Share

Cemburu

Author: Rein Azahra
last update Last Updated: 2025-03-08 18:49:50

Dave mengurai pelukan Bella secara paksa, membuat wanita itu sedikit terhuyung ke belakang. Wajahnya berubah, tetapi Dave tidak peduli. Sekilas, ekor matanya sempat menangkap bayangan seseorang di lantai atas.

"Amber...," gumamnya dengan gelisah.

Perasaannya langsung tidak enak. Ia tahu Amber pasti melihat semua ini, dan wanita itu pasti salah paham.

"Amber!" panggilnya, tetapi sosok itu sudah menghilang dari pandangannya.

Bella mengeraskan rahangnya dengan kesal. Ia marah karena Dave masih saja lebih memperhatikan Amber dibanding dirinya dan Steven.

"Dave, mau kemana?" teriak Bella saat melihat Dave berjalan ke arah tangga dengan tergesa.

Dave tidak menjawab dan langsung menaiki tangga dengan tergesa meninggalkan Bella yang masih berdiri di bawah dengan ekspresi kesal.

"Dave kau tidak bisa membiarkan aku seperti ini! Aku lebih baik dari perempuan itu. Ingat anak kita Dave!" teriak Bella dengan kesal.

Alfred yang memperhatikan dari jauh menyunggingkan senyum tipis
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Hasrat Liar Hot Duda   Jebakan

    'Amber bisakah kita bertemu di cafe langganan kita siang ini? Clara.' Sebuah pesan masuk dari Clara datang ke ponsel Amber. Wanita itu menyipitkan matanya karena Clara menggunakan nomor baru untuk menghubunginya. "Apa Clara mengganti nomor ponselnya?" gumam Amber bersenandika. Tapi Amber tidak terlalu memperhatikan hal itu. Ia juga sudah sangat merindukan sahabatnya itu. Sudah beberapa minggu mereka tidak bertemu. Jadi Amber juga sudah sangat ingin bertemu dengan Clata. Setelah mengganti bajunya, Amber keluar dari kamarnya dan bersiap pergi ke sebuah cafe yang sudah menjadi langganannya dengan Clara. "Mau kemana Nyonya?" tanya Alfred dengan sedikit khawatir. "Alfred aku mau keluar menemui temanku sebentar." "Kalau begitu saya panggilkan sopir untuk mengantar Nyonya." "Emm... tidak usah Alfred. Aku ingin pergi sendiri." Amber menggeleng. "Tapi Nyonya... " "Tenang saja Alfred aku bisa jaga diri kok." Amber memaksa pergi sendiri dan Alfred tidak bisa berkutik

    Last Updated : 2025-03-10
  • Hasrat Liar Hot Duda   Aku Tidak Bersalah

    "Bangun, Amber!" Amber terlonjak kaget. Kelopak matanya terbuka, dan ia langsung mendapati wajah Dave yang penuh dengan kemarahan. Nafas pria itu memburu, matanya merah menyala seperti bara api yang siap membakar siapa pun di hadapannya. Amber mengerjap, mencoba memahami situasi. Namun, seketika tubuhnya membeku saat menyadari sesuatu, dia tidak mengenakan pakaian. "A—apa yang terjadi dengan diriku? Kenapa seperti ini?" tanyanya bingung. Amber menutup rapat tubuhnya dengan selimut sementara ekor matanya menangkap pakaian yang tercecer di lantai. Jantungnya berdegup kencang. Ia menoleh ke samping dan melihat Elton yang masih terbaring di ranjang dengan kondisi serupa, hanya mengenakan celana pendek saja. Amber sontak terkejut. Kepalanya terasa pening, seperti baru saja bangun dari mimpi buruk yang nyata. Apa yang sebenarnya terjadi?! Kenapa dia dan Elton berada di atas satu ranjang yang sama. Seingat dia tadi siang dia dan Elton berada di restoran menungu Clara yang tak ku

