Home / Romansa / ISTRI 48 JAM TUAN CEO / 34. MENYERAHKAN DIRI

Share

34. MENYERAHKAN DIRI

Author: Purple Rain
last update Last Updated: 2025-09-05 18:36:02

Zivanna keluar dari dalam taksi. Tampangnya begitu kusut, ia berjalan cepat menuju pintu galery miliknya.

“Dari mana saja semalam?” Ares sudah menghadangnya di depan pintu dengan kedua tangan dilipat ke dada, tampangnya begitu murka.

Tapi Zivanna melewatinya begitu saja tanpa penjelasan. Wajahnya muram, seakan enggan bertemu dengan siapapun saat ini.

“Zee!”

Brak …!

Pintu kamar dibanting sangat keras, Zivanna masuk ke dalam kamarnya dengan hati dongkol.

“Zivanna …” Ares membuka pintu kamar dan mencoba bertanya dengan baik-baik.

“Apa? Apa yang ingin kamu tahu dariku?” Zee berbalik dan menatap seksama Ares yang mengkhawatirkannya sejak semalam.

“Dari semalam aku mencoba menghubungimu tapi tidak bisa. Ponselmu tidak aktif, aku mencarimu ke seluruh ruangan di ballroom dan kamu tidak ada di sana.” Ares melangkah mendekat, perlahan, agar Zivanna tidak menolaknya.

Ares terpaku saat ia melihat jelas tanda merah di leher Zivanna. Pasti terjadi sesuatu dengan kepergiannya semalam yang tanpa p
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • ISTRI 48 JAM TUAN CEO    34. MENYERAHKAN DIRI

    Zivanna keluar dari dalam taksi. Tampangnya begitu kusut, ia berjalan cepat menuju pintu galery miliknya.“Dari mana saja semalam?” Ares sudah menghadangnya di depan pintu dengan kedua tangan dilipat ke dada, tampangnya begitu murka. Tapi Zivanna melewatinya begitu saja tanpa penjelasan. Wajahnya muram, seakan enggan bertemu dengan siapapun saat ini. “Zee!” Brak …!Pintu kamar dibanting sangat keras, Zivanna masuk ke dalam kamarnya dengan hati dongkol.“Zivanna …” Ares membuka pintu kamar dan mencoba bertanya dengan baik-baik.“Apa? Apa yang ingin kamu tahu dariku?” Zee berbalik dan menatap seksama Ares yang mengkhawatirkannya sejak semalam.“Dari semalam aku mencoba menghubungimu tapi tidak bisa. Ponselmu tidak aktif, aku mencarimu ke seluruh ruangan di ballroom dan kamu tidak ada di sana.” Ares melangkah mendekat, perlahan, agar Zivanna tidak menolaknya.Ares terpaku saat ia melihat jelas tanda merah di leher Zivanna. Pasti terjadi sesuatu dengan kepergiannya semalam yang tanpa p

  • ISTRI 48 JAM TUAN CEO    33. MALAM PANJANG BERSAMAMU

    Tubuhnya berayun pelan dalam gendongan Kayvandra. Suara-suara yang melintas bagaikan dengungan lebah, kemudian hilang tertelan angin. “Pa …. nasss …. tolong …. aku ….” pandangannya masih belum kembali seperti semula, semuanya samar dan suram. Zivanna hanya merasakan tubuhnya terbakar, “Tolong aku ….” rintihnya dengan peluh bercucuran di wajahnya.Klik, suara pintu terbuka kemudian menutup dengan cepat. Ia tidak bisa melihat dengan jelas, ke mana Kayvandra membawanya kali ini. Tak lama berselang, tubuhnya mendarat ringan pada kasur yang empuk. “Masss ….” napasnya terengah-engah, ia berusaha duduk namun kembali terjerembab.Pria itu membuang asal jas yang dikenakan, kemudian melepaskan dasi yang membelit di lehernya. “Kamu tahu kalau ini aku? Bagus.” Bisik Kayvandra setelah ia naik ke atas ranjang dengan bertelanjang dada.“Bantu aku, Masss ….” Zivanna tidak tahu, perasaan apa yang saat ini hinggap pada dirinya.Tangannya menggapai lengan Kayvandra, lebih tepatnya ia mencengkram. “Kau

