Perasaan sedih menghampiri empat orang itu. Samchong pun tak menyangka kalau sekte yang telah ia bangun bisa binasa hanya dalam sekejap saja."Aku berjanji akan menumpas habis pasukan iblis! Aku tidak rela kalau sekte kita runtuh begitu saja," ucap Limdong. Limdong mengepalkan kedua tangannya dengan erat sampai kukunya menusuk daging dan mengeluarkan darah."Aku masih lemah. Aku harus lebih giat lagi berlatih. Limdong, aku berjanji akan menemanimu menghancurkan pasukan iblis!" ujar Lingling."Aku juga," sahut Lee.Dengan berat hati akhirnya mereka berempat pergi dari sana. Mereka juga belum menentukan ke mana arah mereka akan pergi.Samchong sempat terpikirkan kalau ia akan mengajak ketiga muridnya itu ke sekte sahabatnya. Tapi ia mengurungkannya. Samchong berpikir kembali, bagaimana kalau pasukan iblis yang mengincar mereka akan menyerang sekte yang mereka tumpangi nantinya? Samchong tidak mau menyeret teman-temannya dalam masalah yang ia hadapi."Kalau begitu ayo kita cari tempat yan
Setelah mereka selesai membuat tempat untuk beristirahat, mereka membagi tugas. Limdong dan Lee bertugas untuk berburu. Sedangkan Lingling dan Samchong menyiapkan kayu bakar."Kira-kira apakah di sini juga ada kelinci?" tanya Limdong."Namanya juga hutan, ya pasti ada. Bagaimana kalau kita ke sana?" ujar Lee."Atau..., kita mencari ikan saja di sungai terdekat?" Limdong sedang berpikir untuk mencari hewan yang dapat dijadikan santapan."Aku tidak pandai memancing, Lim. Lagi pula, bukankah memancing ikan justru akan memakan waktu lebih lama? Aku rasa lebih baik kita mencari rusa atau kelinci saja," ucap Lee.***Beberapa puluh menit kemudian.Kresek, kresek, kresek!Ada suara di semak-semak."Sst...!" Lee menghentikan langkah kakinya dan memberikan isyarat untuk diam pada Limdong."Roar! Grgh...!" Terdengar suara erangan.Siuw..., siuw, siuw!Ada puluhan ekor serigala yang menerkam mereka berdua."Ternyata memang mereka sudah mengintai kita sejak tadi," ucap Lee."Sialan! Matilah kalian
Limdong mengambil sesuatu yang berkilau dari dalam tubuh serigala itu. Ketika benda yang berkilau itu ia perhatikan di telapak tangannya, tiba-tiba saja benda itu memancarkan sinar kemudian secara cepat masuk ke dalam tubuh Limdong."Argh...!" Limdong berteriak. Tubuhnya seperti tersengat aliran listrik saat benda seperti batu permata itu menembus dadanya."Limdong!" Karena mendengar teriakan dari Limdong, Lee dengan cepat menghampirinya. Dan saat Lee melihatnya, ia bingung akan melakukan apa."Ada apa dengannya? Apa yang terjadi? Apa ada yang salah?" tanya Aying.Limdong terlihat seperti orang bengong lagi. Matanya melek tapi tidak akan berkedip sedikitpun.Bugh!Jiwa Limdong yang tertarik ke dalam dimensi lain terjatuh."Eh...? Kenapa aku berada di tempat ini lagi?" Limdong menggaruk kepalanya."Hey Bocah! Kenapa kau bisa kemari?" tanya Jindong."Bukankah kau yang membawaku kemari?" Namun malah di balas pertanyaan pula oleh Limdong."Hoam...! Mengganggu tidurku saja. Bukan aku yang m
Aying dan Yingar memiliki hubungan pada jiwa mereka sehingga mereka dapat berkomunikasi kapan saja dan di mana saja. Berbeda dengan Limdong dan Jindong. Mereka terhubung namun tidak sepenuhnya. Sebenarnya bisa saja mereka memiliki hubungan seperti Aying dan Yingar. Namun Jindong yang sengaja memutus komunikasi antara mereka. Lagi pula, Jindong memang sebenarnya tidak mau berada di tubuh Limdong.Saat semua tertidur, Aying masih mendengarkan cerita dari Yingar. Yingar menceritakan kisah masa lalu tentang iblis kuno harimau ekor sepuluh.Kalau dilihat dari usia, Yingar ini kalau disamakan dengan manusia umurnya masihlah belasan tahun. Sedangkan Jindong, bisa dikatakan sudah tua.Aying kini tahu kenapa Yingar tadi merasa takut. Yingar takut dengan keberadaan Jindong. Karena sesuai cerita yang Yingar dengar, Jindong adalah iblis kuno terkuat di muka bumi. Dan Jindong juga memiliki sifat yang pemarah. Salah sedikit saja, nyawa taruhannya.Walaupun Yingar juga iblis kuno, namun kekuatan mere
