Home / Romansa / Hot Night With Boss / 131. Pengakuan Yuki

Share

131. Pengakuan Yuki

Author: Dea Anggie
last update Last Updated: 2025-06-05 04:26:11

Amelia langsung terdiam, menatap Yuki dengan lekat. Yuki yang merasa aneh langsung menutup wajah Amelia denga buku.

"Jangan melihatku seperti itu. Menyeramkan tahu," kata Yuki.

Amelia kaget kerena tiba-tuba wajahnya tertutup buku, "aduh, iya-iya. Nggak aku lihatin. Cepetan cerita," katanya mendesak Yuki untuk cepat bicara.

"Ok, aku akan cerita. Dengar baik-baik karena aku nggak akan mengulangi perkataanku," kata Yuki. Yang langsung dijawab anggukan kepala oleh Amelia.

"Kamu tahu 'kan, gimana sebenarnya keluargaku. Kamu bahkan pernah memergokiku ditampar kakakku saat kita dalam perjalanan pulang sekolah dulu. Sebenarnya, saat aku libur, aku pulang. Aku menemui mereka," kata Yuki bercerita.

"Hah? Kamu pulang? Yang benar aja. Ngapain pulang? Terus, gimana? Lanjutin ceritamu," sahut Amelia geram denga dahi berkerut.

"Saat aku menemui Papaku, papaku bilang kalau ada seseorang yang melamarku untuk anaknya. Kayaknya seseorang itu rekan bisnis atau kenalan papaku. Dan dia ada janji ngasih ses
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Hot Night With Boss   220. Cemburuan

    Cukup lama Yuki berada di ruangan Cristopher. Karena takut dicari kepala divisinya, Yuki pun berpamitan pada Cristopher untuk segera kembali ke ruang kerjanya."Sayang," panggil Yuki pelan."Hm," gumam Cristopher. Yang sedang menyandarkan kepala ke bahu Yuki."Aku harus belik ke ruanganku lho. Nanti dilanjutin lagi ya peluk-peluknya. Enggak enak sama pak kepala divisi. Takut juga pas aku dicariin, akunya enggak ada di meja kerja. Gimana dong?" kata Yuki menjelaskan. Agar Cristopher tidak salah paham.Cristopher segera mengangkat kepalanya, "ya sudah. Aku ngalah kali ini. Kamu boleh balik ke ruanganmu," jawabnya.Yuki mencium pipi Cristopher, "makasih sayangku. Nanti kita ketemu lagi waktu makan siang ya," katanya tersenyum cantik.Cristopher menganggukkan kepala, "hm, ok. Kamu hati-hati turun ya," katanya memperingatkan."Ok," jawab Yuki.Yuki berdiri dari posisinya duduk. Dia menatap Cristopher beberapa saat sebelum akhirnya pergi.Cristopher menatap keprgian Yuki sampai kekasihnya i

  • Hot Night With Boss   219. Cari perhatian

    Rapat sedang berlangsung. Dalam rapat dibahas tentang proses peluncuran produk yang akan dilakukan seminggu kemudian. Tampak Thomas sedang mempresentasikan jalannya acara yang akan terselenggara. Semua mata fokus tertuju pada Thomas karena rapat hari itu adalah momen penting yang perlu di perhatika betul-betul.Melihat sang kekasih fokus menatap lelaki lain di hadapannya, membuat Cristopher cemburu. Dia yang duduk tak juh dari Yuki langsung menjulurkan kakinya aagr kakinya dan kaki Yuki bersentuhan.Yuki terkejut, dia menatap Cristopher dan melihat Cristopher hanya tersenyum tipis."Apa sih," kata Yuki dalam hati. Tidak mengerti maksud Cristopher.Yuki kembali menatap Thomas, dan Cristopher kembali berulah. Saat Yuki melihat ke arah Cristopher, dia melihat wajah cemberut sang kekasih."Dia, kenapa lagi? Astaga ... padahal ini 'kan rapat penting. Kenapa dia malah kayak anak kecil yang butuh banget diperhatiin?" kata Yuki dalam hati.Yuki mengambil ponsel dan mengirim pesan pada Crist

  • Hot Night With Boss   218. Butuh Bantuan (3)

