Share

Soal Anak

Author: Mommy JS
last update Last Updated: 2023-06-02 20:07:53

"Dek, kenapa melamun disitu?" tanya Yakub ketika melihat Yasmine terdiam seperti melamun. 

"Eeh iya, maaf mas. Tiba-tiba kepikiran sesuatu." dusta Yasmine. Dia lantas membuang rambut yang dia pegang tadi ke lantai lalu mendatangi suaminya.

"Kepikiran apa?"

"Oh bukan hal penting kok. Cuma urusan dapur."

"Oh. Ya udah aku mandi dulu ya. Minta tolong siapin baju gantinya ya, Dek."

"Iya, Mas."

Yakub masuk ke dalam kamar mandi sementara Yasmine melangkah menuju lemari. Menjadi baju rumahan untuk suaminya. Yasmine duduk diam di tepi ranjang. Otaknya kembali berpikir tentang sehelai rambut tadi. Karena jelas itu bukan miliknya. Rambut Yasmine warna hitam legam tapi yang ada di jas Yakub kemerahan dan tidak sepanjang milik Yasmine. Yasmine mengingat rambut maid yang kerja di rumah Yasmine. Kemungkinan juga tidak ada karena maid yang kerja di rumahnya rata-rata sudah separuh abad. Saking seriusnya Yasmine berpikir, dia sampai tak menyadari Yakub berdiri di depannya. 

"Dek, kamu mikir apa?" tanya Yakub sembari berjongkok di depan Yasmine. Yasmine sontak gelagapan saat melihat Yakub telah jongkok di depannya.

"Eh enggak kok, Mas. Enggak mikir apa-apa."

"Jangan bohong, Dek. Mas tau kamu lagi mikir. Mikir apa?"

"Enggak mikir apa-apa kok. Cuma kangen aja pengen kerja." 

Yasmine mengulas senyum kecil. Lagi-lagi dia berdusta kepada suaminya. 

"Kamu pengen kerja?"

"Ehm enggak sih. Cuma kangen aja. Mas cepet pake baju."

"Dek."

"Mas mau ngomong apa?" 

Yakub menatap mata milik istrinya dalam-dalam. Sepertinya ada yang Yakub simpan dan ingin dia utarakan tapi terlihat juga bahwa Yakub ragu. 

"Kenapa, Mas? Mas ada masalah?"

"Ehm…mas cuma mau tanya aja. Kamu keberatan enggak kalo kita periksa ke dokter kandungan?"

"Untuk apa, Mas?"

"Ya cek aja sih. Kita sama-sama sehat atau enggak."

Yasmine mengerutkan keningnya. 

"Bukannya kita sebelum nikah udah periksa ya, Mas? Hasilnya sehat semua kan, Mas?"

"Iya sih." jawab Yakub dengan nada mengambang. Jelas sekali dia sedang dilanda keraguan. 

"Terus? Mas gak yakin sama hasilnya? Mas mau kita check up ulang?"

Yakub tertunduk. Dia meraih tangan istrinya. Mengecupnya berkali-kali. 

"Kalau kamu keberatan, jangan periksa, Dek. Aku yakin kok emang belum rejeki kita aja dikasih momongan."

Yasmine terdiam. Yasmine mulai tahu kemana arah pembicaraan ini. Soal anak. Yasmine tahu bahwa tiap minggu sejak satu bulan mereka menikah, orang tua Yakub selalu bertanya apakah dirinya sudah hamil atau belum. Dan pasti, saat ini pun Yakub sedang dilanda keraguan soal anak lagi. 

Yasmine menggigit bibirnya. Dia juga bukannya tak ingin hamil, dia ingin hamil tapi dia juga tak bisa menuntut soal kehamilan karena Yasmine tahu bahwa anak pun rejeki dari Tuhan. Jika Tuhan berkehendak pastilah Yasmine akan hamil tapi jika belum ya maka jawabannya adalah sabar menanti. 

Toh mereka menikah baru empat bulan kan? Masih panjang waktu mereka untuk menikmati masa-masa pengantin baru. Jika nanti setelah satu tahun menikah dan belum dikaruniai momongan barulah periksa kembali. Itu teori yang Yasmine tahu. 

Tapi kalau sudah begini, Yasmine harus apa? Harus bagaimana? Keluarga suaminya terus menerus mendesak dan menekan Yasmine soal anak seolah Yasmine ini mandul. Padahal sebelum menikah, orang tua Yakub meminta Yasmine untuk cek kesehatan dan kesuburan. Semua hasilnya dinyatakan baik. Begitu juga dengan suaminya. Semuanya baik. Itu artinya memang Tuhan belum mau menitipkan momongan kepada mereka saat ini. 