Tujuan mereka berlima adalah menuju inti hutan.Kenapa disebut inti hutan? Karena tempat itu berada tepat di titik tengah hutan terlarang. Dan juga, di sana terdapat energi yang sangat kaya. Jika berlatih di sana, maka akan mendapatkan peningkatan kekuatan dengan sangat cepat. Dan ditambah lagi, energi alam yang ada di inti hutan sangatlah murni.Tapi tidak semudah yang dibayangkan. Karena di sana terdapat beberapa ekor hewan buas raja yang memang bertugas melindungi area inti hutan. Bahkan banyak isu yang beredar dikatakan bahwa di sana juga ada seekor naga.Tapi Aying berkata ia pernah ke sana karena tidak sengaja. Bagaimana bisa? Oh iya, kan dia bersama iblis kuno. Walaupun Yingar bisa dikatakan lemah, itu tentu saja kalau dibandingkan dengan Jindong. Selemah-lemahnya iblis kuno, kalau hanya melawan hewan raja, atau iblis biasa tentu saja tidak akan tertandingi."Aying, apa kau tidak salah arah?" tanya Limdong."Tidak kok Lim. Aku masih mengingatnya dengan baik. Yah..., walaupun ada
Ketika ular itu mengangkat bagian lehernya, terlihatlah kepalanya yang sangat besar."Sist...!" ular itu mendesis."Ini adalah Red Kobra! Berhati-hatilah! Hindari kontak langsung dengan tubuhnya!" ucap Aying."Benar. Karena seluruh tubuhnya apabila disentuh, maka yang menyentuhnya akan terkena racun. Racunnya pun sangat mematikan. Tapi kenapa ada Red Kobra di sini? Ular jenis ini sangat lah langka," ucap Samchong menambahkan."Wah...! Jadi...,"Bur...!Belum selesai Limdong menyelesaikan kata-katanya, ia sudah diserang oleh ular kobra itu. Ternyata kobra itu juga bisa menyemburkan racun lewat mulutnya.Nyes...!Limdong melihat tanah dan dedaunan yang langsung menguap menjadi udara saat terkena racun yang disemburkan oleh Red Kobra itu.Bur..., bur..., bur...Ular kobra besar itu tidak berhenti menyemburkan racunnya ke arah Limdong dan yang lainnya."Kalian semua berhati-hatilah! Lihat sendiri bukan, betapa ngerinya racun itu!" Samchong berteriak sambil menghindari semburan racun."Baga
Mereka masih menunggu Limdong yang terus mengerang kesakitan.Dan setelah sekitar sepuluh menit berlalu, barulah rasa panas yang Limdong rasakan mulai mereda."Uhuk..., uhuk!" Limdong terbatuk beberapa kali."Bagaimana keadaanmu? Apakah sudah merasa lebih baik?" tanya Lingling sambil tersenyum."Yah, kurasa ini jauh lebih baik dari sebelumnya. Tapi, ada apa ya?" Limdong ternyata tidak bisa mendengar saat Yingar bercerita pada yang lainnya.Kemudian Lingling menceritakan kembali apa yang Yingar katakan tadi. Dan Limdong pun mengerti.'Berarti, aku memiliki kekuatan baru lagi?' gumam Limdong."Nampaknya kau sudah baik-baik saja. Kau sangat beruntung ternyata," ucap Aying."Beruntung? Yah..., mungkin saja. Tapi, aku tidak tahu caranya bagaimana menggunakan kekuatan baruku ini," jawab Limdong."Pelajari secara perlahan. Nanti juga kau akan terbiasa dan bisa menggunakannya. Nanti aku akan memberikan sedikit arahan," ujar Samchong."Terima kasih Guru!""Kalau begitu, ayo kita lanjutkan perja
Mereka melanjutkan perjalanan sambil bercerita dan berbagi pengalaman masing-masing. Malahan, Aying lah yang tak kalah cerewetnya dengan Limdong. Padahal Baru kenal beberapa hari tapi nampaknya Limdong dan Aying yang terlihat sangat akrab. Nampaknya saat ini Lingling yang menjadi lebih banyak diam. Ia sering menanggapi obrolan mereka hanya dengan anggukan atau senyuman.Ternyata Lee menyadari sesuatu."Lingling, ada apa denganmu?" bisik Lee."Ah...? Aku? Aku tidak apa-apa. Memangnya kenapa Lee?" tanya Lingling."Aku tahu. Kamu..., jangan-jangan kamu merasa cemburu dengan Aying bukan?" bisik Lee lagi.Akhirnya perut Lee mendapatkan cubitan dari Lingling."Argh...!" Lee menjerit dan menarik perhatian yang lainnya."Lee, ada apa?" tanya Aying."Anu..., tidak, tidak ada apa-apa. Nampaknya perutku digigit sesuatu. Tapi tenang, hanya semut biasa. Hehe...," jawab Lee."Semut di sini tidak sama dengan tempat kalian. Semut di sini bahkan ada yang racunnya setara dengan ular kobra yang kita kala