Home / Rumah Tangga / ISTRI PILIHAN MERTUAKU / Bab 1 Rambut Siapa? 

Share

ISTRI PILIHAN MERTUAKU
ISTRI PILIHAN MERTUAKU
Author: Mommy JS

Bab 1 Rambut Siapa? 

Author: Mommy JS
last update Last Updated: 2023-06-01 18:45:25

"Mas, nanti makan malam di rumah?" tanya Yasmine sambil memberikan tas kerja milik suaminya. 

"Makan malam di rumah, dek. Masakin ayam kecap yang pedes ya. Aku lagi kepengen," jawab Yakub sambil mengecup kening istrinya. Sebuah kebiasaan sebelum dia berangkat bekerja adalah mengecup kening, pipi, dan bibir istrinya. 

"Oke siap. Mau pake sayur?"

"Tumis sawi aja, dek. Sama kerupuk ya, dek."

"Iya-iya. Nanti aku ke pasar deh."

"Ajak sopir aja ya, Dek."

"Iya."

"Jangan naik sepeda motor sendiri."

"Iya-iya, Mas. Udah sana berangkat dulu. Nanti telat."

"Heem. Aku berangkat dulu."

"Heem, Mas. Ati-ati ya di jalan."

"Iya."

Yakub melangkah keluar rumah diikuti oleh Yasmine. Yasmine melihat suaminya masuk ke dalam mobil hingga mobil yang membawa suaminya pergi menjauh. 

Yasmine segera masuk ke dalam rumah, berganti baju lalu pergi ke pasar diantar sopir. Pulang dari pasar, Yasmine sudah sibuk di dapur menyiapkan makanan untuk nanti malam. 

Yasmine juga sedang belajar untuk membuat kue, hanya untuk mengisi waktu luang. Semenjak menikah, Yasmine diminta untuk berhenti bekerja oleh Yakub. Yasmine dengan sukarela keluar dari pekerjaannya yang telah ditekuninya sejak lulus kuliah. Sebenarnya sayang karena Yasmine baru saja diangkat menjadi manager di salah satu Bank besar di Indonesia. Tapi apa mau dikata, Yakub yang meminta Yasmine berhenti bekerja bahkan sebelum mereka resmi menikah, Yakub sudah mengutarakan keinginannya bahwa Yakub ingin Yasmine murni menjadi ibu rumah tangga yang hanya mengurus suami dan anak-anak. 

Tak terasa waktu berjalan dengan cepat, Yasmine tengah duduk di teras menanti suaminya datang. 

"Nyonya, enggak nunggu di dalam? Anginnya kencang, awannya gelap dan mulai petir."

"Iya, Bi. Tapi Mas Yakub belum pulang. Bentar lagi deh, Bi," jawab Yasmine sambil melirik arloji di tangannya. Sudah terlambat setengah jam dari jam Yakub pulang kantor. 

"Lagi macet mungkin, Nyonya."

"Iya mungkin, Bi. Bibi masuk aja. Masakannya udah disiapin kan?"

"Udah, Nyonya."

Duaaar

Kilat petir disusul dengan suara guntur yang begitu keras dan cepat terdengar memekakkan telinga. 

"Aaa!" teriak Yasmine dan Bibi bersamaan karena terkejut. 

"Nyonya, masuk aja. Bahaya di luar."

Dengan berat hati Yasmine masuk ke dalam rumah. Yasmine duduk di ruang keluarga sambil terus melihat ponselnya. Sudah satu jam Yakub belum pulang. 

"Apa aku telepon aja ya?" pikir Yasmine. Yasmine memang jarang menelpon suaminya jika tidak sangat genting. Memulai chat pun jarang sekali karena Yasmine takut mengganggu suaminya bekerja. Kecuali jika Yakub yang menghubunginya lebih dulu. 

Yasmine menghubungi Yakub melalui aplikasi hijau tapi hanya memanggil tidak berdering. Akhirnya Yasmine menghubungi dengan panggilan seluler. Tiga kali Yasmine menelepon tapi tidak diangkat. 

"Masih kerja kah atau sedang dijalan? Kenapa tidak diangkat?" tanya Yasmine pada dirinya sendiri. Ada rasa panik dan khawatir yang mulai menyerang dirinya apalagi hujan lebat, angin kencang dan ditambah guntur bersahut-sahutan menambah beban pikiran Yasmine akan suaminya. Yasmine terlihat mondar-mandir di ruang keluarga sambil terus menghubungi ponsel suaminya. 

"Apa Mas Yakub masih ada rapat ya?"

