Share

BAB 132. Insiden di Puncak

Author: Bayang Cermin
last update Last Updated: 2025-07-08 22:08:46

"Kenapa aku tertidur di kamar? Perasaan semalam aku lag ngerjain tugas untuk meeting pagi ini? Dan—dan kenapa aku gak pakai baju?"

Aldiano mengingat-ingat kejadian semalam. Namun tidak banyak Yang dia ingat. Aldiano hanya mengingat seorang perempuan datang ke tempat ini. Dan memberikan Secangkir Kopi. Dia mengingat sehabis Minum kopi itu dirinya tidak ingat apa-apa.

"Siapa perempuan itu sebenarnya. Ada maksud apa dia ke sini?"

Pagi itu masih tersisa kabut yang menggantung ada pepohonan pinus yang menjulang tinggi. Udara masih terasa dingin. Membuat Aldiano bermalas-malasan untuk bangun. Kepalanya sedikit pening. Tapi ia tersentak pada saat melihat jam dinding menunjukkan pukul 10.00 pagi.

"Apa? Sudah pukul 10.00? Sedangkan aku harus meeting pukul 10 tepat sudah harus sampai di sana. Bagaimana ini?"

Aldiano buru-buru berlari ke kamar mandi. Ia hanya mencuci muka dan gosok gigi. Dia meraih ponselnya mencari Kontak kliennya.

Tapi matanya melihat chat dari Nadine beserta foto dan video. "
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri yang Kau Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 161. Satu Tahun Kemudian

    "Hai Gaes ... Selamat datang di channel Youtube Albert Vlog. Hari ini aku bakal tunjukin model-model pakaian keren yang baru rilis dan yang aku pakai ini ... Wah, temen-temen pasti suka. Karena sudah terjual pesat di online shop. Ada yang ini juga teman-teman bisa pilih warnanya," celotehnya sambil bergaya di depan layar dengan gagahnya.Albert yang semakin hari semakin mirip dengan wajah Aldiano sering memamerkan gayanya di kanal channelnya yang kini menjadi perbincangan hangat di dunia maya. Medsosnya sudah melanglang buana. Tanpa malu-malu lagi ia selalu bergaya. Tidak hanya pandai berpose, tapi ia juga pandai bicara sebagai model anak-anak. Usianya yang kini beranjak 8 tahun sudah memiliki jutaan pengikut di channel-nya."Bukan cuma ini. Tapi aku juga akan memperlihatkan jaket yang ini," katanya sambil mengenakan jaket berwarna coklat dengan gaya yang membuat orang banyak menyukainya.Suaranya lantang penuh percaya diri. Senyum dan tawa yang ceria memperlihatkan ketampanannya seba

  • Istri yang Kau Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 160. Menjenguk Nadine di Penjara.

    "Nadine ... " sapa Erlan siang itu saat menjenguk Nadine.Erlan, pria yang dulu dia cintai. Tapi cinta itu pudar karena keegoisan Erlan sendiri. Sebetulnya Nadine enggan untuk menemui pria itu, Bukan karena membencinya, tapi karena hatinya sudah tawar dan lelah. Kalau ingatannya kembali pada saat ia masih menjadi istrinya. Begitu rendah dirinya di mata Erlan dan keluarganya. Terlebih di mata madunya."Hmmm," jawab Nadine hanya dengan berdehem kecil."Kamu apa kabar?" tanya Erlan duduk di kursi berhadapan dengan wanita itu."Biasa. Namanya juga di penjara. Gak ada yang enak hidup terkurung." jawab Nadine ketus."Ya, aku tahu. Makanya aku menjenguk kamu sekarang. Supaya kamu nggak bete di dalam terus. Aku bawa makanan buat kamu." Erlan membuka bungkusan makanan yang dibelinya di restauran padang."Kamu makan ya." Erlan memberikan makanan itu ke Nadine."Terima kasih."Mau tidak mau Nadine makan, karena memang makanan di dalam yang tidak masuk ke mulutnya. Perutnya sudah keroncongan min

  • Istri yang Kau Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 159. Di ruang Sidang

