Share

Harapan Anak Menggantikan Aku
Harapan Anak Menggantikan Aku
Author: Flo

Bab 1

Author: Flo
Setelah meninggalkan Kantor Catatan Sipil, akta nikahku dengan Julio sudah berubah menjadi akta cerai.

Ini berarti pernikahan kami sudah berakhir.

Setelah mendapatkan akta cerai, putraku dan Eva tampak kegirangan.

Putraku membolak-balik akta cerai itu dengan penasaran. "Baguslah, Tante Eva. Akhirnya kamu bisa menikah dengan ayahku."

Selesai berbicara, dia merasa ada yang tidak beres, lalu menutup mulutnya dan menatapku beberapa kali.

Melihat itu, Julio menggengam tanganku dan berkata dengan nada menenangkan, "Kamu istriku selamanya. Ini nggak akan pernah berubah."

Mata Eva memerah. Dia kemudian berkata dengan malu, "Maaf sudah merepotkanmu, Gloria."

"Demi memenuhi keinginanku, kalian harus mengalami kesulitan seperti ini."

Aku tidak membalasnya.

Lantaran aku tidak menghiburnya, Eva langsung menitikkan air mata.

Dia berpura-pura menarik Julio dan aku agar kembali ke Kantor Catatan Sipil.

"Gloria pasti marah padaku. Lebih baik kalian nikah balik. Jangan sampai rumah tangga kalian hancur gara-gara aku."

Julio dan putraku langsung mengelilingi Eva untuk menghiburnya.

Putraku menarikku ke depan Eva. Lantaran genggaman tangannya terlalu kuat, aku sampai hampir terjatuh.

"Bu, cepat minta maaf pada Tante Eva. Bilang ini keinginanmu sendiri."

Aku mengusap pergelangan tanganku yang sakit karena genggamannya dan bertanya padanya.

"Sekarang kamu sudah bersedia menjalani pengobatan, 'kan?"

Wajahnya memucat. Kemudian, dia menganggukkan kepalanya.

Aku tidak berbicara lagi, lalu berbalik dan memanggil taksi dari pinggir jalan.

Putraku menahanku dan berkata, "Bu, apa Ibu menyalahkanku?"

"Aku hanya kasihan pada Tante Eva yang begitu setia pada Ayah, jadi aku ingin membantu mereka."

Aku tidak menjawab, tetapi hanya membantunya mengencangkan jaketnya. "Cuaca dingin. Jaga dirimu baik-baik."

Setelah itu, aku pun berbalik dan masuk ke taksi.

Saat masuk ke dalam mobil, samar-samar aku mendengar Julio berteriak, "Gloria, ayo pulang ke rumah bareng."

Aku sengaja membanting pintu mobil dengan keras agar suara Julio tidak terdengar.

Rumah? Sejak aku tahu rencana mereka, aku tidak punya rumah lagi.

Ruang yang tenang dan sempit di dalam mobil memberiku rasa aman. Setelah menyebutkan alamat yang kutuju, sopir di depan tidak lagi berbicara dan diam seperti patung.

Emosiku berkecamuk. Seberapa keras pun aku menahannya, air mataku tetap saja jatuh.

Kenangan kembali ke hari itu.

Setelah berjanji akan bercerai dengan Julio, akhirnya putraku bersedia fokus menjalani pengobatan penyakitnya.

Aku datang ke rumah sakit dan membawa sup ayam masakanku dengan harapan untuk menambah nutrisi putraku.

Saat berjalan sampai di depan pintu, aku mendengar nada mengejek dari putraku.

"Ibuku yang bodoh itu gampang sekali ditipu. Begitu aku bilang aku sakit, dia langsung menyetujui semua permintaanku."

Aku tercengang. Selama ini, putraku selalu bersikap patuh dan manis di depanku. Mana mungkin dia mengatakan hal seperti itu?

Di saat aku tertegun, terdengar suara lain.

"Ini semua berkat Luis. Kalau nggak, entah kapan keinginan Tante akan terkabulkan."

Itu suara teman masa kecil suamiku, Eva Sanjaya.

Luis menghiburnya, "Tante Eva, jangan sungkan. Tante melihatku tumbuh dewasa dan begitu setia pada ayahku selama ini."

"Sudah seharusnya aku melakukan ini."

Julio berkata, "Setelah menikah nanti, kita bertiga harus merayakannya dengan baik."

"Tentu saja…"

Suasana riang dan gelak tawa menyelimuti ruangan itu.

Di luar pintu, aku menutup mulutku rapat-rapat. Berusaha menahan keterkejutan dan rasa sakit di hatiku. Lalu, aku pun meninggalkan rumah sakit.