"Mas mau aku periksa lagi?" ulang Yasmine kedua kalinya. Mata Yasmine sudah terlihat sendu saat ini tapi Yasmine masih berusaha untuk tersenyum. 

"Enggak, enggak, dek. Gak apa-apa. Kita jalani pelan-pelan ya." ujar Yakub menenangkan Yasmine. Yakub tak ingin Yasmine terlalu memikirkan soal ini. Yakub tak ingin istrinya tertekan hanya soal anak. 

"Kalau Mas emang mau ya ayo besok kita periksa. Kalau perlu sama Mami aja biar Mami tahu proses dan hasilnya, Mas." usul Yasmine dengan wajah yang selalu tersenyum. 

"Enggak, dek. Lain kali aja ya. Mas ganti baju dulu ya. Udah laper mau makan."

Yasmine mengangguk kecil. Yakub berdiri, dia menundukkan kepalanya mengecup ubun-ubun Yasmine. 

"Maafin, Mas. Mas pasti bikin kamu tertekan ya? Jangan dipikirin ya." pinta Yakub tulus. Yasmine hanya bisa mengangguk. Cengkramannya pada kain sprei begitu kuat saat Yakub meminta maaf padanya. 

Yakub mengambil baju di pangkuan Yasmine, dia hendak melepas handuknya. Yasmine berdiri dari posisi duduknya. 

"Aku siapin makanannya dulu, Mas."

Yasmine buru-buru keluar kamar tanpa menoleh ke arah suaminya. Saat pintu ditutup, Yasmine mengusap air matanya yang menetes. Yasmine mengusapnya dengan cepat. Yasmine berjalan menuruni tangga sambil memukul-mukul dadanya. 

"Jangan nangis. Jangan nangis. Kamu kuat. Kamu bisa, Yas." hibur Yasmine pada dirinya sendiri. Tiba di ujung tangga, Yasmine menarik nafasnya dalam-dalam. Yasmine tak ingin terlihat bersedih karena itu dia kembali memasang wajah ceria penuh senyum. 

Sementara di dalam kamar, Yakub hanya bisa berdiri sambil memegang baju rumahan yang tadi diambil Yasmine. Yakub tahu bahwa istrinya tengah menangis. Rasa bersalah yang begitu besar menghantam hati Yakub. Harusnya Yakub tak menyinggung soal anak di depan Yasmine. Tapi tadi kenapa Yakub harus bersikap demikian? 

Yakub menjambak rambutnya. 

"Bodoh! Bodoh! Kamu menyakiti istrimu sendiri dengan pisau paling tajam di dunia. Harusnya kamu bisa melindungi istrimu, memberikan rasa nyaman pada istrimu, bukan menambah bebannya semacam itu." maki Yakub pada dirinya sendiri. Yakub benar-benar menyesal. Dia buru-buru memakai baju lalu segera turun menuju ruang makan. Rupanya istrinya sudah menanti di meja makan. 

"Mas, mau teh? Atau air putih aja?"

"Air putih aja, Dek." jawab Yakub sambil menarik kursi makan lalu duduk di atasnya. Yakub menyentuh tangan Yasmine yang sedang berdiri hendak menuangkan air putih ke gelas Yakub. 

"Maafin mas ya, dek?"

"Maaf untuk apa?"

"Untuk pertanyaan konyol mas tadi. Harusnya mas gak perlu tanya kayak gitu."

"Aku gak apa-apa kok."

"Yasmine."

"It's okay. Don't worry, Mas. Makan yuk. Keburu dingin."

Yasmine menuangkan air ke gelas Yakub kemudian mengambilkan nasi. 

"Eh dek, kebanyakan."

"Loh biasanya juga segini kan?"

"Aku lupa aku tadi udah makan."

Raut wajah Yasmine kembali berubah. 

"Makan sama klien?"

"I-iya. Iya tadi makan sama klien." sahut Yakub terbata-bata. 

Yasmine melirik sekilas suaminya. Ada rasa tidak enak yang tiba-tiba menyelimuti hati Yasmine. Yasmine menggigit bibirnya, meluapkan perasaan negatif yang tiba-tiba muncul memenuhi otak dan hatinya. 

"Dek, kamu kenapa sih? Kok kayaknya banyak ngelamun. Ada masalah apa?"

Yasmine menggeleng. 

