Share

Kopi yang Dirindukan

Keeksokkan paginya, BEM Kominfo mukai menjalankan proker mereka. Arsan menghampiri Rea yang sibuk mondar-mandi membereskan bekas sarapan teman-temannya.

"Edrea," panggilnya.

Rea menoleh dan mengernyit saat Arsan mengambil alih setumpuk piring kotor yang dia bawa. "Biar gue aja."

"Tumben baik," celetuk Rea.

"Pedes banget, sih, Re. Gue emang selalu baik sama lo. Lo aja yang nggak pernah sadar."

"Gue nggak ingat lo pernah baik, San. Lo terlalu rese buat gue."

Arsan tertawa kecil. Kemudian membantu Rea mencuci piring. Rea makin mengernyit. "Lo kesambet jin pantai apa gimana? Gue merinding deket lo, San. Udah sana, biar gue yang nyuci."

"Apa susahnya nerima bantuan orang, sih, Re? Gue tahu lo capek nyiapin sarapan dari subuh tadi. Mengoordinir orang itu nggak gampang."

Rea kemudian mengalah, memilih duduk di kursi kayu sambil melihat Arsan mencuci piri

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status