  • ISTRI 48 JAM TUAN CEO    32. JEBAKAN DI PESTA GOC'TA

    “Surprise ….” suara familiar terdengar di tengah ramainya para tamu.Zivanna mengintip dari balik badan Ares yang menutupi hampir seluruh tubuhnya yang duduk di meja undangan. “Maureen!” pekik Zivanna dengan bola mata berbinar.“Well …. ada yang jatuh cinta rupanya,” sindir Maureen dengan senyum mengejek.“Ah, tidak, bukan begitu. Kamu, salah paham. Kita, aku dan Ares cuma ….” Zivanna gelagapan dibuatnya, ia belum siap memberi jawaban. 'Aku tidak ciuman sama dia!' batin Zivanna jujur mengatakannya.Ares kembali duduk di kursinya dengan tenang, tidak ada perasaan canggung sedikitpun, seolah ia membenarkan apa yang telah dituduhkan oleh Maureen. “Hay, Ryn. Lama nggak ketemu, kapan datang?” tanya Ares santai, ia mengambil gelas wine dan menyesapnya sedikit.Maureen menarik sebuah kursi, lalu ikut bergabung di meja yang sama. “Hallo Sovia, Tante Maureen dengar kamu akan masuk sekolah dasar tahun ini.” Ia mengabaikan pertanyaan Ares, Maureen mengalihkan perhatian pada putri cantik Zivann

  • ISTRI 48 JAM TUAN CEO    31. CEMBURU

    ‘Aku selamat, huft ….’ batin Zivanna. Perempuan itu berlari ke arah lain dan menghentikan taksi yang melintas. Kay belum sempat menghentikannya, namun Zivanna sudah pergi tanpa menghiraukan teriakan yang tenggelam di ramainya lalu lintas sore itu. “Aku tidak akan melepaskanmu, Zee.” Kayvandra kesal, ia memukul angin untuk melampiaskan amarahnya. Di dalam taksi, Zivanna menghembuskan napas panjang, ia lega. Untuk sementara ini, ia masih bisa mengulur waktu. “Aku tidak akan memberikan Kay kesempatan untuk bertanya soal Sovia dan Ethan kembali, tidak akan pernah.” Tangannya mengepal di atas pangkuan, wajahnya berubah tegas dengan tatapan tajam ke arah depan. *** “Sebaiknya aku tidak ikut, Ares. Kamu saja yang datang ke acara itu. Kamu salah satu keturunan Dirgantara, nggak pantes kalau kamu nggak hadir.” Zivanna masih bermalas-malasan di atas sofa. Ares melirik ke arah jam dinding, jam 6:30 sore. “Masih ada waktu, kita harus datang bersama.” Ares bertahan dengan kemauannya. “Ares

  • ISTRI 48 JAM TUAN CEO    30. PENGAKUAN YANG MENYAKITKAN

    “Silahkan dilanjut reuninya, saya permisi.” Sedikitpun Zivanna tidak tertarik meskipun mereka mengiming-imingi tentang perjodohan mantan suaminya dengan wanita lain. “Sombong sekali kamu,” cibir Amira dengan gaya anggunnya. Tatapannya begitu datar, namun seakan mampu membuat nyali seseorang menciut. Zivanna berhenti tepat di hadapannya, ia tersenyum tipis. Ketika ia menoleh, “Apa kau tersinggung dengan kehadiranku di sini? Tidak ada yang berniat untuk bersaing denganmu Nona, termasuk aku.” “Cih, sok-sokan jual mahal. Padahal kamu masih menginginkannya bukan?” “Apa? Aku? Menginginkannya?” Amira menarik smirk di sudut bibirnya, kemudian menutup mulut dengan tangan kanan saat tertawa keras. Amira, perempuan itu tersinggung. Mantan istri Kay telah mengejeknya secara terang-terangan di hadapan semua orang. “.... Kau,” rahangnya mengatup kuat, hingga suara geraman halus terdengar saat keduanya hanya berjarak beberapa senti saja. “Tenang saja, aku sudah tidak menginginkannya. Ambil!

  • ISTRI 48 JAM TUAN CEO    29. PEREMPUAN CANTIK ITU....

    “Saya tidak suka cara seperti ini.” Zivanna duduk berhadapan dengan Alvaro di ruang manager. Wajahnya terlihat marah, tapi Zivanna bisa mengatur emosinya dengan baik. “Saya tahu, saya minta maaf atas ketidak nyamanan kali ini. Tapi—” “Apa dia yang menyuruh Anda?” potong Zivanna sebelum Alvaro melanjutkan. “Dia?” ulang Alvaro dengan dahi mengernyit heran. “Atasan Anda Tuan.” Keduanya saling bertukar arah pandang, “Tuan Kayvandra,” lanjut Zivanna. Alvaro melipat bibirnya ke dalam, kemudian mengetuk-ngetuk pelan jarinya ke atas meja. “Mari saya antar ke ruangan CEO.” Singkatnya tanpa memberikan alasan yang tepat. “Untuk apa Tuan?” Zivanna sedikit meninggikan nada suaranya. “Di sana akan dijelaskan segala sesuatunya, Bu.” “Tidak. Saya tidak mau,” tolak Zivanna tegas, wajahnya masih terlihat suram dengan gelengan kepala cepat. “Ibu—” Alvaro menghela napas berat. “Alvaro!” Baik Zivanna maupun Alvaro, keduanya menoleh ke arah pintu yang dibuka lebar. Belum sempat Alvaro menyampa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status