Share

bab 6

Author: Mariahlia
last update Last Updated: 2025-03-13 21:51:37
Jika boleh aku meminta, aku tidak mau Allah menakdirkan hatiku jatuh kepadamu. Dan jika boleh, aku ingin sekali pergi menjauh dari kamu. Dan melupakan semua perasaanku. Walaupun sulit, tapi aku harus mencobanya. Tapi ternyata Takdir Allah tidak di sangka-sangka. Nyatanya Allah semakin membuat aku dekat dengan kamu..

__Putri Az-Zahra __

Semua takdir sudah di garis kan oleh Allah SWT... Kita sebagai hambanya hanya mampu menerima dan berdoa, berharap kita mendapatkan takdir yang baik...

__istri kedua sang Dosen__

Setelah operasi di kaki Dona berhasil, dan Dona di nyatakan baik-baik saja, Bani langsung mendatangi korban kecelakaan yang di tabrak oleh Zahra, Bani akan meminta maaf dan menanggung semua pengobatan korbannya itu...

Namun siapa sangka, jika orang yang di tabrak oleh Zahra adalah istri dari Abian, dosennya sendiri, dan sekaligus menantu dari Landra...

"Tidak masalah pak Bani, jangan seperti itu, saya sudah memaafkan, tidak ada luka yang serius kita yang di derita ole
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 7

    Keesokan harinya... Hari ini Zahra membawa makanan untuk Dona, setelah ke kampus, Zahra memutuskan untuk mengunjungi Dona terlebih dahulu. Karena ia juga tidak memiliki luka yang cukup serius, Zahra bisa pergi kemana pun, tapi tetap saja, Bani -ayahnya melarangnya membawa mobil sendiri. Sementara waktu, Zahra pergi kemanapun di antar oleh supir. Anggap saja ini sebagai permohonan maaf Zahra, semoga hubungannya dengan Dona baik kedepannya. Walaupun ia tau, jika wanita itu istri dari dosennya, pria yang di cintainya. Tapi, Zahra akan berusaha keras melupakan pria itu, biar bagaimanapun perasaan yang di miliki oleh Zahra sudah salah, karena ia mencintai suami orang lain. Awalnya Ana menyuruh Zahra untuk istirahat terlebih dulu, namun Zahra menolaknya, alasannya karena Zahra tidak ingin tugas kuliahnya menumpuk, gara-gara ia tak kuliah-kuliah. Apalagi Zahra ingin lulus dengan cepat, ia harus segera menyelesaikan skripsinya... Zahra melangkahkan kakinya secara perlahan menyusu

    Last Updated : 2025-03-14
  • Istri Kedua sang Dosen   bab 8

    Jika boleh meminta kepada Allah, aku ingin tidak di takdir kan denganmu... Aku tidak ingin hadir dan mencintaimu... Aku sungguh sangat sakit, ketika aku menjadi istrimu, tapi kamu sama sekali tidak mengharapkan aku. Kamu tidak pernah menganggap aku ada.. Aku hanya seperti bayangan di dalam hidupmu. __Putri Az-Zahra ___ "Mas, kamu mau kan?" Tanya Dona sambil memohon kepada Abian yang berjalan masuk ke dalam ruangan itu. Suasana itu cukup tegang, bahkan Zahra sudah berharap ia akan terbebas dari sini. Sedangkan Dona, ia masih berharap Abian suaminya itu mau menikah dengan Zahra. "Mas, ini demi Papi. Kamu harus mengerti bagaimana perasaan Papi.. aku tidak mampu memberikan kamu keturunan mas. Aku mohon" Ucap Dona dengan tatapan sendunya. Dona lalu menatap ke arah Zahra yang sedari tadi terdiam. "Zahra wanita yang baik mas. Aku yakin, Zahra bisa memberikan kamu keturunan, mas. Aku dan dia bisa menjadi istri kamu mas" ucap Dona. Abian menghela nafasnya kasar. Zahra itu adalah m

    Last Updated : 2025-03-14
  • Istri Kedua sang Dosen   bab 9

    Apakah aku mampu? Apakah aku bisa melakukannya. Saat hatiku hanya untuk seseorang. Nyatanya ini yang kedua kalinya aku harus melakukannya. -Abian Kaliandra - Di tengah sore yang berangin, cahaya matahari yang biasanya lembut dan hangat terasa sangat kencang, seolah-olah menembus tiap celah dan sudut yang ada. Daun-daun pada pepohonan bergoyang keras, berbisik satu sama lain dalam irama yang cepat. Cahaya itu menciptakan bayangan tajam yang jatuh memanjang di tanah, bergerak cepat mengikuti gerakan matahari yang tergesa-gesa menuju ufuk barat. Di tengah kekuatan angin yang membawa cahaya tersebut, debu dan partikel kecil terbawa, membuat langit terlihat sedikit kabur namun penuh dengan dinamika sore yang tidak terduga. Abian duduk di sebuah kursi taman, pandangannya terarah ke depan sana. Orang-orang sibuk berlalu lalang di depannya, namun ia tidak memperhatikan mereka. Fokusnya hanya pada pikiran yang berkecamuk di kepalanya. Matanya yang datar tidak berkedip, seolah ia mencari