Aku membuang sup ayam yang sudah aku masak dengan susah payah ke dalam kloset. Melihat minyak yang mengapung dan memikirkan apa yang dikatakan putraku dengan suamiku, aku merasa mual.

Aku memeluk kloset dan muntah sejadi-jadinya, tetapi tidak bisa meneteskan air mata sedikit pun.

Sejak putraku terkena penyakit, aku harus bolak-balik ke rumah sakit dan kantor. Demi mengumpulkan uang, aku juga meminjam dari orang-orang di sekitarku.

Agar putraku menerima pengobatan dengan tenang, sekalipun memintaku bercerai karena putraku kasihan pada Eva, aku juga setuju.

Namun, pada akhirnya semua itu malah menjadi penipuan yang direncanakan.

Getaran ponselku menyadarkanku kembali. Aku mengambil ponselku dan melihatnya. Ternyata pesan dari sahabatku, Jesika.

[Apa 200 juta yang kutransfer sebelumnya cukup? Kalau nggak, aku akan pergi pinjam lagi. Apa kata dokter tentang penyakit Luis?]

Aku mentransfer kembali 200 juta padanya dan membalas. [Nggak usah, Luis nggak sakit.]

Jesika langsung membalas dengan tanda tanya.

Kemudian, dia menambahkan. [Apa maksudnya?]

Aku sudah tidak punya tenaga untuk mengetik lagi dan meringkuk di kursi belakang.

Jesika langsung meneleponku. Aku mengangkat telepon dengan linglung. Tiba-tiba terdengar suara laki-laki yang familier.

"Kamu di mana? Kami pergi cari kamu sekarang."
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Harapan Anak Menggantikan Aku   Bab 12

    Gloria bilang aku terlalu curiga. Dia juga bilang hubungannya dengan bosnya hanya sebatas atasan dan bawahan.Aku juga seorang pria. Mana mungkin aku tidak tahu apa yang dipikirkan bosnya?Gloria tidak setuju.Saat itu, Gloria lebih mementingkan kariernya dibandingkan aku.Agar dia berubah pikiran, aku perang dingin dengannya selama lebih dari setengah bulan.Aku juga sengaja mengirim beberapa pesan ambigu kepada Eva.Hatiku masih menyukai Eva, jadi mengirim pesan seperti ini padanya juga tidak termasuk bajingan, 'kan?Eva minum terlalu banyak malam itu dan ingin mengajakku mengobrol.Pesan itu kebetulan dilihat oleh Gloria.Dia menangis sambil menanyakan hubunganku dengan Eva.Aku masih marah pada Gloria karena dia tidak mau berhenti dari pekerjaannya.Aku terus mengabaikannya sampai dia tidak berdaya.Dia menangis dan mengatakan kepadaku bahwa dia dan bosnya tidak bersalah. Aku tentu saja tahu dia tidak bersalah.Aku hanya tidak suka laki-laki yang punya ancaman terhadapku berada di

  • Harapan Anak Menggantikan Aku   Bab 11

    Cerita tambahan Julio.Kisahku dengan Gloria cukup panjang.Aku pertama kali bertemu dengannya di sebuah pertunjukan budaya di universitas. Dia mengambil jurusan desain busana. Aku dengar para model di atas panggung mengenakan baju rancangannya.Dia adalah wanita yang sangat berbakat. Dia juga sangat terkenal di kampus dan punya banyak pemuja.Sejak pertama kali bertemu dengannya, aku sudah jatuh cinta padanya.Ketertarikanku padanya lebih merupakan suatu kekaguman.Saat itu, aku masih belum bisa melepaskan satu orang di hatiku, yaitu Eva, teman masa kecilku.Eva dan aku tumbuh bersama. Dia manis dan cantik. Dia juga sangat bergantung padaku.Namun, kami tidak berani mengungkapkan perasaan kami.Aku kira Eva tidak mencintaiku...Saat tahun kedua kuliah, aku melihat foto berpegangan tangan di unggahan Instagram Eva.Di saat itu, hatiku baru menyerah sepenuhnya.Di tahun itu juga, aku mulai mengejar Gloria dengan penuh semangat.Gloria sebenarnya tidak sedingin penampilannya. Awalnya, di

