Share

Ipar Pengusir Sepi
Ipar Pengusir Sepi
Author: ARY

GODAAN WANITA

Author: ARY
last update Last Updated: 2025-12-09 21:09:32

“Hemhhp, ahhh ... kamu wangi banget hari ini dek!” pujinya sembari mengendus pakaian yang dikenakan Tasya.

“Ya dong, ini berkat hadiah parfum dari Mas jadi aku bisa wangi terus kalau deket-deket sama Mas!”

“Bagus, kalau gini kan Mas jadi makin betah berduaan sama kamu!” ucapnya, sedang tangan kanannya berusaha mengusap rambut Tasya.

“Ekhmm, Mas anak-anak datang!”

            Malikh segera menghempaskan tangannya.

“Ayo anak-anak habiskan sarapannya, nanti jangan sampai kalian kelaparan di kelas!” titah Tasya.

“Siap tante, makasi ya udah nyiapin sarapan kesukaan aku,” ucap Aira senang.

“Iya, sama-sama sayang! Nanti di sekolah yang pinter ya, Kakak Rafa juga,” pesannya.

“Siap lapan nam!”

            Sementara itu pandangan Malikh terpatri dengan tingkah Tasya yang sangat keibuan, Tasya memang selalu memerhatikan lebih keponakannya itu semenjak Angel-Kakak kandungnya pergi menjadi tenaga kerja asing di negeri seberang, hampir semua pekerjaan rumah tangga Tasya yang mengurusnya, mulai dari pagi hingga ke petang ia selalu memastikan pekerjaannya selesai dengan baik termasuk melayani Malikh.

“Sayang! Kok kamu perhatian banget sih ke anak aku? Kamu capek ndak sini aku pijitin!” ucap Malikh mesra, sembari tangan kanannya melingkar di pinggang Tasya.

“Mas! Jangan sekarang, nanti Ibu lihat!” ucapnya ketakutan.

“Ibu lagi di belakang, kenapa kamu ketakutan begitu sih? Kan sudah biasa gini!”

“A-aku takut saja kalau Ibuk mergokin kita lagi, Ibuk bakalan ngelapor langsung ke Mbak Angel!” keluhnya.

Malikh mendengus, “Hah, ada benernya juga kamu ... tapi maaf dek Mas suka ndak tahan lihat kamu! Lagian sih, siapa suruh menggoda begitu!”

“Hushh Mas! Udahlah takut diliat Ibuk!” Tasya gelisah. Pasalnya Tasya pernah dipergoki bermesraan dengan Malikh oleh ibunya.

“Ya sudah iya, tapi nanti jangan lupa ya seperti biasanya!” pintanya.

“Iya Mas iya.”

            Perasaan itu tumbuh begitu saja di antara mereka, seakan tak tahu arti benar pun salah hubungan terlarang pun terus terjalin seiring dinginnya kesepian semakin menyelimuti, mencari kehangatan lain saat yang lain pergi.

*

“Mas, urusan dengan Mbak Angel masih aman kan?”

“Aman dek, kamu tenang saja! Kamu aman sama Mas, dek ndak usah khawatir karena Mas sudah janji kan bakalan tetap sayang dan jagain kamu sampai kapan pun!”

“Tapi kalau semisal nanti Mbak Angel tahu bagaimana Mas?” tanyanya khawatir.

“Kok kamu akhir-akhir ini sering khawatir begitu dek? Kamu kenapa sebenarnya cerita ke Mas!”

“Aku takut Mas, hubungan kita sudah jauh sekali takut saja nanti tiba-tiba Mbak Angel tahu tentang semua ini, nanti ke depannya bakalan kayak bagaimana? Apalagi sekarang Ibuk selalu waspada dengan kita berdua,” keluhnya.

“Tasya, hubungan kita ini sudah bertahun-tahun loh, nyatanya sampai sekarang Mbakmu itu ndak pernah tahu kan, itu artinya masih aman-aman saja ... ayolah sayang jangan buat Mas ikutan khawatir juga!” bujuknya.

“Mas, apa ndak sebaiknya kita sudahi hubungan kita sampai di sini saja? Takut ke depannya semakin buruk.”

