuka tudung saji di meja dapur itu.

Masih ada sisa masakannya tadi pagi. Masakan sederhana.

Lila meneguk ludah saat ia mengingat makanan yang ia beli untuk para karyawan tad
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status