  • Harapan Anak Menggantikan Aku   Bab 10

    Aku tidak percaya ibuku akan meninggalkanku.Itu sebabnya, saat ibuku mengatakan dia tidak akan menikah lagi dengan ayahku di acara pernikahan Tante Eva, aku tidak terlalu takut.Setelah mereka pergi, ayahku dan aku sibuk mengurus tamu-tamu yang datang.Aku menerima banyak tatapan aneh dari mereka.Aku tidak kuasa menahan perasaan sedih. Aku memikirkan cara mengeluhkan hal itu pada ibuku sewaktu pulang ke rumah."Ini semua salahmu. Kamu membuatku kehilangan muka di depan orang luar."Aku membayangkan bagaimana wajah bersalah ibuku setelah aku memarahinya. Mungkin ibuku akan membuat sup ayam andalannya untukku.Namun, semua angan-angan itu sirna setelah kami kembali ke rumah.Ibuku menghilang dari rumah beserta barang-barang miliknya.Aku menatap dinding kosong tempat foto keluarga dulu digantung dan menyadari tekad ibuku kali ini.Aku menatap ayahku dan melihat wajah panikku yang terpantul di matanya.Entah ke mana ibuku pergi.Ayahku dan aku terus mencari seperti orang gila.Terakhir,

  • Harapan Anak Menggantikan Aku   Bab 9

    "Eva sudah ada sejak awal pernikahan kita.""Aku penasaran. Kalau Eva begitu baik, mengapa kamu nggak menikahinya dulu?"Bibir Julio bergetar. "Yang aku cintai itu kamu."Begitu mendengar itu, tatapan mata Eva yang berada di samping tampak dipenuhi rasa sakit.Aku tertawa sinis. "Cinta?""Lucu sekali! Kamu bilang mencintaiku, tapi kamu malah terjerat dengan Eva.""Kamu bilang kamu mencintaiku, tapi kamu justru bersekongkol dengan putraku untuk menipuku agar bisa menikahi Eva.""Julio, cintamu terlalu nggak berharga."Mendengar hal itu, Niel merangkul bahuku dan berkata dengan suara berat, "Kalau dulu aku tahu kamu akan memperlakukan Gloria seperti ini.""Apa pun yang terjadi, aku pasti akan merebut Gloria kembali.""Julio, pria macam apa kamu?"Setelah mendengar kata-kata itu, Julio dan yang lainnya langsung terdiam.Di hadapan mereka, Niel mengangkat tangan kananku yang mengenakan cincin.Setelah kembali ke penginapan, Niel yang tidak bisa menahan kegembiraannya pun mengetuk pintu kam

  • Harapan Anak Menggantikan Aku   Bab 8

    Aku melepaskan pelukan Niel dan berbalik. Ada Julio, Luis, dan Eva di sana.Eva menatap Niel selama beberapa detik. Setelah mengalihkan pandangannya dari Vacheron Constantin di pergelangan tangan Niel, dia pun berkata padaku."Gloria, kami mencarimu tiap hari seperti orang gila.""Julio bahkan menanyakan semua saudara dan teman di sekitarnya.""Nggak disangka, ternyata kamu di sini bersama pria lain…"Wajah Julio memucat. "Gloria, kamu kembali bersama Niel? Bukannya kamu bilang kalian nggak bakal balikan?"Niel menjawab dengan nada menghina, "Masih perlu aku ingatkan ya? Bagaimana kamu merebutnya dariku waktu itu?"Julio menarik napas dalam-dalam dan memikirkan sesuatu."Lantas, kenapa? Dia istriku.""Sekarang bukan lagi. Jangan lupa. Kalian sudah bercerai.""Atau kebohongan yang kamu buat untuk mengelabui Gloria agar bercerai denganmu?"Wajah Julio langsung berubah pucat saat mendengar perkataan itu.Dia menjelaskan dengan bibir gemetar, "Ini hanya sementara saja.""Gloria, aku tahu k

  • Harapan Anak Menggantikan Aku   Bab 7

    Sekarang aku ragu.Memandang Niel yang masih menatapku dengan penuh harap, yang pertama muncul dalam pemikiranku adalah meragukannya.Julio juga memperlakukanku dengan baik sebelum kami menikah, tapi bagaimana setelah itu?Apa Niel akan menjadi Julio yang berikutnya?Aku tidak yakin.Toh, aku tidak punya waktu satu dekade lagi untuk dipertaruhkan."Ma…af…"Sebelum aku sempat menyelesaikannya, Niel sudah menyela.Dia mengeluarkan surat perjanjian dari sakunya.Aku mengambilnya dan menyadari itu adalah perjanjian pengalihan properti.Di sana tertulis jika kami menikah, aku akan mendapatkan dua pertiga dari kekayaan Niel.Aku mendongak dengan heran. "Kamu gila?"Suara Niel yang bergetar memperlihatkan kesungguhannya."Aku nggak gila. Sebaliknya, aku tahu persis apa yang aku lakukan.""Aku membagi hartaku bukan untuk mengikatmu, tapi untuk menunjukkan ketulusan hatiku.""Kalau kamu bersamaku, aku nggak akan berpisah denganmu seumur hidup. Tapi kalau kamu ingin cerai denganku.""Kamu bisa a

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status