Share

JALAN KEKEKALAN ABADI
JALAN KEKEKALAN ABADI
Author: Hanz Vena

Wei Yuan

Author: Hanz Vena
last update Last Updated: 2025-09-05 00:10:47

Benua Surgawi merupakan sebuah benua yang sangat besar dengan luas yang mencapai ratusan ribu mil jauhnya. Terdapat ribuan ras berbeda yang hidup di dalam benua surgawi dan mereka semua hidup berdampingan satu sama lain dengan cara yang berbeda. Namun setelah terjadinya perang besar yang melibatkan seluruh ras di benua surgawi, membuat kehidupan mereka berubah dan menjadi saling terbuka satu sama lain.

18 tahun telah berlalu sejak berakhirnya perang besar yang menggemparkan seluruh benua surgawi. Meski sudah berlalu, semua orang masih bisa mengingat hal itu dengan jelas dan merasakan pahit yang dalam dari perang tersebut. Banyaknya korban jiwa yang berguguran membuat mereka tidak akan bisa merasa senang, walau sudah mendapatkan kedamaian.

Namun terdapat hal yang menggemparkan benua Surgawi yaitu hubungan yang terjalin kembali dengan benua sembilan daratan, dimana kedua benua sudah terputus selama puluhan ribu tahun dan kembali menjalin hubungan lagi.

Suku Ular Langit Surgawi, Istana Surgawi

Seorang pemuda berambut putih dengan sorot yang mata tajam dan tubuh yang tegap berjalan di lorong istana menuju aula pertemuan. Ketika sampai di aula pertemuan, pemuda berambut putih itu melihat sudah ada banyak orang yang berkumpul dalam aula dan terlihat seorang wanita cantik berambut hitam panjang dengan mahkota sedang duduk di atas tahta.

Wanita berambut hitam itu memancarkan aura yang begitu kuat dan tidak ada satupun orang di dalam aula yang bisa menandingi aura yang dia miliki. Wanita itu merupakan ratu dari suku ular langit surgawi yaitu, Hei She.

Semua orang yang ada dalam aula pertemuan langsung sedikit menundukkan kepalanya saat melihat pemuda yang baru saja datang itu, seakan menyambut seorang pangeran yang dihormati.

“Kenapa kamu ada disini, Wei Yuan?” tanya wanita di atas tahta.

“Yang Mulia, aku mendengar proposal yang anda bicarakan dengan suku phoenix sebelumnya!” balas Wei Yuan.

“Ohh... apa ada masalah dengan itu?” balas Hei She seakan itu bukan masalah besar.

“Tentu saja! Aku sangat menolak jika harus bertunangan dengan wanita yang tidak pernah aku kenali sama sekali!”

“Jadi kamu mau menolaknya dan menentang perintahku?” Hei She berkata dengan tatapan yang tajam, seperti seekor ular yang siap mematuk.

Wei Yuan  mengumpulkan keberaniannya dan menatap Hei She sekali lagi, lalu berkata, “Aku lebih baik dihukum daripada harus menerima pertunangan itu!”

Tanpa menunggu balasan atas perkataannya, Wei Yuan berbalik dan meninggalkan aula pertemuan.

Hei She yang melihat itu hanya diam dan tersenyum, sambil memperhatikan punggung Wei Yuan yang semakin menjauh dari aula pertemuan.

Salah seorang tetua mendekat dan berkata, “Yang Mulia, apa kita akan menolak proposal pertunangan dari suku phoenix?”

“Kirimkan surat balasan pada mereka dan katakan kalau kita menolak proposal pertunangan yang mereka berikan!” ucap Hei She dengan sedikit melambaikan tangannya.

“Baik, Yang Mulia.”

“Baiklah, kita lanjutkan lagi pertemuan!” ucap Hei She dengan nada datar.

