Home / Romansa / Hasrat Wanita Desa / Bab 7 Bu Resti

Share

Bab 7 Bu Resti

Author: Tristar
last update Last Updated: 2025-12-13 03:56:00

Sampai di rumah sakit,

Erfan langsung memanggil perawat. Segera beberapa perawat mambawa Brankar. Para pria langsung menggotong Pak Jaki lalu meletakkan nya Di Brankar degan gesit para perawat membawa pak Jaki ke dalam ruang IGD.

"Pak aku menunggu di luar pengen merokis, nanti kalo sudah selesai pemeriksaan panggil saja aku." Ucap Erfan.

"Baik tuan muda." Jawan Pak RW.

30 menit kemudian,

Pak RW menghampiri Erfan, memberi tahu hasil pemeriksaan. Ternyata penyakit jantung Pak Jaki sudah sangat kronis. Entah berapa lama akan di rawat di rumah sakit.

"Kalo gitu aku akan membayar biaya rumah sakit untuk 1 minggi terlebih dahulu." Ucap Erfan.

"Baik Terimakasih tuan muda ." Ucap Pak RW.

Erfan dan Pak RW pergi ke Resepsionis rumah sakit, Erfan membayar sebesar 20 juta untuk biaya perawatan selama satu minggu, jika ada tindakan berat tentu harus menambah biaya.

Setelah membayar Erfan menghampiri semua orang yang berada di depan ruang IGD.

"Bu Resti saya telah membayar perawatan suami ibu selama 7 hari, dan jika belum bisa pulang dalam 7 hari saya akan membayar biayanya lagi." Ucap Erfan .

"Terimakasih banyak tuan muda jika tidak ada anda saya tidak tau bagaimana." Ucap Bu Resti, wajahnya terlihat lega.

"Maaf saya tidak bisa menunggu disini, saya harus pulang besok, ada yang harus saya kerjakan. Jika ada sesuatu hubungi saja saya ." Ucap Erfan

"Tidak apa apa tuan muda, anda sudah membantu pak jaki begitu banyak, urusan menunggu biar kami saja ." Ucap Salah satu pria disana.

"Tuan muda saya mau ikut pulang dulu, tadi saya belum sempat mengemas pakaian." Ucap Bu Resti.

"Baiklah bu ayo." Jawab Erfan.

"Pak maaf merepotkan untuk menunggu suamiku." Ucap Bu Resti.

"Tidak apa apa bu, anda bisa tenang." Jawab Pak RW.

Sebeluk pergi Erfan memberi uang 500 rb kepada Pak RW untuk membeli makanan dan kopi untuk semua orang yang menunggu pak jaki, lalu Erfan Dan Bu Resti pergi.

Semua orang sangat kagum dengan Erfan. Setelah Erfan pergi mereka terus memuji Erfan.

===

Erfan menyerir mobilnya ditengah gelap malam.

"Tuan muda apakah anda tidak lelah ." Tanya Bu Resti sambil melirik Erfan.

"Tidak kok bu ." Jawab Erfan.

"Berapa banyak yang tuan muda keluarkan untuk biaya." Tanya Bu Resti penasaran.

"Memang nya kenapa bu." Tanya balik Erfan.

"Saya bingung untuk mengganti nya tuan muda."Jawab Bu Resti dengan nada lesu.

"Tidak usah dipikirkan, dan tidak perlu diganti juga." Erfan berkata dengan santai.

"Tapi saya tidak enak tuan muda ." Ucap Bu Resti.

"Udah yang penting, Bu Resti pekerja dengan giat itu sudah cukup mengganti semua nya." Ucap Erfan sambil tersenyum.

Bu Resti hanya bisa mengangguk,

Bu Resti beberapa kali menatap Erfan, matanya berkelilat dengan ketegasan.

Erfan menyadari tatapan Bu Resti tapi hanya mendiamkan nya.

"Tuan muda apakah anda tidak kesepian di selama di kampung mawar." Ucap Bu Resti tiba-tiba.

"Maksudnya kesepian apa bu." Tanya Erfan pura pura tidak mengerti.

