Share

37. Menggemaskan

“Pak Gagah, Pak Effendi itu...Pakdhe-nya Fariz, kan?” Saptono merapatkan berdirinya dengan Pak Gagah. Pria tua itu setengah tertegun memandang kedatangan keluarga tengkulak nomor satu di sana.

“Benar. Pak Effendi dan Pak Fadly adalah kakak beradik yang usahanya sama. Sama-sama tengkulak dan sama-sama bersaing. Dibanding adiknya, Pak Effendi jauh lebih kaya dan berpengaruh. Kenalannya di kota orang-orang penting. Perasaanku agak enggak enak lihat mereka datang. Semoga enggak sampai ngomong apa-apa ke Bagus. Menantuku bisa dengar,” ucap Pak Gagah, meninggalkannya Saptono dan pergi ke dekat pagar menyambut keluarga Pak Effendi.

“Pak Gagah ….” Pak Effendi menjabat tangan Pak Gagah sembari mengguncang-guncang dan menepuk lengan pria tua itu cukup lama.

“Apa kabar, Pak Effendi?” Pak Gagah berbasa-basi.

“Saya tersinggung enggak diundang,” kata Pak Effendi dengan raut cemberut dibuat-buat.

Pak Gagah tertawa. “Ini hanya resepsi sederhana. Cuma untuk menyambut Bagus dan istrinya sekalian ngunda
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (28)
goodnovel comment avatar
Wirdha Fitriannisa Balqis
krennn. karya jus mah pasti bisa bersilat ...... dalam adu argumen,.
goodnovel comment avatar
Ummi Wahyu
wkwk pinter juga si sully..
goodnovel comment avatar
Aqoe Imay
pinter sully ini gak bisa ditindas......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status