Share

Bab 35.A

"Bapak minjam uang?" tanyaku di kamar.

"Iya, tiga puluh juta katanya."

"Terus?" tanyaku menatap tak sabar

"Mas akan kasih tapi nanti selesai aqiqah, kenapa?"

Aku mencebikkan mulut, kesal rasanya keinginan kakek tua itu dengan mudah dikabulkan Mas Lutfi.

"Ini untuk buka usaha, Yang, kok kamu cemberut gitu, jangan pelit dong, mereka orang tua kita." Mas Lutfi membujuk.

"Kamu yakin Bapak bisa membayarnya?" tanyaku menatap sinis.

"Gini Yang, kalau kita meminjamkan uang kepada orang misal selama satu tahun belum di kembalikan, nah setiap hari dalam setahun itu kita punya pahala sedekah senilai uang yang kita pinjamkan."

"Misal Mas ngasih minjamkan tiga puluh juta ke bapak, dan setahun baru lunas, nah dalam jangka setahun kemarin setiap harinya kita mendapatkan pahala sedekah senilai tiga puluh juta perharinya."

"Ingat akhirat, Yang, jangan mengedepankan nafsu. Andai bapak zalim pun yang rugi dia sendiri."

Kalau sudah ceramah menyangkut akhirat aku tak bisa berkutik lagi.

"Ya sudah kalau
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status