"Masa tuan muda tidak tau." Ucap Bu Resti dengan nada yang sedikit genit.

Erfan menyeringai,

"Tentu saja kesepian bu, di sini sulit jika ingin mencari wanita yang mau di ajak tidur ."Ucap Erfan.

"Tuan muda belum lama saja disininya belum mengenal banyak wanita, jika sudah banyak mengenal wanita, apalagi tuan muda punya uang, hal seperti itu sangat lah gampang." Ucap Bu Resti.

"Apa Bu Resti mau mencarikan wanita yang mau di ajak tidur, soal harga tidak masalah berapa pun." Erfan berkata penuh harap, karena dia sudah tidak tahan ingin di puaskan, jika tidak ada wanita lain Erfan akan mengajak Bi Ayu.

"Yang seperti apa, yang tuan muda suka." Tanya Bu Resti sambil menatap Erfan dengan tatapan menggoda.

"Yang penting cantik dan tubuhnya menggoda, dan aku suka dada wanita yang besar ." Jawab Erfan sambil menyeringai nakal.

"Kalo Usia ." Tanya Bu Resti.

"Usia tidak masalah." Jawab Erfan.

"Aku ads beberapa wanita penyuka uang, nanti aku coba tawari mereka ." Ucap Bu Resti.

"Oke, tenang saja jika Bu Resti mendapatkan wanita yang sesuai keinginan ku, aku akan memberi uang buat Bu Resti." Ucap Erfan sambil tersenyum nakal.

"Kalo menurut tuan muda, saya masuk gak ke tipe tuan muda ." Ucap Bu Resti .

"Masuk sih ." Jawab Erfan sambil menyeringai.

"Mau gak main sama saya, anggap saja sebagai permintaan terimakasih." Ucap Bu Resti dengan berani.

"Aku tidak mau jika ibu melayani saya hanya untuk terima kasih, tapi jika ibu menginginkan uang aku mau bermain dengan Ibu ." Ucap Erfan.

"Ayo deh, saya juga sangat butuh uang." Ucap Bu Resti dengan tegas.

"Berapa yang ibu inginkan." Tanya Erfan.

"Gak papa 500 rb aja tuan muda bisa main sepuasnya "Ucap Bu Resti.

"Mau main dimana bu." Tanya Erfan tanpa banyak pikir karena dia sudah sangat bergairah sudah lama dia tidak bermain.

"Di mana saja yang penting aman ." Jawab Bu Resti.

"Disini tidak ada hotel." Ucap Erfan.

"Tidak perlu hotel tuan muda, main di mobil juga bisa cari saja tempat yang sepi aja." Ucap Bu Resti.

Erfan pun mencari tempat yang benar benar sepi jauh dari jalan besar. mobil pun terhenti di hutan yang gelap.

"Ayo tuan muda pindah ke belakang ." Bu Resti berkata sambil pindah ke bagian belakang mobil.

Mereka pun langsung berpelukan, Bu Resti mengambil inisiatif melumat bibir Erfan. tentu saja Erfan melawan dengan panas.

Tangan Erfan masuk ke pakaian kaos Bu Resti lalu meremas gunung Bu Resti dengan keras.

"shh ahhh enak tuan muda ." Bu Resti mengerang nikmat saat bibirnya terlepas dari bibir Erfan.

"Dada Bu Resti ternyata sangat besar, jika menggunakan dress pasti ibu sangat seksi." Ucap Erfan dengan penuh nafsu.

"Saya tidak bisa membeli pakaian seperti itu tuan muda ah ah." Jawab Bu Resti.

"Nanti aku beliin deh ." Ucap Erfan.

"Jika dikasih pasti ibu terima." Jawab Bu Resti.

Keduanya melepaskan pakaian mereka masing masing, dalam sekejap semua pakaian mereka terlepas.Erfan langsung menerkam wanita dewasa itu.

Pertempuran dimulai, mobil berguncang hebat di tengah kegelapan hutan. suara sura samar rintihan terdengar luar mobil.

1 jam kemudian, mobil tersebut kembali tenang.