    Siang itu di ruang sidang pengadilan dipenuhi para hadirin. Beberapa wartawan dengan tatapan tajam dan ingin tahu, saling berbisik pelan, kalau pemilik baru, perusahaan terkenal P.T Global Pratama, melakukan tindak kriminal, yaitu pembunuhan terhadap seorang wanita mantan karyawannya. Di kursi terdakwa Nadine duduk dengan jantung berdebar memakai baju oranye. Wajahnya pucat dan takut.Dibelakangnya duduk Stev dan Pamela. Di sampingnya duduk penasihat hukum yang dicarikan Erlan untuk mengatasi kasus ini."Harap Semua tenang!" seru jaksa penuntut.Jaksa berkata dengan lantang. "Terdakwa saudari Nadine Soraya Nania, melakukan penikaman pada malam hari sebanyak 4 kali pada bagian perut dan dada korban bernama Linda Riani di pinggir jalan pada pukul 01.00 dini hari. Untuk motif pembunuhan ini diduga terjadi setelah pertikaian.Akan tetapi Milthon Orlando, penasihat hukum Nadine, berdiri dan berkata dengan tegas."Maaf yang mulia. Kami tidak membantah kalau terdakwa sudah melakukan penika

  • Istri yang Kau Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 158. Di desa Terpencil.

    Pria itu hanya terdiam duduk di kursi yang terbuat dari rotan kayu. Pandangannya selalu kosong menatap ke arah jendela. Wajahnya yang tampan namun pucat memperlihatkan keanehan pada dirinya sendiri.Sudah 2 bulan sejak ia ditemukan tergeletak luka parah di pinggir sungai. Tulang bokong dan kakinya patah.Namun hari ini pria itu sudah bisa beraktivitas berkat Pak Karta yang membawanya ke Ahli khusus patah tulang. Dua bulan lamanya ia berobat.Hari ini ia sudah dapat tersenyum yang terlihat manis dengan bola mata coklatnya. Tapi sayangnya, kemaskulinannya kini tertutup oleh kaos-kaos biasa yang diberikan Pak Karta seadanya untuk dikenakan. Namun tidak mengurangi ketampanannya."Nak, apakah masih belum mengingat namamu siapa?""Belum Pak. Saya tidak mengingatnya." jawab pria itu menggeleng."Tapi Bapak bersyukur, karena kamu sudah bisa beraktivitas kembali," ujar Pak Karta.Dialah Aldiano, yang jatuh ke dasar jurang, tersangkut di pinggiran sungai dengan luka parah dan patah tulang. Tapi

  • Istri yang Kau Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 157. Di balik Jeruji Besi

    Heh! Kenapa Lo disini? Masalah lo apa? Bangun lo. Jangan duduk disitu. Itu tempat gue!" Keyla terperanjat kaget.Tapi tak bergeming. Dia diam tak menyahut. Matanya nanar memandang ke depan dengan tatapan dingin. "Budek Lo ya?! Nantang gue loh!" hardik wanita itu sambil menendang pinggang Keyla. Keyla menoleh ke wanita berkulit hitam dan berbadan gemuk dengan rambutnya yang pendek. Lalu ia berdiri berhadapan dengan wanita itu. "Mau tahu kenapa gue disini? Atau mau Lo mengalami nasib yang sama seperti orang yang udah gw bunuh?" Keyla menatap tajam dengan mata berkilat. Ia menganggap hidupnya telah patah, dan saat ini ia tidak takut dengan siapapun. Tak takut pula dirinya akan mati. Karena ia baru saja terlepas dari kematian. Wanita di belakangnya maju menampar wajah Nadine, hingga wajahnya terhempas ke samping. Nadine memegang pipinya yang panas. Ia menoleh ke wanita yang menamparnya, lalu menghampiri dengan cepat ia menarik rambut wanita itu. Tapi wanita-wanita disana memu

  • Istri yang Kau Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 156. Nadine terpenjara

    Darah masih tersembur dan menetes di pipi Nadine. Dua wanita itu sama-sama terdiam, sama-sama membelalak lebar, dan mereka sama-sama tegang dengan kepala terangkat ke atas.Tikaman pisau itu lebih mendalam lg."Hek!" suara Nadine terdengar tertahan.Lambat laun tubuh Linda ambruk, jatuh ke aspal. Nadine terpaku tak bergerak dengan mata lurus. Tangan Linda mulai melepas melepaskan senjata itu. Tapi Nadine tetap tegang, dan pisau itu kini ada di genggaman Nadine. Ia tenggelam dalam dendamnya atas menghilangnya Aldiano. Tidak menghiraukan tubuh Linda yang ambruk, tapi matanya terbuka lebar.Air mata menetes di pipi Nadine. Lalu ia berjongkok sambil berteriak. "Lindaaaa!"Crasss!Crasss!Crasss!Berkali-kali pisau itu menghunjam ke tubuh Linda yang sudah menghembuskan nafas terakhirnya.Sakit hati yang Nadine pendam selama ini ia luapkan saat ini juga.Saat melihat wajah Linda tadi, dan siap menikamnya, Nadine menangkap tangan Linda, dan mendorong ke perut wanita itu. Wanita yang selama i

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status