Share

50. Ponsel untuk Mencari Kerja

"Saya gak ada niat untuk menjalin hubungan dengan siapapun, Pak Hadi. Mohon maaf. Kita masih bisa berteman kok, jangan khawatir. Saya udah tua juga, gak mikirin yang begitu. Anak saya juga udah gede. Malu kalau cinta-cintaan. Maaf ya, Pak Hadi." Pria itu tersenyum sambil mengangguk.

"Saya mengerti, Mbak. Saya terlalu dadakan kali ya, kayak tahu bulat." Ratih yang tadinya begitu tegang, menjadi rileks karena guyonan Hadi.

Mereka pun berbincang ringan, Rafli pun ikut bergabung bersama ibunya dan juga Hadi. Remaja itu sesekali menimpali percakapan dua orang dewasa yang bisa dibilang pembicaraan ringan seputar harga sembako dan kebijakan pemerintah. Rafli pun sesekali ikut membicarakan teman-teman di sekolahnya.

Tidak terasa sudah pukul sembilan lebih lima belas menit. Besok adalah hari senin, Rafli sekolah, ia pun harus bekerja.

"Saya pamit pulang kalau begitu ya, Mbak Ratih. Terima kasih sudah mau menerima saya bertamu malam-malam." Hadi berdiri hendak menyalami Ratih, tetapi wanita
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Ngguna Wori Hana
Ayo syamil semangat ...
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
masak si syamil bucin ama hani,?.
goodnovel comment avatar
Anggit Ramara
ah aki aki g tau urusan hati
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status