    Last Updated : 2025-03-12
  • Hasrat Liar Hot Duda   Pengusiran Amber

    Elton duduk di tepi ranjang dengan tangan mencengkeram rambutnya sendiri. Wajahnya masih menunjukkan sisa kebingungan dan kepanikan. Pukulan yang diterimanya dari Dave tadi membuat sudut bibirnya pecah, namun itu bukan yang paling menyakitkan, situasi yang baru saja terjadi ini justru masih membuatnya syok dan bingung. “Amber…” suaranya serak saat akhirnya menoleh ke arah wanita yang masih duduk di sisi ranjang, menyelubungi dirinya dengan selimut. “Aku… aku benar-benar minta maaf atas semua ini.”Amber menggeleng pelan. “Bukan salahmu, Elton.”“Tapi kita terbangun dalam kondisi seperti ini…” Elton mengepalkan tangannya. “Aku bahkan tidak ingat apa pun yang terjadi semalam! Aku bersumpah, aku tidak mungkin melakukan sesuatu yang tidak sopan padamu, Amber.”Amber menghela napas dalam. Pikirannya terus bekerja, mencoba mencari celah dari kejadian aneh ini. “Ini bukan kebetulan,” katanya lirih. “Aku yakin, seseorang sengaja menjebak kita.”“Kau yakin?” Elton terdiam, mencerna kata-ka

    Last Updated : 2025-03-12
  • Hasrat Liar Hot Duda   Patah Hati

    Amber berjalan tanpa arah di trotoar yang dingin, menarik kopernya yang berat dengan tangan gemetar. Air matanya sudah kering, tetapi luka di hatinya masih menganga. Dia telah kehilangan segalanya dalam satu malam. Kepercayaan Dave dan pernikahan yang mulai dipenuhi cinta harus hilang dalam sekejap. Amber menghela napas panjang. Dia tidak bisa terus seperti ini. Dia butuh seseorang. Dan satu-satunya orang yang bisa dia percayai saat ini hanyalah Clara. --- Clara terkejut saat melihat Amber berdiri di depan pintu rumahnya dengan wajah lelah dan mata bengkak. Tanpa banyak bicara, dia langsung menarik sahabatnya masuk ke dalam dan memeluknya erat. “Amber, apa yang terjadi?” Clara bertanya dengan wajah cemas. Amber menggigit bibirnya, menahan isak. “Aku… aku diusir dari rumah Dave.”"Kok bisa? Kenapa?" Clara membelalakkan mata. Amber duduk di sofa, menghela napas panjang sebelum menceritakan semuanya. Dari undangan pertemuan di cafe, kehadiran Elton yang tiba-tiba, hingga

    Last Updated : 2025-03-13
  • Hasrat Liar Hot Duda   Dalam Pengasingan

    Keesokan paginya Clara dan Amber bersiap untuk pergi. "Hati-hati kalian, Clara sampaikan salam Mama untuk nenekmu." Ibu Clara memeluk tubuh Clara dan Amber secara bergantian. "Oke, Ma, akan aku sampaikan salam Mama pada Nenek." Clara mengangguk dan tersenyum. Setelah itu, merekapun pergi meninggalkan rumah Clara. Tak lupa, Amber pun berpamitan pada kedua orang tuanya agar mereka tidak khawatir. Amber pun tidak berani menceritakan masalah rumah tangganya dengan Dave. Ia tidak ingin membebani pikiran kedua orang tuanya yang sudah cukup berat itu. Biarlah masalah ini akan ia hadapi sendirian. Perjalanan menuju rumah nenek Clara terasa cukup panjang bagi Amber. Mobil yang dikendarai Clara melaju melewati jalanan berbukit dengan pemandangan hijau yang menenangkan. Hawa sejuk menyapa kulitnya, jauh berbeda dari hiruk-pikuk kota London yang penuh kebisingan dan kesibukan.Amber melirik ke arah sahabatnya yang serius menyetir. Ia merasa bersyukur masih memiliki Clara di sisinya, seseorang

