Share

Apa Ini Sandiwara?

Yuksel menyeringai atas ucapan dari istri. Dia tidak tahu kalau Aruna ternyata begitu naif.

"Kamu pikir jurnalis berpikiran lurus seperti kamu, Aruna? Tidak. Mereka penuh dengan siasat, demi bertahan di kursi mereka sendiri."

Aruna tatap suaminya yang jauh lebih memiliki banyak siasat. Tubuhnya sekarang sudah rebahan di atas ranjang lagi. Namun, ekspresi Aruna yang tidak baik membuat Yuksel mengerutkan dahi.

"Ada apa?"

"Perutku terasa sedikit kram."

Yuksel menarik napas. "Bukankah aku sudah menyuruhmu jangan pergi ke mana pun."

Matanya memperhatikan Yuksel yang memanggil perawat jaga dengan tombol yang tersedia di sekitarnya. Aruna langsung menurunkan pandangan saat bertemu dengan suaminya.

"Dasar tidak tahu diuntung. Dicemaskan suami, kamu malah keluyuran."

"Aku kan butuh udara segar, Kak."

"Kamu kan bisa menungguku, minta bantuanku," celetuk Yuksel terlihat kesal.

Apakah boleh seperti ini? Bergantung pada Yuksel. Sementara Aruna sampai sekarang masih belum bisa menukar informasi ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status