    Last Updated : 2025-03-15
  • Istri Kedua sang Dosen   bab 10

    Setelah berunding cukup lama, dan memakan waktu hingga dua hari lamanya. Zahra akhirnya di perbolehkan menikah dengan Abian oleh keluarganya. Ana dan Bani awalnya menolak keras pernikahan tersebut, namun karena Landra terus mendesak mereka, pada akhirnya keduanya terpaksa menerimanya.. Dan mereka berharap Zahra akan selalu bahagia, tidak akan pernah menderita setelah menikah dengan Abian. Mereka hanya bisa berdoa, tidak bisa berbuat apapun, Landra memiliki kekuasaan yang begitu besar, ia bahkan mengancam keduanya, membuat keduanya tak berdaya. Bani mengusap kepala anaknya dengan sayang. "Maafkan ayah, nak." Ucap Bani, sungguh ia menyesal karena tidak bisa melindungi anak gadisnya itu. Memberikan anak gadisnya itu pada mereka, sama saja menghantarkan pada sebuah neraka terbuka. Bani, tau seperti apa keluarga Kaliandra. Tapi, ia tak punya pilihan lain. Nyawa keluarganya terancam. "Ayah sudah menjadi ayah yang gagal untuk kamu" ucap Bani sesenggukan, rasanya ia benar-benar tak rela

    Last Updated : 2025-03-15
  • Istri Kedua sang Dosen   bab 11

    "Saya memang bukan ayah kandungnya Zahra, tapi saya tetap merasakan apa yang Zahra rasakan" ucap Bani sambil menatap ke arah Abian dengan tatapan yang sangat sulit di artikan. "Saya tau kamu tidak mencintai putri saya. Dan kamu terpaksa menikah dengannya karena paksaan dari pak Landra dan istri pertama kamu" Deg Abian menundukkan kepalanya, hanya diam dan mendengarkan apa yang di ucapkan oleh pria yang sudah menjadi mertuanya ini. Ia tak bisa berkata-kata, memang semua itu benar adanya. Ia lagi-lagi terpaksa melakukannya, semuanya tak ada yang berdasarkan dari hatinya. Ingin marah dan menentang, Abian tak punya kekuatan itu, hidupnya hanya bisa di kendalikan oleh papinya. Bani menghembuskan nafasnya kasar, saat ini keduanya sedang duduk berdua di sebuah kursi yang tak ada orang sama sekali. Bani memang sengaja mengajak pria itu untuk berbicara berdua. "Saya awalnya tidak merestui hubungan kamu dengan putri saya. Tapi karena rasa bersalah, dan tanggung jawab Zahra, saya dan is

    Last Updated : 2025-03-16
  • Istri Kedua sang Dosen   bab 12

    Ketika baru pertama kalinya aku menatap kedua bola matamu dengan lekat, entah mengapa, ada sesuatu yang terasa tidak asing di dalam hatiku. -Abian Kaliandra- Kurang apa sih Fatih? Tampan iya? Kaya iya, pengusaha terkenal juga. Kalau akhlak nya jangan di tanya lagi, Fatih baik sekali. Cuman kurang beruntungnya itu loh, dia selalu gagal dalam mencari pasangan hidup. Mau move on sama anaknya mantan eh malah di tinggal nikah juga, kan tambah sesak. "Ya Tuhan, apa dosaku, kenapa hidupku selalu seperti ini. Pasti di tinggal nikah selalu." Monolog Fatih sambil mengemudi kan mobil miliknya, menyusuri jalanan yang sudah sepi... Ya Fatih baru pulang dini hari, ini pukul 12 malam, tadi setelah pergi ke acara pernikahan Zahra, Fatih harus memeriksa berkas-berkas yang ada di kantornya, mengingat besok ia akan terbang lagi ke Sydney.. untuk apa? Ya karena ingin menenangkan dirinya kembali. Fatih melajukan mobilnya dengan kecepatan kencang, karena ini tengah malam, Fatih pikir sudah jarang ad