    Last Updated : 2025-03-13
  • Hasrat Liar Hot Duda   Kerinduan yang Menyiksa

    Malam harinya, Amber tidak bisa tidur. Ia malah teringat pada Dave. Sedang apa dia sekarang? Apakah dia sudah tertidur pulas? Mungkinkah dia sudah melupakan dirinya? Hati Amber berdenyut sakit saat mengingat tuduhan Dave padanya. Namun semua itu tidak serta merta menghilangkan perasaan cintanya pada Dave, dan justru itulah yang membuat Amber tersiksa. "Ya Tuhan, hilangkan dia dari ingatanku," gumam Amber dengan wajah frustasi. Harusnya ia membenci Dave karena tuduhannya, tapi kenapa justru bayangan Dave enggan hilang dari benaknya? Ternyata hal yang sama sedang dirasakan oleh Dave saat itu. Ia juga belum bisa tidur. Ia hanya memandangi sisi kosong di sampingnya yang biasa ditempati oleh Amber. "Dimana kau Amber? Apa kau baik-baik saja?" Dave mengusap seprei dan membayangkan kalau Amber berada di sana. Biasanya sebelum tidur dia akan memeluk tubuh wanita itu dan mencium bibirnya sebelum mengucapkan selamat tidur. Sungguh Dave rindu momen romantis yang selalu mereka ciptaka

    Last Updated : 2025-03-14
  • Hasrat Liar Hot Duda   Kabar Bahagia Sekaligus Menyedihkan

    Di dalam kamar hotel, Bella menyandarkan kepalanya pada dada bidang Dave usai mereka bercinta malam itu. Napas keduanya masih memburu setelah bergulatan panas mereka barusan. "Kau hebat Jeff..." Bella memuji gaya bercinta Jeff saat di atas ranjang. "Apa aku lebih hebat dari Paman Dave?" Jeff menyeringai tipis. "Tidak, Dave jauh lebih hebat." Bella menggeleng. "Oh, shit!" Jeff memutar bola matanya. "By the way, apa rencana kita selanjutnya Bella?" Jeff mengusap lembut kepala Bella yang berada di atas dadanya. “Kita harus memastikan Dave tidak punya pilihan selain menikahiku,” ucap Bella, matanya bersinar penuh ambisi. “Dan aku akan memastikan dunia percaya bahwa Amber memang wanita murahan yang berselingkuh. Aku punya banyak kenalan di media. Begitu berita itu menyebar, tidak akan ada lagi yang membela Amber.” Jeff menyeringai. Bella tersenyum puas. “Bagus. Sementara itu, aku akan memastikan Dave merasa bersalah dan berpikir bahwa aku adalah satu-satunya pilihan terbaiknya

    Last Updated : 2025-03-15
  • Hasrat Liar Hot Duda   Gosip Panas

    Pagi itu, Dave hampir melempar ponselnya ke lantai setelah membaca berita online yang beredar luas. Judul-judulnya mencolok dan menyulut amarahnya: "Demi Putra Mereka, Dave Oliver dan Bella Harrington Akan Rujuk!" "Steven Butuh Keluarga Utuh, Dave dan Bella Dikabarkan Akan Menikah Lagi!" Rahangnya mengeras saat membaca isi berita itu. Seolah-olah mereka benar-benar sudah sepakat untuk rujuk, seolah-olah keputusan itu adalah sesuatu yang pasti. Padahal, ia sama sekali tidak pernah mempertimbangkan untuk kembali pada Bella. "Sial! Apa-apaan ini?" desis Dave penuh amarah. Dengan kesal, Dave menekan tombol interkom di mejanya. "Julian, ke ruanganku sekarang!" Dalam hitungan detik, pintu terbuka dan Julian melangkah masuk. "Ada apa, Dave?" tanyanya dengan nada hati-hati. Dave melempar ponselnya ke meja, memperlihatkan berita yang sedang dibacanya. "Siapa yang menyebarkan omong kosong ini?" suaranya terdengar tajam, penuh kemarahan. Julian mengambil ponsel itu dan memb

