Katya Mahesa menjadi korban kekalahan sang kakak yang menjadikannya bahan taruhan. Katya dipaksa menikah dengan seorang pengusaha besar Arthur Maverick dan dijadikan pelampiasan dendam laki-laki itu pada Juana Mahesa. "Kak Juan! Tolong aku, Kak!" "Kakak macam apa yang tega mempertaruhkan adiknya sendiri demi gengsi?"
Lihat lebih banyakSatu persatu pelayat mulai meninggalkan tempat pemakaman umum, menyisakan sepasang kakak beradik yang masih meratapi kuburan basah pahlawan mereka.
Katya Mahesa masih belum percaya kalau kuburan dihadapannya ini adalah kuburan sang ayah, Arkan. Ia merasa kalau yang terjadi saat ini hanya sebuah mimpi buruk dan ketika ia terbangun nanti, semua akan baik-baik saja."Ayo kita pulang, Ya. Biarkan Papa istirahat dengan tenang."Katya bisa merasakan usapan di bahunya dengan nyata, membuktikan kalau yang terjadi saat ini bukanlah mimpi, melainkan kenyataan yang begitu menyakitkan. Belum ada setahun ia kehilangan sang ibu, sekarang Katya harus dihadapi dengan kehilangan sosok laki-laki yang menjadi cinta pertamanya."Ayo...."Juana Mahesa membantu sang adik berdiri. Bukan hanya Katya yang hancur, tapi Juan juga sama hancurnya karena kepergian sang ayah."Aku rindu Papa, Kak."Juan menarik bahu sang adik ke dalam pelukannya. Kehilangan sosok yang paling disayangi, memang tidak mudah untuk menerimanya. Tapi bagaimanapun hidup adalah cerita yang sudah tertulis dalam garis takdir yang sudah ditentukan.Arkana Mahesa terkena serangan jantung sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir. Perusahaan yang dia bangun sejak nol, kini telah hancur karena perbuatan orang kepercayaannya yang berkhianat.Kehidupan memang seperti roda yang berputar. Yang di atas tidak selalu berada di atas, begitu juga sebaliknya. Dan sekarang, imbas dari kebangkrutan Hakan Group membuat kehidupan keluarga Mahesa berubah seratus delapan puluh derajat.Begitu berat rasanya Katya melangkahkan kaki keluar dari dalam rumah besar yang telah menemaninya selama delapan belas tahun terakhir. Ada banyak kenangan indah juga bersama keluarganya di dalam rumah bernuansa putih ini.Juan menghembuskan napas berat setelah mengunci pagar rumah. Ditatapnya papan bertuliskan 'RUMAH INI DISITA' dengan hati tercabik-cabik. Tapi Juan tidak boleh menjadi lemah. Sekarang hanya dia satu-satunya harapan Katya. Juan harus bisa menjadi pelindung Katya, sang adik.Juan mengusap punggung Katya sambil menampilkan senyum, seolah mengatakan kalau semua akan baik-baik saja. "Jangan sedih. Kamu masih punya Kakak. Kita akan selalu bersama dan saling menguatkan."Setidaknya kata-kata itu mampu membuat hati Katya sedikit tenang. Benar. Katya masih memiliki Juan. Laki-laki itu akan selalu ada bersamanya.Katya membiarkan Juan mengambil kopernya dan memasukkannya ke dalam bagasi taksi. Mereka akan pindah ke rumah kontrakan yang kecil dan sederhana. Lalu memulai hidup baru dengan keadaan yang jauh berbeda.Katya memandangi foto keluarga yang tertampil di layar handphone nya. Empat orang dalam foto tersebut sedang tersenyum lepas tanpa beban. Katya pikir, senyum itu akan terus terpancar. Tapi sekarang, justru dia lupa bagaimana caranya untuk tersenyum.Hanya butuh waktu sekitar dua puluh menit untuk mereka bisa sampai ditempat tujuan.Katya mengedarkan pandangan ke sekeliling. Rumah kontrakan yang mulai hari ini akan menjadi tempat tinggalnya dengan sang kakak, tentu jauh berbeda dengan rumah mereka kemarin. Rumahnya