    Last Updated : 2025-03-17
  • Istri Kedua sang Dosen   bab 13

    Jika kamu membenci aku, tolong setidaknya kamu hargai usahaku. __Putri Az-Zahra __ brugh "Arghhh" Zahra menggeram sakit saat punggungnya membentur lantai sana, saat Abian dengan tiba-tiba mendorong tubuhnya dengan kasar. Zahra meringis, memegangi punggungnya yang terasa sangat sakit. Sedangkan Abian, langsung bangkit dari duduknya, ia langsung melempar kursi yang di dudukinya tadi barusan. Sialan! bisa-bisanya saya terpesona sama perempuan itu! batin Abian, sungguh ia tak pernah menyangka bisa terpesona pada sosok Zahra, mahasiswinya yang sering terkena amarah olehnya itu. "Kamu–" Abian menunjuk ke arah Zahra dengan tangannya, rahangnya mengeras sempurna. "Sengaja melakukan hal ini! Kamu mau goda saya?!" Pekik Abian murka. Zahra dengan perlahan bangkit dari sana, ia langsung menundukkan kepalanya, karena takut melihat tatapan tajam dari Abian itu. "Maaf pak, saya tidak sengaja, ta-tadi saya benar-benar tidak tau kalau akan jatuh." Ucap Zahra. Abian mendengu

    Last Updated : 2025-03-17
  • Istri Kedua sang Dosen   bab 14

    Zahra membayar ojek lalu masuk ke dalam gerbang kampus dengan langkah terburu-buru, lima menit lagi ia akan telat. Bahkan, Abian sama sekali tidak peduli Zahra berangkat ke kampus naik apa. Pria itu bahkan sama sekali tidak memberikan uang saku untuk Zahra. Namun, ia juga tidak terlalu mempermasalahkannya, sebab Zahra memiliki tabungan. Walaupun tidak banyak, tapi Zahra akan menghemat uang itu, sampai ia nanti memiliki pekerjaan dan bisa bekerja paruh waktu setelah pulang kuliah. Beberapa temannya juga bertanya kemarin, kenapa Zahra pergi naik ojek, namun Zahra mencari alasan, jika ia belum di perbolehkan naik mobil lagi akibat kecelakaan yang terjadi beberapa waktu lalu. Zahra juga beralasan jika naik ojek lebih enak, ia bisa menikmati keindahan pagi hari. Beruntung teman-temannya percaya saja, dan tidak bertanya hal-hal aneh lagi yang membuat Zahra jadi bingung. Zahra sambil memegang paperbag lalu langsung menuju ke kelas fakultasnya. Ia bahkan berlari agar cepat sampai.

    Last Updated : 2025-03-18

Latest chapter

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 48

    Beberapa tahun kemudian...Abian melangkah kan kaki nya dengan tergesa-gesa menyusuri beberapa koridor, pikirannya sungguh tidak tenang, mengingat bagaimana tadi sang guru menelpon dirinya. Mengatakan bahwa Abian harus segera ke sekolah karena ada sesuatu yang mendesak.Abian yang tengah mengajar langsung meminta ijin kepada Dekan kampus, setelahnya ia langsung pergi menuju ke sekolah kedua anaknya.Tiba di depan ruangan kepala sekolah, Abian menghembuskan nafasnya kasar, tangannya menarik handle pintu dan perlahan membukanya.Ceklek"Permisi" ucap Abian,"Ya" sahut semua orang yang ada di dalam sana.Abian mengedarkan pandangannya, menatap sekilas satu persatu orang yang berada di dalam ruangan tersebut.Di sana ada seorang anak kecil laki-laki yang tengah menangis di pelukan seorang wanita seusianya, ada dua orang guru beserta bapak kepala sekolah yang Abian sudah mengenalnya, serta ada Azzura duduk di sofa singgel sambil tersenyum menatap ke arahnya."Silahkan duduk bapak Abian" u

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 47

    Pernikahan Zahra dan Abian berjalan dengan baik-baik saja. Setelah kejadian waktu itu, Dona juga sudah tidak pernah mengganggu Zahra maupun Abian lagi. Bahkan Dona mencoba mengikhlaskan semuanya. Dan ingin berubah menjadi pribadi yang baik lagi. Ia terlalu takut dengan ancaman yang di ucapkan oleh Abian maupun Landra. Mereka punya kekuasaan yang tidak di tandingi, dan Dona tidak mau berakhir sia-sia. Dona juga sudah bekerja di sebuah cafe yang ada di kota Jakarta itu. Dan Dona juga sudah meminta maaf kepada Zahra setelah kejadian waktu lalu. Seminggu kejadian, Dona datang dengan ketulusan hatinya, meminta maaf kepada Zahra dan juga kepada Abian, atas apa yang sudah di perbuat olehnya selama ini. Bahkan Dona juga sudah mengakui semua perbuatannya dulu, Dona yang memang sengaja menabrakkan mobilnya ke arah mobil Zahra sehingga kecelakaan itu tidak dapat terhindarkan, pada saat itu ia berharap jika yang mengendarai mobil itu merasa bersalah dan bisa Dona manfaatkan. Dan takdi