    Last Updated : 2025-03-15

Latest chapter

  • Hasrat Liar Hot Duda   Kembali ke Rumah

    Setelah beberapa hari menghabiskan waktu di pantai, Dave dan Amber memutuskan untuk kembali. Perjalanan pulang terasa sunyi, namun hangat. Ethan tertidur di jok belakang, sementara Amber duduk di depan di samping Dave yang menyetir.Sesekali mencuri pandang ke arah istrinya itu. Amber menangkap pandangan itu dan tersenyum tipis, lalu kembali menatap keluar jendela, membiarkan angin sore mengayun rambutnya yang tergerai."Aku senang sekali Sayang. Akhirnya kita bisa bersama lagi setelah bertahun-tahun berpisah. Kita bahkan seperti sepasang pengantin baru lagi. Apa kamu juga senang, Sayang?" tanya Dave sambil melirik ke arah Amber yang tersipu. "Apa masih perlu aku jawab? Kau tidak melihat ekspresiku? Kau juga tidak menyadari kalau selama liburan ini aku selalu patuh padamu dan melakukan apapun maumu termasuk menyerahkan diriku sepenuhnya padamu Dave?" Amber balik bertanya. "Hei, jangan terlalu banyak pertanyaannya. Aku jadi pusing, Sayang." Dave terkekeh pelan. Ia menatap gemas lalu

  • Hasrat Liar Hot Duda   Janji yang Terucap

    Malam perlahan turun. Lampu-lampu di resort menyala temaram, memantulkan cahaya hangat di antara rindangnya pepohonan dan semilir angin laut. Ethan sudah tertidur pulas setelah puas bermain seharian, sementara Amber duduk di sofa balkon dengan selimut tipis menyelimuti tubuhnya. Dave datang membawa dua cangkir teh hangat dan duduk di sebelahnya. Dia tidak langsung bicara, hanya memandangi wajah Amber yang tampak lelah, namun jauh lebih tenang dibanding beberapa hari terakhir. “Terima kasih,” ucap Amber lirih, menerima cangkir dari tangan Dave. Dave mengangguk, “Terima kasih karena sudah mau ikut ke sini.” Amber menatap lautan di depan mereka. “Kau tahu, aku takut. Takut kalau semua ini hanya akan mengulang luka yang sama.” Dave memutar tubuhnya sedikit agar bisa memandangi Amber lebih jelas. “Aku paham, Amber. Dan aku tak menuntut jawaban sekarang. Aku hanya ingin kau tahu… aku serius. Aku ingin memperbaiki semuanya. Demi kau dan Ethan.” Amber menggigit bibirnya, menahan gempu

  • Hasrat Liar Hot Duda   Bulan Madu Kedua

    Mobil berhenti di depan sebuah resort mewah di pinggir pantai. Angin laut membawa aroma asin yang menenangkan. Amber turun dari mobil dengan Ethan yang tertidur di gendongannya, sementara Dave membantu membawakan barang-barang kecil mereka."Tempat ini..." Amber bergumam begitu matanya menangkap pemandangan yang akrab.Dave tersenyum hangat, memperhatikan ekspresi wanita yang begitu dicintainya. "Masih ingat? Ini tempat kita bulan madu kita dulu."Amber menoleh padanya, matanya membulat sedikit. Tentu saja ia masih ingat. Ini adalah tempat di mana mereka berdua dulu tertawa, bercanda, dan bermimpi akan membangun keluarga kecil yang bahagia. Amber sempat berpikir tempat ini sudah terkubur bersama semua kenangan pahit mereka. Tapi kini, Dave membawanya kembali ke sini, seolah menghidupkan kembali semua kenangan itu."Aku sudah lama ingin membawamu ke sini," kata Dave pelan, mengambil tas dari tangan Amber. "Aku ingin kau ingat, betapa dulu kita pernah berjanji menjadikan tempat ini seb

