Share

BAB 09 PERJALANAN KE VILLA

ANDINI's Point of View (POV)

Mak Ijah tergopoh-gopoh menyusulku ke kamar. Bisa kusaksikan sendiri kalau nafasnya seakan mau putus. Sebetulnya aku kasihan melihatnya.

Tapi aku harus tetap bertahan dengan rencana utamaku. Sudah cukup aku diatur-atur oleh Baskara dan keluarganya.

“Mak, semua barang sudah saya packing. Sekarang tinggal check out. Pak Gun suruh siapkan mobilnya.” Perintahku dengan nada yang sengaja kubuat agar terkesan marah.

“Mbak… Mbak Andini jangan marah ya…” bisiknya sambil mengelus-elus rambutku yang terurai panjang.

“Mak, saya sudah tidak tahan di sini. Melihat keluarga Tuan Baskara yang semena-mena…”

Mak Ijah melanjutkan packingku memasukkan beberapa barang ke tasnya.

“Mau tidak mau, suka atau tidak suka… kita yang sudah dibeli waktunya oleh mereka, tidak boleh banyak mengeluh. Mak Ijah tidak bisa menolong apa-apa. Mak Ijah juga tak punya kuasa.”

Mendengar nasehat tulusnya, aku terdiam. Sejuta kalimat yang sudah kurangkai padam.

“Ayo, kita segera pulang ke
Liliput

Hai lovely readers, ini tulisan pertamaku. Mohon maaf jika masih terdapat banyak kekurangan di sana sini ya... terima kasih sudah mau meluangkan waktu untuk membaca. Tunggu update berikutnya kisah Baskara dan Andini ya... Ke depannya, author akan coba buat dengan sudut pandang dari penuturan versi Baskara... Happy reading!

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status