Kemudian Yasmine teringat bahwa dia pernah menyimpan nomor sekertaris pribadi suaminya. 

"Akh semoga nomornya Mas Bram masih ada." 

Yasmine mencari di kontak ponselnya dan menemukan nomor Bram, sekretaris Yakub di kantor. Yasmine memberanikan diri menghubungi Bram. Di dering kedua panggilan diangkat. 

"Halo."

"Halo, Bu. Ada yang bisa Bram bantu?"

"Ehm maaf, Mas Bram, saya ganggu waktunya. Saya mau tanya, apa Mas Yakub masih di kantor?"

"Bapak? Bapak sudah pulang dari jam tiga sore bu."

"Jam tiga?"

"Iya. Jam tiga Bapak ijin pulang dulu katanya mau pulang lebih awal karena ada urusan dirumah."

'Urusan dirumah? Kenapa sampai jam enam belum sampai rumah? Rumah mana?' 

Yasmine bertanya-tanya dalam hati. 

"Halo, Bu?"

"Ehm bapak bilang tidak mau ke rumah mana?"

"Maaf, Bu. Bram kurang tahu. Tadi Bapak hanya bilang begitu."

"Oh gitu ya."

"Kenapa, Bu? Mungkin Bram bisa bantu?"

"Oh gak apa-apa, Mas Bram. Mungkin kejebak banjir dan macet di jalan karena sampe sekarang Mas Bram belum sampai rumah."

"Sudah telepon ke Bapak?"

"Sudah tapi tidak diangkat. Apa Bapak ada janji temu dengan klien ya di luar?"

"Setahu saya tidak ada, Bu. Semua pekerjaan Bapak sudah diselesaikan hari ini karena memang Bapak bilang ada urusan di rumah."

"Oh gitu. Berarti enggak mungkin ketemu klien mendadak ya, Mas Bram?"

"Kayaknya ya enggak, Bu. Kalaupun ketemu Klien Bapak kan selalu sama saya, Bu."

Yasmine terdiam sebentar. 

"Ehm ya sudah kalau begitu, Mas. Saya coba telpon lagi deh."

"Mau saya yang teleponkan, Bu?"

"Ehm boleh kalau Mas Bram tidak repot."

"Oh enggak kok, Bu. Saya lagi santai."

"Minta tolong ya, Mas. Nanti tolong kabari saya ya."

"Iya, Bu. Saya tutup dulu telponnya ya, Bu."

"Ya, Mas. Makasih ya, Mas."

"Ya sama-sama, Bu."

Yasmine menutup panggilan teleponnya bersamaan dengan pintu ruang tamu yang terbuka. 

Sosok yang Yasmine tunggu muncul dari pintu ruang tamu yang terbuka. Yasmine buru-buru berlari dan memeluk tubuh suaminya. Kaki Yasmine melingkar erat di pinggang Yakub. 

"Mas, dari mana aja? Aku khawatir banget," lirih Yasmine di pelukan suaminya. 

Yakub tersenyum tipis. Dia membalas pelukan Yasmine dengan sebelah tangan karena tangan satunya sedang membawa tas kerja. 

"Maaf ya aku pulang telat. Jalanan macet banget karena banjir."

"Mas dari mana?" desak Yasmine masih sambil bergelayut di tubuh Yakub. 

"Dari kantor lah, Sayang. Memangnya dari mana lagi?"

"Kantor? Tadi Bram bilang kalau Mas Yakub pulang duluan?" tanya Yasmine seraya turun dari gendongan suaminya. Yasmine menatap mata Yakub yang sesaat tampak terkejut lalu kembali terlihat normal kembali. 

"Aku emang pulang duluan. Niatnya mau bikin kejutan sama kamu tapi mendadak ada klien minta ketemuan, aku jadi balik lagi ke kantor tapi Bramnya lagi gak di kantor. Aku tadi emang nyuruh Bram untuk keluar kantor sekalian kasih dokumen."

'Klien? Tapi tadi Bram bilang enggak ada janji temu sama klien?' 

Yasmine bertanya-tanya lagi dalam hatinya. 

'Akh udahlah. Mungkin emang Bram gak tau kalo ada klien yang mendadak bikin janji temu.' 

Yasmine akhirnya membuang pikiran negatifnya jauh-jauh. Dia kembali tersenyum ke arah suaminya yang sedang menatapnya. 

Tatapan yang sedikit aneh tapi lagi-lagi Yasmine tak mau berpikiran negatif tentang suaminya. Mungkin memang suaminya sedang sangat lelah. 