tidak terlalu besar, tapi cukup untuk mereka tinggali.Juan merangkul pundak Katya sambil menghela napas panjang. "Uang yang tersisa hanya cukup untuk menyewa kontrakan sebesar ini. Kita harus bisa mengatur keuangan guna menghadapi hari-hari yang akan datang.""Iya, Kak. Gak apa-apa. Ini udah cukup daripada kita gak punya tempat tinggal sama sekali."Juna memutar tubuh Katya hingga membuat mereka saling berhadapan. "Kakak janji sama kamu. Kakak akan segera memperbaiki kehidupan kita agar bisa kembali seperti dulu lagi. Kita pasti bisa bangkit dari keterpurukan ini."Katya mengulas senyum lalu memeluk erat Juan. "Aku akan kuat dan akan selalu kuat selama ada Kak Juan di sisi aku.""Tentu, Ya. Kita akan selalu bersama menghadapi ini semua.""Aku sayang Kak Juan.""Kakak juga sayang sama kamu."Katya lebih dulu pergi ke meja makan setelah membantu Arthur siap-siap, sekarang Arthur tengah berada di ruang kerjanya untuk mengerjakan sesuatu yang ia lupakan."Honeymoon...." Katya tampak tengah mempertimbangkan ajakan Arthur untuk pergi bulan madu. "Mungkin itu kesempatan yang bagus untuk menghabiskan waktu berdua bersama Mas Arthur."Katya mengangguk-anggukkan kepala. Ia akan segera memberi jawaban terkait bulan madunya bersama Arthur.Katya sedikit tersentak saat sebuah kecupan ia dapatkan dari suaminya yang tiba-tiba muncul."Mas...."Arthur memberikan senyuman yang membuat Katya terhipnotis. Apa ini? Mungkinkah usaha Katya sudah mulai memberikan pertanda baik?Pandangan Katya tidak lepas memperhatikan suaminya yang kini sudah duduk bergabung di meja makan. Dengan bibir melengkung ke atas, Arthur memberikan tatapan tergiur akan soto Betawi yang tersaji sebagai menu sarapan pagi ini."Kamu yang membuat ini?"Katya menggelengkan kepala. "Tidak. Bibi Sum yang membuatnya, aku hany
Usapan lembut di pipi berhasil membangunkan Arthur dari tidur lelapnya. Sebuah senyuman manis menjadi objek pandang pertama begitu lelaki itu membuka mata."Bangun, Mas, aku sudah siapkan air hangat untuk kamu mandi," ucap Katya dengan suara yang terdengar merdu ditelinga Arthur.Arthur berdecak malas menatap sosok perempuan yang merupakan istrinya itu. Sudah sebulan ini Katya bersikap aneh. Tak biasanya Katya membangunkan Arthur dari tidurnya kecuali Arthur sendiri yang berpesan untuk membangunkannya.Pernah sekali saat awal menikah Katya membangunkan Arthur karena hari sudah siang, namun bukannya berterima kasih justru Arthur marah-marah karena jam tidurnya diganggu. Kemudian Arthur memperingati Katya agar jangan pernah lagi membangunkan dirinya tidur meski hari sudah siang, kecuali Arthur yang memintanya sebelum tidur.Namun, sudah sebulan ini Katya melakukannya tanpa peduli amukan lelaki itu. Dan saat Arthur memarahinya, justru Katya bersikap santai bahkan terkesan bodoamat hingga
Arthur menggulingkan tubuhnya dari atas tubuh Katya. Jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Rintik hujan masih menemani sejak lima belas menit yang lalu disertai kilatan petir yang membuat keadaan diluar terang sejenak.Katya menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya. Tak terhitung berapa banyak tanda kemerahan yang Arthur buat disepanjang tubuhnya.Katya menghela napas kesal saat Arthur mengepulkan asap rokok dari mulutnya. Sungguh Katya sangat ingin menegur suaminya, namun ia tahu tegurannya tidak akan didengarkan.Katya menahan selimut di dadanya saat ia mengambil posisi duduk dan bersandar di kepala ranjang. Ia baru ingat kalau hari ini ulang tahun kakak iparnya."Kak...."Arthur tidak menjawab, tapi Katya tahu kalau laki-laki itu jelas mendengar panggilannya."Aku boleh minta handphone ku yang lama?""Tidak."Katya menghela napas pelan. Handphone pemberian dari Arthur pasca menikah hanya ada empat kontak, diantaranya kontak nomor Arthur, Radit, Sabrina, dan Airi. Entah a