Suasa na di dalam mobil begitu panas, sampai keringat mengucur deras.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Hasrat Wanita Desa   Bab 35 Di Tenangkan Bu Resti

    Bu Resti datang ke vila melalui pintu belakang. dia tidak langsung masuk ke dalam vila, dia berdandan cantik dulu di luar vila. Setelah selesai dia masuk ke dalam vila.Bu Resti melihat Erfan yang sedang tiduran sambil bermain ponsel di sofa, langsung menghampiri nya."Maaf lama tuan muda." Ucap Bu Resti sambil berjalan menghampiri Erfan.Erfan menoleh senyuman nakal itu kembali terlukis di bibirnya.Bu Resti langsung menekan Erfan di bawahnya, dengan pose yang menggoda."Kamu dandan sangat cantik dan sangat wangi." Ucap Erfan, matanya menatap Bu Resti dengan mata panas."Tentu saja, harus baik jika mau memberi jatah kepada tuan muda ." Ucap Bu Resti dengan nada menggoda."Aku juga punya hadiah untuk mu." Ucap Erfan."Apa itu tuan muda ." Tanya Bu Resti penasaran."Tunggu sebentar, aku akan mengambilnya kamu pasti suka." Ucap Erfan, lalu bangkit pergi mengambil apa yang dia beli kemarin di kota hua.Tidak lama Erfan kembali membawa, beberapa tas belanjaan mewah. Mata Bu Resti bersina

  • Hasrat Wanita Desa   Bab 34 Bu Susan Pemilik Warung

    Saat Erfan masuk ke dalam warung dia melihat, kursi dan meja yang di siapkan untuk pelanggan makan.Erfan kira Bu Susan mengundangnya ke dalam untuk menggodanya, dia terlalu geer."Makan disini kan." Tanya Bu Susan, sambil menatap Erfan dengan tatapan genit."Iyah Bu." Jawab Erfan."Mau makan apa, ada dada ayam, paha ayam atau sayur ." Ucap Bu Susan sambil membungkukkan sedikit tubuhnya, senyuman menggoda terlukis di bibir ranumnya.Karena dia hanya menggunakan dasternya dengan kerah cukup rendah tentu saja Erfan bisa melihat belahan gunung yang begitu dalam."Dada aja bu." Ucap Erfan reflek.Bu Susan yang menyadari arah pandang Erfan tersenyum nakal."Oke mau sekalian dua-duanya engga." Ucapan Bu Susan membuat Erfan bingung."Maksudnya bu." Tanya Erfan."Sama dada yang ini." Ucap Bu Susan sambil menyentuh dadanya."Sial dia benar menggodaku." Ucap Erfan dengan dengan senang di hatinya."Ibu becanda aja." Ucap Erfan pura-pura.Bu Susan terkikik lalu mengambil apa yang di ingin kan Erf

  • Hasrat Wanita Desa   Bab 33 Pulang Ke Kampung Mawar

    Erfan yang sudah ahli menaklukkan permainan wanita, tentu saja melawan setiap serangan dari Nyonya Rani, yang membuat Nyonya Rani berbalik kewalahan melawan Erfan.Setelah bermain kurang lebih 3 jam, Erfan berhasil menaklukkan wanita itu sampai tubuh nya lemas. Keringat membanjiri tubuh mereka, bercampur dengan cairan hasil permainan mereka."Kamu sangat hebat sayang, aku sangat puas." Puji Nyonya Rani sambil memeluk Erfan.Erfan menyeringai bangga,"Apa mau lanjut, masih kuat tidak." Ucap Erfan sambil menyentuh area gua itu."Sayang istirahat dulu yah aku sangat lemas, setelah belasan kali mecapai puncak." Ucap Nyonya Rani."Oke kamu istirahat." Ucap Erfan.Nyonya Rani mengangguk,"Aku sangat penasaran, mengapa kamu sangat kuat selama ini kamu hanya mencapai puncak 3 kali." UcapNyonya Rani."Aku juga gak tau." Jawab Erfan santai."Aku kita kamu pakai jamu." Ucap Nyonya Rani."Aku tidak pernah memakai hal seperti itu." Ucap Erfan.Anne yang melihat Erfan dan Nyonya Rina selesai berma

