Share

Istri Taruhan Tuan Angkuh
Istri Taruhan Tuan Angkuh
Penulis: Itsansa

PROLOG

Satu persatu pelayat mulai meninggalkan tempat pemakaman umum, menyisakan sepasang kakak beradik yang masih meratapi kuburan basah pahlawan mereka.

Katya Mahesa masih belum percaya kalau kuburan dihadapannya ini adalah kuburan sang ayah, Arkan. Ia merasa kalau yang terjadi saat ini hanya sebuah mimpi buruk dan ketika ia terbangun nanti, semua akan baik-baik saja.

"Ayo kita pulang, Ya. Biarkan Papa istirahat dengan tenang."

Katya bisa merasakan usapan di bahunya dengan nyata, membuktikan kalau yang terjadi saat ini bukanlah mimpi, melainkan kenyataan yang begitu menyakitkan. Belum ada setahun ia kehilangan sang ibu, sekarang Katya harus dihadapi dengan kehilangan sosok laki-laki yang menjadi cinta pertamanya.

"Ayo...."

Juana Mahesa membantu sang adik berdiri. Bukan hanya Katya yang hancur, tapi Juan juga sama hancurnya karena kepergian sang ayah.

"Aku rindu Papa, Kak."

Juan menarik bahu sang adik ke dalam pelukannya. Kehilangan sosok yang paling disayangi, memang tidak mudah untuk menerimanya. Tapi bagaimanapun hidup adalah cerita yang sudah tertulis dalam garis takdir yang sudah ditentukan.

Arkana Mahesa terkena serangan jantung sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir. Perusahaan yang dia bangun sejak nol, kini telah hancur karena perbuatan orang kepercayaannya yang berkhianat.

Kehidupan memang seperti roda yang berputar. Yang di atas tidak selalu berada di atas, begitu juga sebaliknya. Dan sekarang, imbas dari kebangkrutan Hakan Group membuat kehidupan keluarga Mahesa berubah seratus delapan puluh derajat.

Begitu berat rasanya Katya melangkahkan kaki keluar dari dalam rumah besar yang telah menemaninya selama delapan belas tahun terakhir. Ada banyak kenangan indah juga bersama keluarganya di dalam rumah bernuansa putih ini.

Juan menghembuskan napas berat setelah mengunci pagar rumah. Ditatapnya papan bertuliskan 'RUMAH INI DISITA' dengan hati tercabik-cabik. Tapi Juan tidak boleh menjadi lemah. Sekarang hanya dia satu-satunya harapan Katya. Juan harus bisa menjadi pelindung Katya, sang adik.

Juan mengusap punggung Katya sambil menampilkan senyum, seolah mengatakan kalau semua akan baik-baik saja. "Jangan sedih. Kamu masih punya Kakak. Kita akan selalu bersama dan saling menguatkan."

Setidaknya kata-kata itu mampu membuat hati Katya sedikit tenang. Benar. Katya masih memiliki Juan. Laki-laki itu akan selalu ada bersamanya.

Katya membiarkan Juan mengambil kopernya dan memasukkannya ke dalam bagasi taksi. Mereka akan pindah ke rumah kontrakan yang kecil dan sederhana. Lalu memulai hidup baru dengan keadaan yang jauh berbeda.

Katya memandangi foto keluarga yang tertampil di layar handphone nya. Empat orang dalam foto tersebut sedang tersenyum lepas tanpa beban. Katya pikir, senyum itu akan terus terpancar. Tapi sekarang, justru dia lupa bagaimana caranya untuk tersenyum.

Hanya butuh waktu sekitar dua puluh menit untuk mereka bisa sampai ditempat tujuan.

Katya mengedarkan pandangan ke sekeliling. Rumah kontrakan yang mulai hari ini akan menjadi tempat tinggalnya dengan sang kakak, tentu jauh berbeda dengan rumah mereka kemarin. Rumahnya tidak terlalu besar, tapi cukup untuk mereka tinggali.

Juan merangkul pundak Katya sambil menghela napas panjang. "Uang yang tersisa hanya cukup untuk menyewa kontrakan sebesar ini. Kita harus bisa mengatur keuangan guna menghadapi hari-hari yang akan datang."

"Iya, Kak. Gak apa-apa. Ini udah cukup daripada kita gak punya tempat tinggal sama sekali."

Juna memutar tubuh Katya hingga membuat mereka saling berhadapan. "Kakak janji sama kamu. Kakak akan segera memperbaiki kehidupan kita agar bisa kembali seperti dulu lagi. Kita pasti bisa bangkit dari keterpurukan ini."

Katya mengulas senyum lalu memeluk erat Juan. "Aku akan kuat dan akan selalu kuat selama ada Kak Juan di sisi aku."

"Tentu, Ya. Kita akan selalu bersama menghadapi ini semua."

"Aku sayang Kak Juan."

"Kakak juga sayang sama kamu."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status