Share

Bab 24.A

"Yakin, Teh? biasanya lelaki itu selalu poligami kalau udah sukses, aku juga rela sih jadi istri keduanya," celetuknya lagi sambil mesem-mesem.

"He he becanda, Teh, becanda," ujar Ririn sambil cekikikan.

Aku mengerling malas.

"Kamu tuh apa-apaan sih, Rin, jangan jadi pelakor buat kakakmu sendiri, awas ya macam-macam!" Emak mengancam.

Gadis songong itu nampak mencebikkan mulutnya, bibirnya bisa mengatakan becanda tapi isi hatinya tak ada yang tahu 'kan? apalagi ia selalu kecentilan di hadapan Mas Lutfi.

"Becanda, Mak. Elaah, cowok tajir di luar sana masih banyak kali," celetuknya sambil mendelik.

"A Lutfi, Ririn bantuin ya beberesnya," ujar gadis itu saat Mas Lutfi ngangkutin barang bawaan emak ke dapur.

"Kamu masih capek, duduk aja ya," jawab Mas Lutfi.

"Ah engga kok ga capek, yuk aku bantuin."

Tanpa menunggu diiyakan ia membantu suamiku menggotong karung berisi ubi ke dapur.

"Apaan sih si Ririn itu, dia pasti mau goda suamiku, silakan saja goda kalau bisa," ucapku di hadapan emak

"Ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status