  • Hasrat Wanita Desa   Bab 32 Berujung Di Hotel

    Erfan dan teman-temannya berkumpul di parkiran mobil, Karena mereka ingin melakukan sesuatu."Jarang sekali nih kita ketemu, gimana kalo nongkrong dulu." Ucap Remon kepada semua orang."Boleh tuh." Jawab Semua orang setuju."Kalo gitu lu tentukan tempatnya, kita ngikut aja." Ucap Salah satu pria, kepada Remon."Oke ." Jawab Remon.Mareka masuk kedalam mobil masing-masing, lalu mobil mereka melaju meninggalkan tempat tersebut.Hampir 40 mnt, Mereka sampai di sebuah cafe mewah yang berada di pusat kota.Mereka masuk, lalu memesan makanan."Boss lu yang traktir yah." Ucap Dean sambil cengengesan."Oke oke, pesan saja apa yang kalian mau." Jawab Erfan santai."Oke." Jawab semua orang, mereka langsung memesan makanan yang mereka suka."Fan kenapa lu jarang kelihatan di ibu kota." Tanya seorang wanita berambut pirang."Gue di hukum sama orangtua gue." Ucap Erfan santai."Di hukum kenapa." Tanya semua orang."Biasalah apalagi kalo gak mukulin seseorang sampai cacat." Sahut DerixSemua orang

  • Hasrat Wanita Desa   Bab 31 Keributan Di Pernikahan

    Semua orang kaget, dengan teriakan Erfan."4 tuan muda jahat bertindak." Ucap teman Erfan yang lain. Mereka sudah tau betapa mendominasi nya Erfan dan 3 lainnya.Pria itu melirik ke arah Erfan,"Siapa kau, apa mau ." Sebelum pria muda tersebut menyelesaikan perkataannya, Erfan mengambil satu botol anggur yang di siapkan untuk anggur pernikahan, Erfan menghantamkan botol tersebut ke wajah pria tersebut.Prak"Arggggh"Pria tersebut seketika terjatuh sambil memegangi kepalanya, sambil meringis kesakitan.Mata semua orang terbelalak melihat tindakan Erfan.Bahkan Joya dan Suami nya tersebut."Sangat berani kau meyakini tuan kami." Teriak beberapa pengawal.3 Teman Erfan yang sudah sangat kesal, menerjang para pengawal tersebut dengan botol di tangan mereka.Prakk prakk"Arggh arggh"Suara pecahan botol terdengar dan teriakan kesakitan terdengar mengerikan di telinga semua orang. hanya butuh beberapa nafas untuk membuat semua pengawal itu di jatuhkan."Kau kau kau." Teriak Pria bertubuh k

  • Hasrat Wanita Desa   Bab 30 Pernikahan Joya

    Erfan dan Anne kembali duduk, di tempat mereka tadi.Semua orang disana memandang Erfan dengan ngeri."Sayang kamu sangat galak." Ucap Anne.Erfan terkekeh,"Segitu aku tidak termasuk galak." Jawab Erfan."Aku takut." Anne berkata dengan manja."Apa yang perlu di takutkan, aku tidak akan galak kepadamu." Ucap Erfan sambil mengelus kepala Anne.Wanita yang tadi dipaksa para tuan muda, menghampiri Erfan."Tuan muda." Sapa Wanita itu sembil sedikit membungkuk."Oh iyah nona ada apa." Tanya Erfan santai."Terimakasih telah menolong saya." Ucap Wanita tersebut."Sama-sama sudah sewajib nya saya menolong sebagai manusia." Ucap Erfan santai."Apa saya bisa mengetahui nama anda tuan muda." Ucap Wanita tersebut memberanikan diri."Nama ku Erfan." Jawan Erfan sambil tersenyum."Nama ku Lulan, Salam kenal." Ucap Wanita tersebut yang bernama Lulan.Erfan mengangguk,"Kalo gitu saya pamit dulu, sampai jumpa lagi." Ucap Lulan."Hati-hati nona." Ucap Erfan.Lulan mengangguk lalu pergi,"Ayang kena

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status