“APA? Kok mendadak sih dek? Kok kamu tiba-tiba jadi gini, kamu sudah bosan sama Mas yo?”

“Bukan begitu Mas tapi memangnya Mas sudah benar-benar ndak punya perasaan lagi sama Mbak Angel?”

“Dek, kita kan sudah berkali-kali ngomongin masalah hubungan kita ini, menurut  Mas hubungan kita ndak salah kok! Mas suka sama kamu begitu juga sebaliknya memang apa salahnya kita sama-sama cinta kok ... terus masalah mengakhiri hubungan ini dari awal sudah terlambat dek hubungan kita sudah terlanjur terjalin sampai sejauh ini dan satu lagi yang Mas ingin tegaskan ke kamu, kalau Mas ndak mau mengakhiri hubungan ini karena Mas ndak mau kehilangan kamu, Mas sayang banget sama kamu dek!” jelasnya.

“Tapi Mas ....”

“Tapi apa? Kamu kan sudah tahu sendiri Mas sudah pernah coba buat  menghilangkan perasaan ini ke kamu tapi semakin Mas berusaha keras buat menghilangkannya, cinta Mas semakin besar ke kamu dek! Jangan dek ya, Mas sayang banget sama kamu.”

“Terus bagaimana dengan Mbak Angel? Dia kan masih jadi istri sahnya Mas Malikh.”

“Oh jadi itu masalahnya, kamu cemburu ya dek? Sayang dengerin Mas, Mas itu sayangnya cuma ke kamu ... kamu kan tahu sendiri Angel sudah bertahun-tahun di rantauan, Mas sudah berasa ndak punya istri tapi ... untung saja di sini ada kamu yang mengobati rasa kehilangan Mas, ada kamu Mas berasa diurusin sama istri, coba kamu pikir bagaimana caranya Mas ndak sayang ke kamu setelah semua ini?”

“Terus hubungan kita ini disebut apa Mas? Aku capek ngerasa was-was terus kayak gini, aku butuh kepastian dari Mas!” tegasnya.

“Sayang dengerin Mas, Mas janji akan mendiskusikan hubungan kita dengan Angel! Kamu kan adiknya dia to? Pasti dia bakalan mengerti tentang kondisi kita, lagian jadi madu dengan saudara sendiri sepertinya ndak buruk-buruk amat!”

“Jadi maksud Mas ... Mas tetap mau mempertahankan hubungan Mas dengan Mbak Angel terus tetap nikahin aku juga? Mas, kamu gila ya! Mana mau seorang istri dimadu apalagi dengan saudara kandung sendiri, Mbak Angel ndak mungkin setuju begitu saja.”

“Dek, Mas minta tolong ke kamu jangan pernah lagi buat Mas tertekan kayak gini ... jujur untuk saat ini kondisinya masih sulit kasi Mas waktu untuk membuktikan semuanya ke kamu!” tegasnya.

“Sampai kapan aku nunggu Mas? Dari dulu juga Mas selalu bilang kayak begitu tapi sampai sekarang masih begini-begini saja!”

Malikh mendengus, “Hah, Mas janji ini bakalan menjadi omongan Mas yang terakhir kalinya setelah ini kamu ndak perlu khawatir lagi tentang hubungan kita kedepannya!” yakinnya.

Mata Tasya berbinar, “Janji ya Mas?”

“Iya Mas janji sayang!” ucapnya, sembari mencium kening Tasya.

            Tasya seakan kehilangan seluruh rasa malunya, ia bahkan tak segan meminta sebuah janji ke suami kakak kandungnya sendiri. Tasya seperti tak punya pilihan lelaki lain, seluruh hatinya telah dipenuhi oleh buaian mulut Malikh yang manis seperti janji-janjinya. Malikh yang sangat butuh seseorang untuk mengusir rasa sepinya tentu saja Tasya akan menjadi santapan yang empuk untuk dirinya yang haus akan kasih sayang dari seorang pasangan.

“Tapi....”

“Tapi apa dek, kamu masih ragu sama Mas?”

“Tapi, saat ini yang aku butuhin bukan janji Mas tapi kepastian! Aku capek gini terus, sekarang gini saja ... seandainya Mas cuma punya dua pilihan Mas pilih aku atau Mbak Angel?!”