"Kamu mencintainya?"Arthur tersenyum remeh. "Yang benar saja.""Kamu mencintainya, Ar. Kamu menikahinya karena kamu mencintainya.""Tidak."Dalam beberapa detik mereka terdiam tanpa obrolan. Farhan menatap Arthur dalam-dalam, sementara yang ditatap tak menghiraukannya.Farhan menghela napas panjang. Ditepuknya pundak Arthur. "Saya hanya ingin mengingatkan kamu, jangan sampai kebencian membuat kamu buta dan berakhir dengan penyesalan."Penyesalan? Penyesalan karena? Karena tidak dapat membalaskan dendamnya? Arthur tersenyum remeh. Tak akan ada penyesalan yang Farhan maksud, Arthur jamin itu.***Katya keluar dari dalam kamar mandi bawah. Suara decakan ciuman mengejutkannya. Pandangan perempuan itu mengedar ke sekeliling sampai akhirnya menemukan dua orang pelaku yang sedang bercumbu di pojokan.Katya cukup terkejut melihat siapa kedua pelaku itu. Mereka adalah Airi dan Gery. Benar, laki-laki yang sedang bercumbu dengan Airi itu Gery yang memberi tumpangan kepada Katya pagi tadi."Ya a
"Mas Arthur!"Ahh! Malas sekali Arthur harus bertemu dengan perempuan centil itu lagi.Syella menghampiri Arthur dengan kebahagiaan yang terpancar dari wajahnya. Perempuan itu mengenakan dress glamor berwarna biru dongker yang panjang hanya satu jengkal di atas lutut."Hai, Mas Arthur. Apa kabar?"Arthur memaksakan bibirnya untuk tersenyum. "Baik, Syella. Bahkan selalu baik setelah saya menikah."Syella mendengus kesal mendengarnya. Fakta itu tidak dapat Syella lupakan kalau laki-laki yang sangat dia inginkan telah menjadi suami dari perempuan lain. Tapi Syella tidak peduli, dia akan tetap mencari perhatian pada Arthur. Biarkan saja orang akan berkata apa, dia sudah terlanjur jatuh hati pada laki-laki tampan ini.Syella kembali tersenyum. Tangannya bergerak tanpa malu menggandeng lengan Arthur. Tentu saja membuat Arthur kesal."Mas Arthur mau minum sama aku tidak?"Tentu saja tidak!"Maaf, Syella. Saya tidak bisa. Kamu tahu sendiri kalau saya sudah mempunyai istri. Saya tidak mau istri
"Kamu kenapa tidak belajar mengemudi saja sih, Ya? Kan saat menikah Kak Arthur memberi mahar mobil untuk kamu."Saat ini, Katya dan Airi sedang makan di sebuah kafe sebelum mereka pulang. Dan Katya tidak memberitahu Airi kalau saat di mall dia bertemu dengan Arthur.Katya tersenyum mendengar saran dari gadis di hadapannya. Sejak Katya kelas tiga SMP, dia sudah pernah merengek kepada ayahnya kalau dia ingin belajar mengemudi mobil. Namun, Arkan tidak memberinya izin saat itu dan mengatakan kalau dia akan memberikan Katya mobil setelah perempuan itu lulus SMA. Akan tetapi, takdir mengubah kehidupan mereka semudah membalikkan telapak tangan. Tiba-tiba saja orang kepercayaan Arkan di kantor mengkhianatinya tanpa belas kasihan."Aku belum ada waktu untuk belajar mobil. Mungkin suatu hari nanti," ucap Katya menjawab pertanyaan Airi."Atau bagaimana kalau aku yang mengajari kamu? Aku tidak keberatan kok. Setiap pulang kuliah nanti aku ajari kamu mengemudi, bagaimana?"Katya tersenyum haru. Si
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen