Share

Bagian 94: Sisi Kejam Eka

Sepeninggal Surtini, Eka segera mengamati sekeliling kamar. Perhatiannya langsung terjerat pada nampan di nakas. Nampan tersebut berisi jus yang sudah diminum setengahnya dan sepotong kue bekas digigit. Dia pun mendekat dan mengendusnya.

Eka mengelus dagu. "Sepertinya, ada sesuatu dalam makanan dan minuman ini," gumamnya. Dia menyeringai. "Baiklah, anjingnya rubah tua, kau akan merasakan neraka dari bidadari palsu."

Tak ingin membuang waktu, Eka segera menjalankan rencananya. Pertama, dia mematikan sebagian lampu agar pencahayaan remang-remang, sehingga wajahnya akan sulit terlihat atau dikenali. Selanjutnya, dia membuka koper Surtini dan mengambil sehelai gaun kasual. Beruntung, gadis itu tergolong tinggi besar, sehingga ukurannya tidak terlalu jauh dengan Eka.

Baru saja Eka berganti pakaian dan melilitkan handuk di kepala, terdengar langkah kaki dari luar. Pintu perlahan terbuka. Seorang pria mengendap-endap masuk. Meskipun sudah memberi obat tidur, rupanya si penjahat tetap berhati
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status