Share

PAKSAAN

Author: Hanin Humayro
last update Last Updated: 2022-08-17 14:41:55

SAFNA

Akad nikah tiba, air mata enggan berhenti dari muaranya. Pernikahan ini tak lebih menyakitkan dari apa pun. Entah akan dibawa ke mana nasibku.

Gaun putih yang di permukaannya terhampar kilauan mutiara kini membalut tubuhku. Kerudung berhiaskan juntaian bunga melati memadunya.

‘Cantik’ berulang Emak memujiku. Benarkah sememesona itu diriku? Inikah alasan Tuan menyanding diri ini.

Aku terduduk di ranjang yang kemarin baru saja diganti. Memakai uang penjualan hidupku pasti. Kembali, rinai ini runtuh. Semalang inikah nasibku?

Terdengar suara sahutan kata 'Sah' menandakan jiwa raga ini mutlak dimiliki pria konglomerat yang telah menjejalkan uang pada Abah. Berakhir sudah segala asa yang kurenda bersama sosok yang kupuja.

Emak memboyongku ke tempat akad berlangsung. Saat tirai tersibak, netra ini beradu dengan sorot elang itu. Tubuh yang tengah bergetar, makin gemetar.

Duduk di hadapan pria yang kini berstatus suamiku. Seseorang yang paling berhak atas segala tentangku.

Cincin berlian tersemat di jari ini sebagai simbol terhalang semua pria selain dia. Kucium tangan kekar yang kelak di situlah hidup bergantung.

Meskipun sekedar akad, Abah dan emak mengundang hampir seluruh penduduk kampung untuk menyaksikan ijab qobul. Tentulah untuk pamer menantu yang tak tertandingi siapa pun. Konglomerat muda nan rupawan.

Dengan pongahnya, Abah menobatkan diri sebagai Juragan baru di kampung. Tak segan menegur tamu yang pernah memandang sepele. Emak tak mau kalah, dipamerkan benda berkilau kuning yang menghias kecantikan, tak ubahnya toko mas berjalan.

Jiwaku semakin dibelenggu kegetiran dan kemirisan atas apa yang kedua orang tuaku lakukan. Mereka tak ubahnya penindas kebahagiaan putri sematang wayangnya.

Malam ini juga, aku langsung diboyong ke villa oleh Tuan Roger. Enggan sebenarnya, apa daya, aku telah dibelinya dengan satu kata 'Sah.' Menjadikanku tak memiliki kuasa untuk menolak.

"Kamarmu di sebelah sana, masuklah!" perintahnya dengan suara tanpa irama.

Tanpa kata, aku melangkah menuju kamar yang ditunjuk Sang Tuan. Mata ini seakan tersandera dengan tataan mewah yang entah kapan dirancangnya. Ah, aku baru ingat, mungkin wanita yang meriasku.

Kasur putih bertabur kelopak mawar itu mendorong hasratku untuk merebahkan diri di sana. Namun, langkah tertahan kala teringat aku tak hanya tidur sendiri malam ini. Bergetar seketika tubuh ini, lutut pun ikut melemas.

Apa ada jalan lari dari kenyataan mengerikan ini?

Ah, sudahlah, sebaiknya aku segera menghadap Allah sebab sayup azan terdengar dari tenggara.

Melipat peralatan salat, usai memasrahkan diri pada Pemilik Kehidupan, entah bagaimana nasibku ke depan.

Malam kian dituangi kepekatan, suara binatang malam bersahutan seirama degup jantung yang mulai menabuhkan genderang.

Duduk tepekur di atas tempat tidur dengan tangan memeluk paha yang ditekuk. Tak tahu apa yang harus dilakukan. Kantuk pun seakan enggan menghampiri.

Dada bergemuruh hebat, saat pintu jati itu terbuka. Sosok tampan dengan perawakan tegap menghampiri. Tiap ayunan langkahnya serupa gempa yang mengguncangkan seluruh jiwa.

Tuan Roger duduk di hadapanku, menatap tanpa kedipan. Dada yang terbuka itu tampak turun naik. Menahan hasrat yang menggila.

Kugigit bibir bawah menguar rasa gugup. Meremas jemari yang dirasa lengket oleh keringat.