  • Hasrat Liar Hot Duda   Mulai Luluh

    Amber baru saja selesai mengantarkan pesanan ke meja pelanggan saat pintu restoran berdenting. Ia menoleh tanpa banyak pikir, dan jantungnya sontak berdegup kencang saat melihat siapa yang baru saja masuk.Dave.Dengan setelan santai namun tetap memancarkan kharisma, pria itu melangkah masuk, matanya langsung mencari keberadaan Amber. Ketika pandangan mereka bertemu, Amber seketika merasa seluruh dunia mengecil, hanya menyisakan dia dan Dave.Amber buru-buru memalingkan wajah dan pura-pura sibuk membereskan meja. Ia berharap Dave akan pergi. Tapi langkah berat Dave justru mendekat, dan sebelum Amber sempat menghindar, Dave sudah berdiri tepat di depannya."Amber," suara itu terdengar penuh emosi. "Kita perlu bicara."Beberapa karyawan dan pelanggan mulai memperhatikan mereka, bisik-bisik kecil terdengar di sekeliling. Amber merasa wajahnya mulai memanas. Ia menggeleng dengan cepat."Aku sedang bekerja, Dave. Pergilah," bisiknya ketus.Namun Dave tidak bergeming. Ia justru melakukan se

  • Hasrat Liar Hot Duda   Ancaman Dave

    Dave menghela napas panjang di dalam mobilnya, tangannya mengepal erat di atas setir. Suasana di dalam kendaraan itu terasa sesak, seolah-olah udara tidak cukup untuk menahan beban di dadanya. Kilasan wajah Amber yang marah dan penuh luka terbayang terus di benaknya. Dave memejamkan mata, mencoba mengendalikan rasa frustrasinya.Ia harus melakukan sesuatu. Ia tidak bisa membiarkan Amber berjuang sendirian menghadapi tuntutan konyol dari ayahnya. Ia tidak akan membiarkan siapa pun mengambil Ethan dari Amber, anak yang bahkan baru saja diakuinya sebagai darah dagingnya.Telepon genggamnya bergetar di saku jaket. Dengan cepat, Dave mengangkatnya. Di layar tertera nama Julian."Dave, aku sudah mencari tahu," suara Julian terdengar tergesa. "Ayahmu sudah menyiapkan pengacara terbaik di kota ini untuk memenangkan kasus hak asuh Ethan."Dave mengumpat pelan. "Aku harus bertemu denganmu sekarang."Mereka bertemu di sebuah kafe kecil yang cukup sepi. Begitu Julian duduk, Dave langsung mengutar

  • Hasrat Liar Hot Duda   Tuan Martin membuat semuanya kacau

    Julian membuka pintu ruang kerja Dave dengan tergesa, napasnya sedikit memburu. Dave yang tengah menatap layar laptop langsung mengangkat kepala, alisnya bertaut ketika melihat ekspresi serius di wajah tangan kanannya itu. "Ada apa, Julian?" tanya Dave, nada suaranya tenang tapi tajam. Julian menelan ludah. "Dave, ini bahaya.""Ada apa?" tanya Dave dengan alis berkerut. "Tuan Martin baru saja melayangkan gugatan hak asuh anak terhadap Amber," jawab Julian dengan wajah tegang. "Apa?" Dave langsung berdiri, kursi kerjanya bergeser dengan kasar. “Aku baru saja mendapat informasi dari kenalanku di pengadilan. Gugatan itu resmi. Suratnya sudah dikirim ke rumah Nenek Rose.” Wajah Dave langsung mengeras. Matanya dipenuhi amarah yang tak terbendung. "Shit! Kenapa Papa berani-beraninya mencampuri urusanku dengan Amber dan Ethan?!” gumamnya geram."Tenang dulu Dave, kau bisa membicarakan hal ini baik-baik dengan Tuan Martin siapa tahu dia bisa menarik gugatannya kembali. Kau juga h