"Ya udah yuk, mandi dulu. Terus kita makan. Aku udah masakin sesuai sama requestnya Mas Yakub," ujar Yasmine dengan riang. Dia mengambil jas kerja serta tas Yakub lalu membawanya ke kamar mereka. Yakub berjalan mengikuti langkah Yasmine menuju kamar mereka. Saat Yasmine akan menggantungkan jas milik suaminya, Yasmine melihat sehelai rambut. Yasmine mengambilnya. 

Ini bukan rambut miliknya, lalu milik siapa? 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • ISTRI PILIHAN MERTUAKU   Bab 29 Kamu Yakin?

    "Halo, Pak," sapa Yasmine setelah menggeser ikon warna hijau ke atas. Erlangga tidak jadi mandi. Dia malah duduk di samping Yasmine memberi kode untuk di loudspeaker. "Nduk, kamu gak apa-apa?" satu pertanyaan meluncur dari suara Ibu Yasmine. "Bu..""Nduk, Bapak Ibu barusan mendengar soal penangkapan Yakub. Itu benar apa ndak, Nduk?" tanya Bapak bergantian dengan Ibu Yasmine. Yasmine melipat bibirnya. Air matanya menyeruak tanpa bisa Yasmine kendalikan. "Pak, Bu, berita itu benar adanya," jawab Yasmine lirih tapi Bapak dan Ibunya masih bisa mendengar. "Ya Allah, Nduk. Gimana ceritanya? Kok bisa toh? Masmu ada masalah sama Nak Yakub?"Lihatlah, bahkan ketika Yakub sudah melukai Bang Erlan, Bapak dan Ibu Yasmine masih memanggil Nak pada Yakub. Membuat hati Yasmine tergores perih seolah ada pisau yang menyayat hatinya. Begitu besar cinta Bapak dan Ibu Yasmine pada Yakub. Tapi mengapa, Yakub begitu jahat pada Yasmine, pada Erlangga dan orang tua Yasmine? "Nduk?" panggil Ibu Yasmine

  • ISTRI PILIHAN MERTUAKU   Bab 28 Pertahanan Diri

    "Eeeng maaf, Tuan. Maaf. Saya enggak ada maksud lancang untuk cerita sama, Tuan. Tapi saya takut kalo nanti Tuan cari tau sendiri terus saya dipecat. Nanti anak istri saya makan apa, Tuan," sesal Mamang sarat akan nada ampunan pada Pramono. Pramono masih tidak habis pikir dengan cerita Mamang, sopir pribadi Yasmine. "Ceritakan detailnya, Mang!""Tapi Tuan.""Saya jamin anak istri kamu masih bisa makan dari gaji kamu.""Bener ya, Tuan?""Kamu gak percaya saya?""I-iya, Tuan."Mamang menarik satu kali tarikan nafas lalu mulai bercerita kepada Pramono secara detail. "Saya sebenernya enggak tau kejadiannya langsung, Tuan. Karena saya waktu itu cuma anter Nyonya Yasmine kerumah Nyonya Besar. Saya enggak nunggu Nyonya Yasmine karena Nyonya Yasmine bilang mau nginep disana. Saya tau cerita ini dari si Mbok, Tuan. Nyonya Yasmine pergi satu minggu setelah kejadian itu. Tuan Yakub marah-marah dan mabuk-mabukan terus akhirnya saya dengar kabar kalau Nyonya Yasmine memergoki Tuan Yakub nikah l

  • ISTRI PILIHAN MERTUAKU   Bab 27 Memutar Balikkan Fakta

    Erlangga akan memastikan bahwa dalam satu minggu ke depan, Yakub masih berada di kantor polisi. Erlangga harus bergerak cepat mengurus surat-surat cerai Yasmine dengan Yakub lalu mengganti identitas Yasmine dan membawa Yasmine keluar dari kota ini oh lebih tepatnya dari negara ini. Berita penangkapan Yakub, tentu saja sudah sampai di telinga Tanti dan Dewi. Tanti dan Dewi jelas histeris terutama Tanti. Dia gegas menuju kantor polisi bersama dengan Dewi. Namun sayangnya, kedatangan mereka ditolak karena Yakub belum boleh dikunjungi. Tak peduli Tanti histeris di kantor polisi, Tanti masih belum boleh bertemu Yakub. "Ma, sudah Ma. Mama harus tenang dulu," bujuk Dewi pada Mamanya. "Gimana mau tenang, Wi? Anak Mama ada di sana.""Iya, Ma. Dewi tahu. Mas Yakub kan suami Dewi, Ma. Dewi juga sedih, Ma tapi kita enggak boleh kayak gini. Kita harus bicarakan solusi buat mas Yakub baik-baik, Ma. Ayo kita pulang dulu," ajak Dewi sembari membantu Tanti bangun dari kursi. Tanti akhirnya mengala