"Cuma perasaan Mas aja. Aku nggak apa-apa kok." 

Yasmine segera duduk dan mulai makan makanannya. Dia tak ingin melihat Yakub saat ini. Entah kenapa tiba-tiba Yasmine merasa marah dengan Yakub. 

"Dek."

"Makan aja dulu, Mas. Nanti lagi ngobrolnya." ketus Yasmine pada Yakub. 

"Dek, kamu marah karena Mas makan di luar?"

Klontang 

Pyaar

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • ISTRI PILIHAN MERTUAKU   Bab 29 Kamu Yakin?

    "Halo, Pak," sapa Yasmine setelah menggeser ikon warna hijau ke atas. Erlangga tidak jadi mandi. Dia malah duduk di samping Yasmine memberi kode untuk di loudspeaker. "Nduk, kamu gak apa-apa?" satu pertanyaan meluncur dari suara Ibu Yasmine. "Bu..""Nduk, Bapak Ibu barusan mendengar soal penangkapan Yakub. Itu benar apa ndak, Nduk?" tanya Bapak bergantian dengan Ibu Yasmine. Yasmine melipat bibirnya. Air matanya menyeruak tanpa bisa Yasmine kendalikan. "Pak, Bu, berita itu benar adanya," jawab Yasmine lirih tapi Bapak dan Ibunya masih bisa mendengar. "Ya Allah, Nduk. Gimana ceritanya? Kok bisa toh? Masmu ada masalah sama Nak Yakub?"Lihatlah, bahkan ketika Yakub sudah melukai Bang Erlan, Bapak dan Ibu Yasmine masih memanggil Nak pada Yakub. Membuat hati Yasmine tergores perih seolah ada pisau yang menyayat hatinya. Begitu besar cinta Bapak dan Ibu Yasmine pada Yakub. Tapi mengapa, Yakub begitu jahat pada Yasmine, pada Erlangga dan orang tua Yasmine? "Nduk?" panggil Ibu Yasmine

  • ISTRI PILIHAN MERTUAKU   Bab 28 Pertahanan Diri

    "Eeeng maaf, Tuan. Maaf. Saya enggak ada maksud lancang untuk cerita sama, Tuan. Tapi saya takut kalo nanti Tuan cari tau sendiri terus saya dipecat. Nanti anak istri saya makan apa, Tuan," sesal Mamang sarat akan nada ampunan pada Pramono. Pramono masih tidak habis pikir dengan cerita Mamang, sopir pribadi Yasmine. "Ceritakan detailnya, Mang!""Tapi Tuan.""Saya jamin anak istri kamu masih bisa makan dari gaji kamu.""Bener ya, Tuan?""Kamu gak percaya saya?""I-iya, Tuan."Mamang menarik satu kali tarikan nafas lalu mulai bercerita kepada Pramono secara detail. "Saya sebenernya enggak tau kejadiannya langsung, Tuan. Karena saya waktu itu cuma anter Nyonya Yasmine kerumah Nyonya Besar. Saya enggak nunggu Nyonya Yasmine karena Nyonya Yasmine bilang mau nginep disana. Saya tau cerita ini dari si Mbok, Tuan. Nyonya Yasmine pergi satu minggu setelah kejadian itu. Tuan Yakub marah-marah dan mabuk-mabukan terus akhirnya saya dengar kabar kalau Nyonya Yasmine memergoki Tuan Yakub nikah l

  • ISTRI PILIHAN MERTUAKU   Bab 27 Memutar Balikkan Fakta

    Erlangga akan memastikan bahwa dalam satu minggu ke depan, Yakub masih berada di kantor polisi. Erlangga harus bergerak cepat mengurus surat-surat cerai Yasmine dengan Yakub lalu mengganti identitas Yasmine dan membawa Yasmine keluar dari kota ini oh lebih tepatnya dari negara ini. Berita penangkapan Yakub, tentu saja sudah sampai di telinga Tanti dan Dewi. Tanti dan Dewi jelas histeris terutama Tanti. Dia gegas menuju kantor polisi bersama dengan Dewi. Namun sayangnya, kedatangan mereka ditolak karena Yakub belum boleh dikunjungi. Tak peduli Tanti histeris di kantor polisi, Tanti masih belum boleh bertemu Yakub. "Ma, sudah Ma. Mama harus tenang dulu," bujuk Dewi pada Mamanya. "Gimana mau tenang, Wi? Anak Mama ada di sana.""Iya, Ma. Dewi tahu. Mas Yakub kan suami Dewi, Ma. Dewi juga sedih, Ma tapi kita enggak boleh kayak gini. Kita harus bicarakan solusi buat mas Yakub baik-baik, Ma. Ayo kita pulang dulu," ajak Dewi sembari membantu Tanti bangun dari kursi. Tanti akhirnya mengala