  • Hasrat Liar Hot Duda   Serangan Tuan Martin Oliver

    Nyonya Eliza menatap suaminya dengan cemas dari balik cangkir teh yang belum sempat ia seruput. Wajah Tuan Martin tampak berubah drastis setelah mendengar kabar yang baru saja ia sampaikan. Sesuatu yang selama ini tidak pernah ia sangka bahwa Amber ternyata memiliki anak dari Dave. “Ulangi sekali lagi, Eliza. Anak itu… Ethan… dia anak Dave?” Tuan Martin bertanya dengan suara tertahan namun jelas menunjukkan kemarahan yang ditahannya. Nyonya Eliza mengangguk pelan. “Iya. Namanya Ethan, usianya sekitar dua tahun. Aku baru saja bertemu dengannya. Dia sangat mirip Dave saat masih kecil.” Tuan Martin berdiri dari kursinya dengan ekspresi tak percaya. Ia berjalan mondar-mandir di ruang keluarga sambil menghela napas panjang. “Kenapa baru sekarang aku tahu soal ini?! Kenapa Dave tidak mengatakan apapun padaku?!” “Karena dia juga baru tahu, Pa. Dan dia sangat emosional setelah mengetahuinya. Anak itu adalah darah dagingnya. Itu alasan Dave begitu ngotot ingin memperbaiki hubungannya den

  • Hasrat Liar Hot Duda   Dinner Romantis

    Amber akhirnya memutuskan untuk tetap bekerja di restoran milik Tuan Grayson. Keputusan itu diambil setelah berbagai pertimbangan yang matang, meskipun ia sadar situasinya kini tidak lagi sama. Banyak rekan kerja yang tetap mencibirnya di belakang, tetapi setidaknya mereka tidak berani terang-terangan mengusik dirinya seperti sebelumnya. Namun, keputusan itu membuat Dave sedikit kesal. Bukan karena ia tidak mendukung pilihan Amber, tetapi karena dalam hatinya, ia lebih ingin Amber tidak perlu lagi bekerja di tempat itu. “Kenapa kamu tetap ingin bekerja di sini?” tanya Dave dengan nada yang sulit ditebak. Amber menghela napas. “Karena aku masih ingin mencari uang untuk biaya hidupku, Dave. Aku ingin tetap bekerja dan tidak bergantung pada siapa pun.” Dave mengusap wajahnya dengan frustrasi. Ia tahu Amber adalah wanita yang keras kepala, tetapi tetap saja, ia berharap Amber lebih mempertimbangkan posisinya sekarang. "Aku bisa memberimu uang tanpa harus bekerja di sini. Bila perl

  • Hasrat Liar Hot Duda   fitnah keji

    Amber sudah merasa ada yang tidak beres dengan sikap beberapa rekan kerjanya sejak beberapa hari ini. Sikap lunak Tuan Grayson yang biasanya selalu tegas dan tanpa ampun jika ada karyawannya yang melakukan kesalahan menjadi penyebabnya. Mereka berpikir kalau Tuan. Grayson telah dirayu oleh Amber hingga dia memaafkan kesalahan pria itu. Beberapa dari mereka sering berbisik-bisik saat Amber lewat, dan tatapan mereka penuh sindiran. "Aku yakin dia pasti punya hubungan spesial dengan Tuan Grayson," bisik salah satu dari mereka saat Amber berjalan melewati pantry. "Jelas. Kalau tidak, mana mungkin dia masih bekerja di sini setelah semua kesalahan yang dia buat?" sahut yang lain dengan nada sinis. "Amber menghentikan langkahnya dan menatap ke arah mereka yang membicarakannya. " Ngomong apa sih kalian? Amber bukan wanita seperti itu!" Rachel ikut geram. "Darimana kau tahu?" "Aku mengenal Amber dan aku yakin Amber tidak mungkin merendahkan dirinya seperti itu." "Sudahlah

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status