Share

Saling cemburu

Prapto bangun. Ratih di depannya dengan rambut yang masih basah. Di luar matahari lumayan tinggi, Prapto bergegas ke kamar mandi, membersihkan diri dengan cepat, dan ke luar. Surjan dan jarit senada disiapkan di ranjang, mungkin ini pekerjaan Ratih. Prapto tersenyum, dia semakin memahami kalau Ratih begitu perhatian.

Selesai menyisir rambut dan mengenakan parfum, Prapto pun segera ke luar, bergabung dengan semua orang di meja makan, dan memberikan piring kosongnya ke Ratih. “Hari ini aku cukup sibuk, ada beberapa hal yang harus kukerjakan, di pasar juga aku menunggu pembeliku dulu yang dari kampung seberang, mungkin dia datang lebih siang.” ucapnya. Setelah Ratih mengembalikan piring itu, Prapto pun menikmati sarapan pagi ini.

Dia mengingat satu hal, sepertinya tak mungkin menunggu nanti sore hanya untuk mengatakan hal ini, “Sumi,”

Mendengar namanya disebut, Sumi pun menoleh ke Prapto sambil mengangguk.

“... ada panen di ladang, biasanya Fitri yang mengurus semuanya, Ratih juga tak mu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status