**

Wei Yuan yang meninggalkan aula pertemuan langsung pergi menuju tempat pelatihan. Setiap dirinya berada dalam suasana hati yang buruk, Wei Yuan selalu melampiaskannya dalam berlatih pedang dan saat ini dirinya ingin melampiaskan semua amarahnya dengan mengayunkan pedang.

Sampai di tempat pelatihan, Wei Yuan langsung mengambil pedang kayu dan mengayunkan pedangnya memukul boneka kayu yang digunakan untuk latihan.

Setelah beberapa saat Wei Yuan beristirahat dan merebahkan tubuhnya di tanah sambil memandangi langit biru.

“Sangat membosankan...”

“Kenapa hidup ini terasa sangat membosankan?”

“Apa kamu sedang bosan?”

Mendengar suara membalasnya membuat Wei Yuan segera bangkit dari tidurnya dan melihat seorang wanita berjalan mendekat. Wanita yang mendekat itu merupakan wanita dari ras iblis dan seseorang yang menjadi kepala satuan pasukan suku ular langit surgawi, juga memiliki nama yang cukup dikenal banyak orang yaitu Callista.

“Kepala satuan!” ucap Wei Yuan terkejut.

“Kenapa kamu tidak menjawab? Apa kamu sedang bosan?” ulangnya.

“Ya, aku sangat bosan dengan kehidupan seperti ini!” balas Wei Yuan dengan lesu.

“Lalu kehidupan macam apa yang ingin kamu jalani?”

“Aku ingin berpetualang dan berkeliling dunia, menemui banyak orang yang belum pernah aku lihat. Aku pernah mendengar kalau ayahku sering berpetualang dan bertemu banyak orang.”

Callista menghela napas dan duduk di samping Wei Yuan, lalu berkata, “Wei Yuan, kamu harus tahu kalau dunia ini tidak sedamai yang kamu pikirkan. Ada begitu banyak orang berbahaya di luar sana dan mereka semua tidak akan segan untuk membunuhmu hanya demi mendapatkan sepotong roti.”

“Hanya dengan sepotong roti bisa membunuh orang?” ucap Wei Yuan terkejut.

Sejak kecil Wei Yuan hidup dengan kemewahan istana dan semua yang dia inginkan selalu dipenuhi tanpa syarat. Bagi Wei Yuan mendapatkan makanan bukan hal yang sulit dan saat mendengar seseorang bisa saling membunuh hanya dengan sepotong roti membuatnya sangat terkejut.

“Apa kamu tidak sedang membohongiku, kepala satuan?”

“Tentu saja aku berkata jujur. Untuk itu tuan muda lebih baik untuk tetap tinggal di istana ini!”

“Tapi aku sangat bosan tinggal disini!”

“Kalau begitu bagaimana dengan berjalan-jalan di kota?”

“Ehh... apa tidak apa-apa untukku keluar? Bagaimana jika ibu mengetahuinya?”

“Tenang saja, aku akan menjagamu! Selain itu siapa yang berani macam-macam di wilayah suku ular langit surgawi.”

“Baiklah, kalau begitu kita pergi sekarang!”

Dengan riang Wei Yuan langsung menarik Callista menuju kota.

Setelah kepemimpinan Hei She sebagai kepala suku ular langit surgawi, membuat segala macam hal meningkat pesat dan dalam waktu 15 tahun saja sudah membuat suku ular langit surgawi seperti sebuah kekaisaran yang makmur.

Kota ular langit menjadi salah satu kota terbesar di benua ini dan menjadi kota yang dipenuhi oleh pedagang dari berbagai ras dan daerah untuk menghasilkan uang.

Wei Yuan yang mendapatkan kesempatan untuk berkeliling kota dengan bebas tentu tidak akan mensia-siakannya dan langsung menuju ke semua tempat yang ingin dia datangi, mulai dari restoran, perpustakaan, pedagang pinggiran dan toko obat.

Meski hanya melihat-lihat saja sudah membuat Wei Yuan sangat senang, karena semua itu tidak bisa dia dapatkan di dalam istana.