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 46

    "Mbak Dona?" Zahra membulatkan kedua bola matanya ketika melihat Dona sudah berdiri di depan pintu rumah sambil menatap sinis ke arahnya. Ia sungguh terkejut saat melihat keberadaan mantan istri dari suaminya itu yang datang ke rumahnya seperti ini. Tanpa memperdulikan Zahra, Dona langsung menerobos masuk ke dalam rumah tersebut , dan menuju ke lantai atas tepat dimana kamar milik Abian berada. Dona sangat yakin jika Abian ada di dalam kamarnya, atau bahkan Abian ada di ruangan kerjanya.Zahra yang melihat tubuh Dona naik tangga menuju ke lantai atas sana langsung menatapnya dengan kesal, tanpa berniat mengikuti Dona sama sekali, atau mencegahnya, Zahra langsung melangkahkan kakinya menuju ke kamar dirinya dan Abian, tepat berada tidak jauh dari sana. Ya, keduanya sudah pindah kamar. Abian yang meminta tidur di kamar yang ada di lantai bawah sini. Zahra langsung duduk di sofa dan memberengut kesal sambil menatap ke arah sang suami yang baru saja keluar dari dalam kamar man

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 45

    Kesialan Dona nyatanya tidak sampai di situ saja. Dona bahkan harus pulang jalan kaki karena tidak ada satupun kendaraan yang di stop oleh dirinya yang mau berhenti. Alasannya karena mereka mengira jika Dona itu gembel, dan takutnya Dona tidak akan membayar mereka. Dona sangat geram dengan semua orang yang menganggapnya gembel. Dirinya ingin melihatkan uang dan kartu ATM miliknya, namun lagi-lagi kesialan berpihak kepada Dona. Ponsel, kartu ATM dan uangnya tertinggal di rumah. Dona lupa membawanya. Dona malah hanya membawa tas berisi makeup saja.Terpaksa karena mereka tidak percaya jika Dona akan membayar mereka setelah sampai di rumah, jadi lah Dona memutuskan untuk berjalan kaki. Ya walaupun sangat jauh jarak yang akan ia tempuh itu.Dona menghela nafasnya kasar, sembari berhenti dan duduk di sebuah teras rumah milik orang. Rasanya sakit sekali kakinya, kakinya bahkan terasa mau copot saja, pegal sekali. Dona mensejajarkan kakinya, tangannya terulur perlahan memijitnya."Uh

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 44

    Dona tersenyum puas ketika melihat pesannya yang sudah tanda centang dua biru. Itu tanda ya Abian pasti sudah melihat isi pesan yang di kirim oleh dirinya tadi. "Tunggu saja, aku yakin sebentar lagi kamu pasti akan di marahi habis-habisan oleh mas Abian, Zahra.... Hahaha rasakan" ucap Dona sambil tertawa lebar. Ia bahkan sudah membayangkan bagaimana marahnya Abian nanti. Dan pastinya Abian tidak akan pernah memaafkan Zahra, dan berakhir mereka akan berpisah. Maka dari situ, Dona akan mencuri hati Abian kembali, ia akan masuk kembali ke dalam kehidupan Abian, dan ia akan menjadi istri satu-satunya Abian. "Aku udah nggak sabar, nungguin mereka cerai." Ucap Dona lagi. "Aku harus siap-siap, pasti sebentar lagi mas Abian bakalan usir Zahra, dan aku akan ke sana, pasti mas Abian membutuhkan aku" ucap Dona, Dona lalu membuka lemarinya, tangannya dengan lihai mencari-cari baju mana yang pantas untuk dirinya kenakan. Dona harus tampil cantik dan membuat Abian terpesona oleh dir

