Share

Bab 33.A

"Iya nih, Bapak sama Ibu gimana sih, di sini 'kan ga ada kebun, mau nyambit rumput di mana? masa iya order lewat go food," sahut Mas Lutfi tak kalah bingung.

"Lah, gimana ini, Pak?" Ibu mertua melirik suaminya yang nampak garuk-garuk kepala.

Lelaki tua yang mengenakan kopiah hitam itu diam tak bicara, mungkin ia juga bingung harus gimana.

"Gini aja, suruh orang di kampung ambil rumput yang banyak, terus rumput itu diangkut ke sini, ga apa-apa biar aku yang bayar sewa orang dan mobilnya," sahut Mas Lutfi.

"Nah gitu saja udah ya, Pak, dari pada bingung." Ibu bicara.

Akhirnya ada solusi juga untuk masalah kambing ini. Gudang belakang rumah disulap menjadi kandang kambing yang sebentar lagi akan di sembelih itu.

"Mas, ga kebayang kotoran kambing itu nanti kaya apa, siapa yang mau bersihin?" bisikku saat menyaksikan gudang dibereskan oleh bapak dan ART kami.

"Itu kita pikirin nanti yang penting kambing ini punya tempat tinggal dulu, kasihan kalau tidur di luar tar masuk angin, susah ngerok
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status