"Jangan takut." Tangan itu menyentuh dagu, wajahnya mendekat hingga tak berjarak

“Sa ….”

Ucapanku dihentikan sentuhan bibirnya. Mata ini mendelik memandang wajah tanpa jarak.

Air mata mengucur deras, sebagai ungkapan permohonan agar malam ini Tuan berbelas kasih tidak melakukan apapun atas diriku. Namun, tangan kekar itu mulai melepas apa yang kukenakan. Seakan tidak sabar ingin segera meneguk manisnya madu malam pertama.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • ISTRI RAHASIA KONGLOMERAT    NYONYA RESMI

    ROGER"Bawalah Safna pulang. Kau sudah waktunya mengurusi urusan pribadimu. Setelah dia melahirkan, adakan pesta pernikahan. Undang semua kolega dalam dan luar negeri. Tunjukkan bahwa perusahaan kita masih kokoh dan berjaya!" titah papi. Kondisi papi pulih seiring kembali stabilnya perusahaan. Inilah yang kutunggu, kata-kata darinya. Artinya restu itu sudah keluar secara sempurna. Tak perlu lagi ada keraguan membawa Safna kembali ke sisiku. Enam bulan sudah aku menitipkan Safna pada orang tuanya. Segala rindu kupenjara agar tak memberontak. Hari ini akan kubebaskan ia dari kekangan.Tidak terlukis rasa ingin berjumpa. Mendekap tubuhnya erat, menghapus jejak air mata. Aku juga ingin bicara pada bayi yang ada di perutnya. Akan kukatakan maaf padanya sebab tak mendampingi selama proses pertumbuhan di alam rahim. Juga telah menorehkan kepedihan di hati sang bunda. Janjiku, ini adalah perpisahan terakhir kami. Setelah itu kami akan senantiasa bersama menjalani hari-hari bahagia. Membesa

  • ISTRI RAHASIA KONGLOMERAT    SERANGAN VAN HOEVEL

    ROGERBergetar tangan ini membuka surat yang dikirim pengadilan agama. Gugatan cerai dari Arsela.Sekukuh itukah kau ingin pergi dariku Arsela?Apa kesungguhan permohonanku tak menggeser sedikit pun keputusanmu?Mengapa di saat aku ingin bersemayam di hatimu, kau menguncinya rapat-rapat.Mengapa Arsela?Kuhempaskan berkas itu hingga berserak di lantai. Mengacak rambut ini berulang, lalu mengusap wajah yang entah sekusam apa sekarang."Aaargh!"Lautan emosi di hati ini hanya bisa terluapkan dengan teriakan demi teriakan. Tak lebih.***Menapaki keramik keperakan di ruangan megah bergaya artistik Eropa. Langkah ini sebagai upaya akhir membuka hati Arsela.Pelayan keluarga Van Hoevel mengangguk hormat, memanduku menuju ruang Arsela berada. Papa tanpa seizinku membawa putrinya ke sini selepas keluar rumah sakit. Aku tak mampu menolak apalagi menentang. Pria itu sama kerasnya dengan papi, lebih ganas malah.Kuhampiri wanita yang tengah memandangi ikan-ikan di kolam yang terletak tiga meter

  • ISTRI RAHASIA KONGLOMERAT    TAKKAN KUULANG

    ARSELALima bulan pasca perceraian dengan Roger. Aku dapat berjalan dengan normal kembali. Senang dan haru bercampur aduk di hati. Tak lupa ucapan syukur kupajatkan pada pemilik nyawa ini. Sebab, selama ini, aku telah lalai dengan kewajibanku. Terlalu jauh melampaui batas. Mendapatkan ketenangan hati setelah kembali menjalankan perintah-perintah-Nya ampunan atas perbuatanku selama ini. "Ah, thank's ... God." Tak lupa juga kuucap terima kasih pada Bram yang dengan tulus selalu menjagaku. Perhatian dan sikapnya membuat hati ini luluh kembali. Dia lelaki yang tak pernah berhenti mencintaiku. Roger, mungkin dia telah berbahagia, hidup dengan wanita yang bertahta penuh di hatinya. Safna. Wanita itu pantas mendampingi Roger. Kuusap bulir bening yang mengalir di sudut netra kala mengingatnya. Bram mengajakku jalan-jalan malam ini. Hanya bisa menutup mulut kala sadat ke mana ia membawaku. 'Tokyo Bay Night Cruise, Tokyo' salah satu tempat teromantis yang biasa dikunjungi pasangan kekasih