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 43

    Abian menghembuskan nafasnya lelah, sedari tadi ia tampak kesal sendiri, bagaimana tidak kesal, dirinya harus di hadapkan oleh wanita seperti Dona ini. Ya, setelah dari rumah Abian tadi, ternyata Dina mengikutinya sampai dirinya ke kampus tempatnya mengajar, dan lebih parahnya lagi, Dona terus saja merengek-rengek pada Abian, dan membuat semua para mahasiswanya sampai di buat heboh. Abian yang kesal, langsung membawa Dona ke dalam ruangannya. Udah nyuruh wanita itu pulang, tapi Dona itu keras kepala banget, dan mau maksa Dona pulang, Abian tidak punya banyak waktu, Abian masih punya jam mengajar di kelas. "Sana pulang, saya sibuk" ucap Abian datar, tanpa menatap ke arah wanita itu. Dona tersenyum getir, tapi dirinya tidak patah semangat, apa pun yang terjadi diri nya harus tetap bisa membuat Abian bertekuk lutut padanya. "Mas, aku rindu sama kamu" Dona sampai ingin beranjak dari duduknya dan ingin berjalan ke arah Abian, namun Abian yang menyadarinya langsung bangkit dari duduk

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 42

    "Kenapa mau buat sarapan sendiri hm? Padahal kita bisa beli." Tanya Abian menatap lekat wajah sang istri yang tengah sibuk menyiapkan sarapan pagi... Zahra sangat cantik seperti itu, membuat Abian tidak henti-hentinya memandangi Zahra. Sungguh entah seberapa besar cinta yang telah Abian rasakan, Abian sangat mencintai Zahra ,Dan untuk masalah bik Sumi, Abian juga telah memecat wanita itu. Ia sudah mendapatkan bukti jika bik Sumi bersengkokol dengan Dona. Zahra tersenyum, tangannya masih sibuk menuangkan nasi goreng ke piring. Ya Abian itu selalu suka jika pagi di buat kan nasi goreng oleh Zahra, dan tidak bosen sama sekali. Kata Abian nasi goreng buatan Zahra itu sangat lah enak, Zahra sampai malu ketika Abian memuji nasi goreng buatannya. Padahal menurut Zahra biasa saja, dirinya juga belajar dari bundanya, karena ayah dan adiknya sama-sama pecinta nasi goreng. Dan juga hubungan keduanya selama seminggu ini semakin membaik... Zahra bahkan tidak segan selalu ingin bermanja-manja

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 41

    Tiga bulan berlalu... Dona tersenyum tipis ketika melihat rumah yang ada di hadapannya ini... Ya, Dona sudah pulang dari rumah sakit, setelah beberapa waktu menjalani rawat inap di rumah sakit. Kondisinya sih masih belum di katakan baik-baik saja, namun Dona bersikeras ingin pulang, dirinya sungguh tidak betah di rumah sakit. Dona ingin menemui Abian. Dona sedikit kesal juga, mengingat dirinya di rumah sakit, namun Abian sama sekali tidak pernah mengunjungi dirinya. Dan karena rasa rindunya dengan Abian, Dona oun langsung mendatangi rumah milik Abian.. Dona tersenyum memandangi rumah ini, rumahnya bersama dengan Abian 2 tahun yang lalu. Walaupun Abian bersikap dingin kepada dirinya, tapi Dona masih bersyukur Abian selalu menjaganya. Abian selalu ada untuk dirinya. Setetes air mata jatuh di pipi Dona, rasa penyesalan itu sungguh menyayat hatinya. Mengapa Dona sangat bodoh dulu? Mestinya dirinya tidak melepaskan seorang Abian demi bersama dengan Bara. "Kenapa aku bodoh sek

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 40

    Ceklek "Mas Abian." Senyuman di bibir Dona yang sedari tadi muncul, kini harus luntur, ketika mengetahui jika yang masuk ke dalam ruangannya bukan lah Abian, melainkan Landra..Dona padahal sudah sangat berharap sekali jika yang masuk ke dalam ruangannya dan menjenguknya adalah Abian – mantan suaminya itu. Landra tersenyum tipis, lalu menghampiri mantan menantunya itu. Ya, Abian sudah lama menceritakan kejadian tersebut, tentang Dona yang berselingkuh, dan Abian yang menjatuhkan talak pada Dona, Landra cukup terkejut mendengar hal itu, namun ia mendukung sepenuhnya keputusan anaknya. Ia juga sudah salah karena telah menikah kan Abian dengan Dona. Mestinya Landra, tidak terburu-buru mengambil sebuah keputusan yang pada akhirnya membuatnya rugi. Ya, walaupun dia anak sahabat Landra, namun Landra paling benci dengan sikap seperti demikian. Dan rasa kesal pada Dona cukup memenuhi hatinya. Landra bahkan ingin sekali membuat wanita itu merasakan apa yang lebih di rasakan oleh anaknya

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status