  • ISTRI PILIHAN MERTUAKU   Bab 26 Yakub Dibawa Polisi

    Pagi HariYakub masih pulas dalam buaian mimpi karena dia cukup lelah memikirkan masalah rumah tangganya. Apalagi Yakub juga hampir dini hari baru tidur karena Yasmine sakit. Suhu badan Yasmine baru turun lewat tengah malam. Jadi Yakub baru bisa tidur dengan tenang setelah demam Yasmine turun. Yakub tidur memeluk Yasmine. Aroma tubuh Yasmine membuat Yakub tidur dengan cepat. Yasmine sendiri masih merasa kurang enak badan, jadi dia masih nyaman dengan tidurnya, tidak peduli jika matahari sudah terbit sejak dua jam lalu. Suara gedoran pintu yang berulang-ulang membuat Yakub perlahan bangun dari dunia mimpinya. Yakub tidak langsung bangun, dia masih memperdalam pendengarannya akan suara gedoran pintu rumahnya. Pasalnya, Yakub tahu rumah ini adalah rumah miliknya yang tersembunyi. Hanya dirinya yang tahu. Lalu siapa yang bertamu pagi-pagi begini?! Oh tidak pagi juga, ini sudah jam tujuh lebih sedikit. Akhirnya, mau tak mau Yakub menyeret kakinya menuju ke arah pintu. Awalnya Yakub men

  • ISTRI PILIHAN MERTUAKU   Bab 25 Sekalinya Sampah Tetap Sampah

    Bima masuk ke dalam kamar dimana Erlangga sedang memainkan jarinya di atas ipad. Bima menutup pintu serta menguncinya membuat Erlangga menatap heran. "Ada apa? Kenapa sampai dikunci?""Aku punya sesuatu.""Apa?"Bima mengeluarkan ponselnya. Lalu menunjukan rekaman yang dia dapatkan. Mata Erlangga mendelik hampir keluar dari tempatnya saat melihat video berdurasi lebih dari tiga menit. "Lo dapat darimana?""Rekam sendiri, Bang.""Hah?""Yasmine bisa lepas dari Yakub, Bang.""Justru makin gak bisa lepas karena Yakub bisa jadi bukan ayah biologis anak yang dikandung itu wewe gembel.""Terus gimana, Bang?""Gue bakalan tempuh jalur hukum untuk membebaskan Yasmine dari si Yakub. Apalagi dia pake tindakan kriminal. Jelas dia bakalan kalah. Gue bakalan bawa Yasmine jauh dari sini dan gue jamin, Yakub gak bakalan lagi bisa ketemu adek gue."Bima hanya manggut-manggut tapi kemudian dia sadar akan sesuatu. "Kalo Yasmine Abang bawa pergi, nasib gue gimana Bang?""Ck! Cinta itu butuh effort!

  • ISTRI PILIHAN MERTUAKU   Bab 24 Pembuktian Cinta Yakub

    "Ka..mu…ma-u…ap-pa…?" lirih Yasmine ketakutan sambil memeluk lututnya sendiri. Tubuhnya jelas bergetar hebat melihat Yusuf mengeluarkan senjata tajam dair laci. "Aku mau buktikan, Yas. Bahwa aku cinta sama kamu. Aku bakalan ukir nama kamu di kulitku pakai ini," tegas Yakub. Dia sudah menempelkan ujung pisau di kulit dadanya. Yasmine menggeleng. Dia tidak mampu berucap apapun apalagi ketika melihat ada darah yang mulai menetes dari dada Yakub. Yasmine berteriak ngeri melihat kegilaan Yakub di depan matanya. "STOOP! STOOOP! Tolooong…!" Yasmine sudah tak mampu melihat lebih jauh. Dia menyambar tangan Yakub dengan cepat hingga pisau terpelanting jatuh dan jauh, entah kemana, Yasmine tidak tahu. Yasmine meraih apapun yang ada di atas meja. Hanya ada tissue maka Yasmine gunakan itu untuk menekan luka Yakub. "Jangan gila!""Aku sudah gila sejak pertama kali bertemu denganmu, Yas. Segala cara aku lakukan agar kamu melihatku dan mencintaiku, Yas. Aku tidak bisa tanpamu, Yas. Aku beneran

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status