  • ISTRI RAHASIA KONGLOMERAT    TAK HENTI

    ARSELA"Dengar, Arsela! Aku tak akan berhenti sampai mendapatkan hatimu lagi. Aku akan terus berjuang untuk itu." Bram mengusap sudut matanya yang mengembun. "Aku mencintaimu, sampai kapan pun itu. Bahkan sampai aku mati." "Pergi!" usirku. Keesokan hari, Bram datang kembali ke rumah ini. Aku sudah berpesan kepada penjaga rumah agar tak mengijinkannya masuk. Walau bagaimanapun, Bram pantas meraih kebahagiaannya dengan wanita lain, bukan denganku. Kuintip dari balik kaca setelah satu jam berlalu. Pria itu masih ada. Ah! Lelaki itu tetap pada pendiriannya. Tak akan pergi sebelum menemuiku. Bodoh memang. Malam hari hujan turun dengan derasnya. Kilatan-kilatan di langit menimbulkan suara menggeleggar. Menjalankan kursi roda melalui tombol otomatis menuju jendela. Ingin melihat hujan. Netraku menangkap seseorang yang berdiri menatap jendela kamarku. Ya Tuhan, Bram. Mengapa dia masih di situ.Jika terjadi apa-apa, bagaimana? Kalau Bram mati kedinginan bagaimana? Bram! Mengertilah. Ku

  • ISTRI RAHASIA KONGLOMERAT    ARSELA KINI

    ARSELALumpuh? Aku lumpuh? Inikah hukuman atas kesalahanku? Mengapa tak mati saja? Mengapa Tuhan? Emosiku tak terkendali saat pertama mendengar vonis ini. Aku benar-benar merasa jadi manusia tak berguna. Hingga.... Menangis pun sudah tak berguna. Marah tak menyelesaikan masalah. Lalu.... Aku diam. Menerima realita dan segala konsekuensinya. Ditinggalkan Roger, hal pertama yang menjajah perasaan. Apalagi ia kini sudah memiliki wanita sempurna. Apalah aku dibanding dia? ***Aku melayangkan gugatan cerai pada Roger. Di luar dugaan ia menolak. Malah terus berupaya mendatangiku menawarkan hal sama. Menjalani bahtera rumah tangga bersamanya juga Safna. Ia berjanji akan berlaku adil. Akan berupaya membahagiakan kami berdua. Pernah hatiku terketuk. Nekat, ingin kuterima saja tawarannya. Namun, kala teringat kembali besarnya cinta Roger pada Safna membuatku meneguhkan kembali hati yang mulai goyah. Untuk apa bertahan jika aku tahu di hatinya hanya menyisakan sedikit tempat untukku.

  • ISTRI RAHASIA KONGLOMERAT    KENAPA BUKAN DIA

    SAFNASetelah mengenakan jilbab, langkah kuayunkan menuju ruang tamu di mana kata emak, Reyhan menunggu.Pemuda itu sedang berbincang dengan abah. Wajahnya cerah, terlihat bahagia.Tatapan kami bertemu, Rey mengangguk seraya mengatupkan tangan di depan dadanya. Kubalas dengan gerakan serupa.Pandangan Rey tertuju pada perutku yang membesar. Ada senyum di bibir itu.Kuraih kertas berwarna merah maron berpita gold berbungkus plastik transparan dari tangan Reyhan. Undangan."Ini undangan siapa, Rey?" tanyaku, membolak-balikan undangan tersebut. Lalu menatap lekat pria yang sedang tersenyum lebar itu."Punyaku. Aku sangat senang jika kalian mau datang di hari pernikahanku.""Masyaa Allah. Alhamdulillah, aku ikut bahagia, Rey."Mataku berkaca, menatapnya haru. Akhirnya kau mendapatkan apa yang tak kau dapatkan dariku, Rey.Reyhan mengangguk, dapat kulihat ada binar yang berbeda di mata itu. Kuyakinkan sisa cinta itu masih ada, hanya saja, takdir kita tak searah.Akhirnya nama pria yang ter

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status