Bersambung ...

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Ipar Pengusir Sepi   AKAD NIKAH

    “Bagaimana para saksi? Sah?”“Sah!!!” jawab mereka serentak. Malikh dan Tasya melangsungkan pernikahan mereka secara terang-terangan, lelaki bejat itu berhasil mengelabuhi masyarakat dan pengurus desanya hingga acara pun berlangsung lancar.“Selamat Malikh, nanti kamu jangan lupa segera mengurus surat cerai dengan Angel supaya pernikahanmu sekarang bisa sah secara hukum karena saya cuma bisa bantu sampai di sini saja, semoga ini menjadi pilihan terbaik buat kamu saya juga turut prihatin dengan musibah yang menimpa rumah tanggamu!”“Terima kasih pak Kades! Saya pasti segera cari cara untuk menghubungi Angel kembali karena dia sudah hilang kontak dengan saya cukup lama, dia pasti sudah bahagia dengan pasangannya yang baru di sana makanya dia sudah ndak peduli lagi dengan anak-anaknya di sini!” jelasnya berbohong.“Ya, saya mengerti sekarang saya harap kamu bisa ikhlaskan semuanya dan berserah pada-Nya jaga anak-anakmu dengan baik dan untuk Tasya bapak harap kamu tidak mengiku

  • Ipar Pengusir Sepi   ANGEL SELINGKUH???

    “Dek, kamu jangan nyusahin Mas begini! Kita ndak mungkin bisa menikah sekarang yo masa iya Mas tiba-tiba ngabarin Angel kalau kita mau nikah karena kamu hamil anak aku?!”“Mas! Memangnya ndak ada cara lain? Aku ndak mau dosa dua kali karena gugurin anak aku sendiri!”“Sejak kapan kamu mikirin dosa dek? Dari awal juga kamu sudah buat dosa tapi tetap mau-mau saja.”“Mas! Sekarang bukan saatnya kamu ngurusin dosa aku, kamu tu sama dosanya. Pokoknya harus tanggung jawab aku ndak mau tahu ... kalau Mas ndak mau cari cara buat nikahin aku jangan salahin aku pakek cara kotor supaya kita tetap nikah!”“Maksud kamu apa to dek?” Malikh linglung, ia sedang tak fokus dengan situasinya yang semakin keruh.“Aku ndak akan segan-segan ngaduin kelakuanmu ke Mbak Angel, kalau kamu selama ini sudah nodain aku! Setelah Mbak Angel mendengar semua penjelasan aku pasti Mbak Angel bakalan lebih percaya sama adiknya dan ngusir kamu dari rumah!” ancamnya.Malikh terperangah, keningnya mengkerut.“Kamu ini mema

  • Ipar Pengusir Sepi   ABORSI

    “Iyo aborsi, itu jalan satu-satunya yang bisa mengamankan status kita berdua dari Angel, Ibuk bahkan dari warga sekitar dek!”“GILA KAMU MAS! Pikiranmu bener-bener sudah kerasukan setan, aborsi itu resikonya besar bisa mencelakakan nyawa aku juga! Apa jangan-jangan karena Mas ndakk mau tanggung jawab ini rencana kamu buat nyingkirin aku juga? Iya kan!” tuduhnya penuh amarah.“Tasya! Dengerin Mas dulu, Mas itu saaayangg banget sama kamu buktinya sampai sekarang Mas masih mau sama kamu dan tetap memilih kamu ketimbang Angel. Mas tau kondisi kita lagi rumit, makanya ini solusi terdesak demi kebaikan kita masing-masing ... memangnya kamu mau digunjing sama tetangga karena hamil di luar nikah? Mas sih ndak mau ya mengambil risiko besar begitu, mau ya dek Mas mohon!” Malikh sudah benar-benar kehilangan akal sehatnya, ia bahkan tak merasa takut sedikit pun membicarakan rencana pembunuhan darah dagingnya sendiri.GUBRAKK! Dari arah dapur terdengar suara benda terjatuh.Mata Tasya

  • Ipar Pengusir Sepi   AKU HAMIL MAS!!!