  • ISTRI PILIHAN MERTUAKU   Bab 26 Yakub Dibawa Polisi

    Pagi HariYakub masih pulas dalam buaian mimpi karena dia cukup lelah memikirkan masalah rumah tangganya. Apalagi Yakub juga hampir dini hari baru tidur karena Yasmine sakit. Suhu badan Yasmine baru turun lewat tengah malam. Jadi Yakub baru bisa tidur dengan tenang setelah demam Yasmine turun. Yakub tidur memeluk Yasmine. Aroma tubuh Yasmine membuat Yakub tidur dengan cepat. Yasmine sendiri masih merasa kurang enak badan, jadi dia masih nyaman dengan tidurnya, tidak peduli jika matahari sudah terbit sejak dua jam lalu. Suara gedoran pintu yang berulang-ulang membuat Yakub perlahan bangun dari dunia mimpinya. Yakub tidak langsung bangun, dia masih memperdalam pendengarannya akan suara gedoran pintu rumahnya. Pasalnya, Yakub tahu rumah ini adalah rumah miliknya yang tersembunyi. Hanya dirinya yang tahu. Lalu siapa yang bertamu pagi-pagi begini?! Oh tidak pagi juga, ini sudah jam tujuh lebih sedikit. Akhirnya, mau tak mau Yakub menyeret kakinya menuju ke arah pintu. Awalnya Yakub men

  • ISTRI PILIHAN MERTUAKU   Bab 25 Sekalinya Sampah Tetap Sampah

    Bima masuk ke dalam kamar dimana Erlangga sedang memainkan jarinya di atas ipad. Bima menutup pintu serta menguncinya membuat Erlangga menatap heran. "Ada apa? Kenapa sampai dikunci?""Aku punya sesuatu.""Apa?"Bima mengeluarkan ponselnya. Lalu menunjukan rekaman yang dia dapatkan. Mata Erlangga mendelik hampir keluar dari tempatnya saat melihat video berdurasi lebih dari tiga menit. "Lo dapat darimana?""Rekam sendiri, Bang.""Hah?""Yasmine bisa lepas dari Yakub, Bang.""Justru makin gak bisa lepas karena Yakub bisa jadi bukan ayah biologis anak yang dikandung itu wewe gembel.""Terus gimana, Bang?""Gue bakalan tempuh jalur hukum untuk membebaskan Yasmine dari si Yakub. Apalagi dia pake tindakan kriminal. Jelas dia bakalan kalah. Gue bakalan bawa Yasmine jauh dari sini dan gue jamin, Yakub gak bakalan lagi bisa ketemu adek gue."Bima hanya manggut-manggut tapi kemudian dia sadar akan sesuatu. "Kalo Yasmine Abang bawa pergi, nasib gue gimana Bang?""Ck! Cinta itu butuh effort!

  • ISTRI PILIHAN MERTUAKU   Bab 24 Pembuktian Cinta Yakub

    "Ka..mu…ma-u…ap-pa…?" lirih Yasmine ketakutan sambil memeluk lututnya sendiri. Tubuhnya jelas bergetar hebat melihat Yusuf mengeluarkan senjata tajam dair laci. "Aku mau buktikan, Yas. Bahwa aku cinta sama kamu. Aku bakalan ukir nama kamu di kulitku pakai ini," tegas Yakub. Dia sudah menempelkan ujung pisau di kulit dadanya. Yasmine menggeleng. Dia tidak mampu berucap apapun apalagi ketika melihat ada darah yang mulai menetes dari dada Yakub. Yasmine berteriak ngeri melihat kegilaan Yakub di depan matanya. "STOOP! STOOOP! Tolooong…!" Yasmine sudah tak mampu melihat lebih jauh. Dia menyambar tangan Yakub dengan cepat hingga pisau terpelanting jatuh dan jauh, entah kemana, Yasmine tidak tahu. Yasmine meraih apapun yang ada di atas meja. Hanya ada tissue maka Yasmine gunakan itu untuk menekan luka Yakub. "Jangan gila!""Aku sudah gila sejak pertama kali bertemu denganmu, Yas. Segala cara aku lakukan agar kamu melihatku dan mencintaiku, Yas. Aku tidak bisa tanpamu, Yas. Aku beneran

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status