Share

Sopan kah begitu (18)

"Masih, emangnya kenapa?" tanya Dewi sembari terus menyetir.

"Kita muter-muter aja," jawab Zia tersenyum.

"Maksud lo?" balas Dewi bingngung.

"Masa lo enggak ngerti, si?! Kita ajak dia muter-muter jauh, sampai motornya itu habis bensin," ucap Zia.

"Oh, Iya-iya gue ngerti." sahut Dewi terkekeh.

Dewi melanjutkan mobilnya sedikit cepat ke pusat kota. Dewi juga masih melihat Fabio sedang mengikutinya, di pusat kota itu. Dewi hanya berputar-putar hingga sepuluh kali, yang jaraknya itu tiga belas kilometer. Sampai Dewi memberhentikan laju mobilnya, karena dia melihat motor Fabio yang tiba-tiba berhenti.

"Kok lo berhenti?" tanya Zia.

"Kayanya motor Fabio udah habis bensin," jawab Dewi tersenyum. Sembari melihat Fabio dari spion mobilnya.

"Serius lo!" lanjut Zia lalu melihat ke belakang. Melihat Fabio sedang memeriksa tangki bensin motornya.

"Gimana kita lanjut?" tanya Dewi.

"Udah kita lanjut aja, langsung pulang. Biarin dia di situ

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status