    Erik bertemu sepupu, dan suami dari sepupu istrinya. Kedua orang yang baru datang duduk di sofa dengan perasaan tegang."Ada apa kami dipanggil?" tanya suami sepupu Lusiana. "Aduh, kok mendadak ruangan ini dingin seperti kulkas. Apa pendingin ruangannya bermasalah?" tanya sepupu Lusiana."Kalian tahu, untuk apa aku memanggil kalian?" tanya Erik. Menatap dua orang yang sedang duduk dihadapannya.Sepupu Lusiana dan suaminya menggelengkan kepala bersamaan. Keduanya tidak tahu kenapa Erik memanggil."Kami tidak tahu," jawab sepupu Lusiana."Istriku bilang, suamimu membutuhkan pekerjaan. Bukannya kamu berkata pada kami beberapa waktu lalu, jika suamimu sudah diangkat menjadi manager di Giant Hotel? Apa aku salah dengar soal itu?" tanya Erik."Begini, itu ... " kata sepupu Lusiana. Yang terhenti karena suaminya menyela."Akan aku jelaskan soal itu," sela suami dari sepupu Lusiana.Suami sepupu Lusiana menatap istrinya, "tidak apa-apa. Memang harus dikatakan, bukan?" ucapnya.Suami sepupu L

  • Hot Night With Boss   217. Butuh Bantuan (2)

    Luna berjalan masuk dalam kamar. Dia melihat suaminya sedang bermain game. "Ngeselin," gumam Luna. Duduk di tepi tempat tidur, di depan Dion."Kenapa lagi? Kok ngomel," tanya Dion."Itu tantemu. Aneh banget deh. Masa ya, aku mau balik ke kamar dari meja makan malah diceramahin. Dia marah nggak jelas. Ngatain aku yang enggak-enggak. Kesel banget tahu," keluh Luna. "Sabarlah. Mungkin tante kayak gitu karena lagi sensitif aja. Maklum, suaminya 'kan baru diberhentikan," kata Dion.Luna keget, dan langsung menatap Dion."Hah? Serius? Bukannya ommu itu manager di Giant Hotel ya? Kan tantemu selalu bangga-banggain suaminya dulu," kata Luna bertanya. Dan mengingat-ingat kejadian beberapa waktu sebelumnya."Ya, aku nggak tahu pastinya gimana, atau kronologinya kayak apa. Aku cuma nguping dengar pas tante sama mama ngobrol aja," jawab Dion.Terus tadi tantemu marah-marah sama mamamu maksudnya apa?" tanya Luna ingin tahu."Kayaknya minta tolong mama buat ngomong ke papa ya. Mungkin tante peng

  • Hot Night With Boss   216. Butuh Bantuan (1)

    Lusiana mengajak Dion dan Luna makan malam bersama. Ternyata ada sepupu Lusiana dan suaminya yang ikut serta.Makan malam berjalan tenang, tidak ada satupun yang bersuara saat itu. Hanya terdengar suara sendok, garpu yang sesekali bersentuhan dengan piring.Sepupu Lusiana menyiku lengan Lusiana, seolah memberi isyarat akan sesuatu. Lusiana menatap sepupunya, lalu menggelengkan kepala. "Apa dia Gila? Gimana bisa saat makan aku disuruh langsung tanya soal kerjaan. Bisa-bisa Erik langsung pergi tanpa melanjutkan makan. Padahal sudah sering ikut makan, tapi dia masih juga nggak memahami kebiasaan Erik. Ck," kata Lusiana dalam hati. Mengeluhkan sikap sepupunya yang tidak sabaran."Apa sih, disurug ngomong malah cuma geleng-geleng. Dia ini ngerti maksudku, eggak?" kata sepupu Lusiana dalam hati. Erik meletakkan sendok dan garpunya, dan segera mengelap bibirnya dengan lap mulut, lalu minum. "Aku sudah selesai. Kalian lanjutlah," kata Erik. Yang langsung berdiri dari tempat duduknya dan p

  • Hot Night With Boss   215. Mendadak Datang (5)

    Yuki terkejut. Dia juga tidak menyangka akan niat Stevano yang sebenarnya. Dia baru paham setelah setelah Stevano menjelaskan."Aduh, aku malah salah paham dan terpaku sama pikiranku sendiri. Benar-benar bodoh kamu, Yuki. Bodoh," kata Yuki dalam hati."Om, om nggak salah. Jadi tolong jangan terus meminta maaf. Saya jadi ngerasa bersalah banget," kata Yuki."Lho, justru aku yang ngerasa nggak enak. Karena tindakanku yang nggak pikir panjang, kamau jadi mikir yang aneh-aneh. Untungnya kita segera meluruskan ini. Kalau enggak kamu pasti bakalan terus mikir aku nggak menyukaimu," kata Stevano."Karena om sudah meminta maaf dan menjelaska, saya pun juga akan meminta maaf dengan sepenuh hati. Maafkan saya ya om. Buat pikiran picik saya ini. Saya sudah salah menilai dan salah paham sama om. Sekali lagi saya minta maaf," kata Yuki nenundukkan kepala."Sudah, sudah. Masalah ini cukup sampai di sini saja. Kita anggap masalah ini nggak pernah ada. Ok," jawab Stevano."Gimana ini? Aku malah bikin

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status