    “Dari hotel!” jawab Malikh datar.Surti sontak mengelus dada, “Hotel? Kalian ngapain ke hotel berdua hah?! Astaga kalian ini benar-benar keterlaluan ya, pantas saja Rafa bilang ndak ada acara apa pun dari sekolah dan kalian hilang kabar seharian ini!” bentaknya, ia benar-benar meradang kali ini.“Ibuk ndak perlu tahu, ini urusan saya dengan Tasya ndak ada hubungannya sama Ibuk! Sudah saya capek mau istirahat!” keluhnya.“Bajingan kamu Malikh! Kamu, Tasya kenapa diam saja? Jawab Ibuk, kalian ngapain ke hotel?”“Udahlah Bu, ndak usah diperpanjang Tasya juga capek sekarang malah harus denger Ibuk ngomel-ngomel!” keluhnya.“Nak, Ibuk ndak pernah ngajarin kamu hal seperti ini. Tolong hentikan perbuatan kamu dengan Malikh, dia itu suami Kakakmu sendiri, sadar!”“Apaan sih Bu! Ibukk tu ndak jelas tahu ndak, orang ndak ada apa-apa juga!” bantahnya.“Kalau sampai ada apa-apa antara kamu dan Malikh lagi, awas kamu Tasya Ibuk ndak akan pernah maafin kalian berdua!” tekannya sembari mengacungkan

  • Ipar Pengusir Sepi   MALAM PERTAMA

    “Aeeee, ituuu ....”“Tuh kan, Mas memang ndak bisa mutusin berarti Mas masih punya perasaan ke Mbak Angel!”“Bukan begitu maksud Mas dek! Ckckk, ya sudah besok kamu bakalan tahu jawaban pastinya!” tegasnya, Malikh nampaknya sedang menghadapi dilema.***“Kalian mau ke mana?” tanya Surti-ibu Angel dan Tasya. Ia bingung melihat Tasya dan Malikh sudah kemas.“Saya mau ngajak Tasya ke acara sekolah Rafa buk, hari ini ada pertunjukkan seni di sekolahnya dan orang tua murid diminta menghadiri acara,” jelasnya.“Kamu ndak bisa sendiri ya?” tanyanya kembali.“Ndak bisa bu, Malikh sudah janji mau ngajak Tasya ke sekolah kasian anak-anak!” tegasnya. Sementara itu Tasya hanya berdiam diri.“Ya sudah, kalian berdua jangan sampai macam-macam lagi di luar! Jangan hancurkan kepercayaan ibu ke kalian seperti sebelumnya,” pesannya penuh harap.“I-iya bu,” jawabnya ragu. “Malikh berangkat dulu.”“Memangnya ada acara apa Mas? Kok tumben aku ndak dikasi tahu sama Rafa?” Tasya kebingungan kar

  • Ipar Pengusir Sepi   GODAAN WANITA

    “Hemhhp, ahhh ... kamu wangi banget hari ini dek!” pujinya sembari mengendus pakaian yang dikenakan Tasya.“Ya dong, ini berkat hadiah parfum dari Mas jadi aku bisa wangi terus kalau deket-deket sama Mas!”“Bagus, kalau gini kan Mas jadi makin betah berduaan sama kamu!” ucapnya, sedang tangan kanannya berusaha mengusap rambut Tasya.“Ekhmm, Mas anak-anak datang!” Malikh segera menghempaskan tangannya.“Ayo anak-anak habiskan sarapannya, nanti jangan sampai kalian kelaparan di kelas!” titah Tasya.“Siap tante, makasi ya udah nyiapin sarapan kesukaan aku,” ucap Aira senang.“Iya, sama-sama sayang! Nanti di sekolah yang pinter ya, Kakak Rafa juga,” pesannya.“Siap lapan nam!” Sementara itu pandangan Malikh terpatri dengan tingkah Tasya yang sangat keibuan, Tasya memang selalu memerhatikan lebih keponakannya itu semenjak Angel-Kakak kandungnya pergi menjadi tenaga kerja asing di negeri seberang, hampir semua pekerjaan rumah tangga Tasya yang mengurusnya, mulai dari

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status