“Kepala satuan, terima kasih sudah mengajakku keluar!”

Callista hanya tersenyum dan mengangguk pelan.

Selang beberapa waktu kemudian Wei Yuan berhenti di penjual makanan dan terlihat sangat menginginkannya.

“Hoo... silahkan tuan muda, ini adalah cumi bakar yang sangat digemari banyak orang. Cukup 1 perak per-tusuknya!” ucap pedagang itu.

“1 keping perak!”

Wei Yuan tentu tidak memiliki uang dan langsung menatap Callista untuk membelikannya. Callista yang mendapati itu langsung mendekat dan membelikannya.

Namun saat baru saja akan memakan cumi bakar itu, terjadi sebuah ledakan tidak jauh dari mereka.

DOOOOMMM...

Orang-orang yang mendapati itu langsung berlarian menjauh.

“Tuan muda, tetap berada di belakangku!” titah Callista.

“Apa yang terjadi?” ucap Wei Yuan cemas.

Tiba-tiba sekelebat bayangan hitam mendekat dengan cepat dan memukul mundur Callista.

“Kepala satuan!” teriak Wei Yuan.

Wei Yuan ingin mendekati Callista yang terlempar jauh, akan tetapi bayangan hitam itu memukul belakang lehernya hingga pingsan dan membawanya pergi.

“Tuan muda!”

Callista melepaskan kekuatan penuh ras iblis miliknya dan mengejar bayangan hitam yang membawa Wei Yuan, akan tetapi lima bayangan lain muncul dan menghentikannya.

“Sial! Minggir dari hadapanku!”

“Habisi kami dulu sebelum bisa mengejar mereka!”

Callista mengencangkan rahangnya dan menarik pedangnya, lalu dengan tebasan yang sangat cepat Callista memotong kelima orang itu. Namun setelah itu dirinya kehilangan jejak Wei Yuan dan bayangan hitam yang membawanya.

“Sialan! Yang mulia pasti akan sangat marah jika mengetahui ini!”

Meski dengan berat hati Callista tetap harus kembali ke istana untuk memberitahu Hei She dan mengerahkan pasukan mencari keberadaan Wei Yuan yang diculik.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mulai menarik
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • JALAN KEKEKALAN ABADI   Hydra

    Keesokan harinya Wei Yuan dan Long Zin melanjutkan perburuan mereka ke arah lebih dalam hutan. Dalam perburuan monster itu mereka menemukan beberapa kelompok monster yang memberikan mereka cukup banyak poin, akan tetapi jumlah poin yang mereka hasilkan tidak sebanyak sebelumnya.Selain bertemu dengan kelompok monster, Wei Yuan dan Long Zin juga bertemu dengan beberapa tim lain yang mencoba untuk menyergap mereka dari belakang. Dengan pengalaman sebelumnya Wei Yuan dan Long Zin dengan mudah menghindari semua sergapan yang datang dan membalas balik mereka.Saat ini setelah membunuh begitu banyak orang dari tim yang menyergap mereka, Wei Yuan menemukan selembar kertas yang membentuk sebuah peta. Ketika melihat lebih dalam peta itu, Wei Yuan yakin kalau peta tersebut merupakan tempat di mana sedang melakukan kompetisi saat ini.“Sepertinya informasi tentang tempat ini sudah diketahui oleh para murid. Kemungkinan salah satu tetua sudah membocorkannya pada murid sekte.” Long Zin berkata sam

  • JALAN KEKEKALAN ABADI   Memburu Monster 2

    Perburuan Wei Yuan dan Long Zin berjalan sangat lancar, di mana mereka mengalahkan beberapa kelompok monster tingkat 1 yang berada di dalam hutan. Selain berburu monster, mereka juga menemukan beberapa tumbuhan langka yang membuat poin mereka berkumpul dengan sangat cepat.Saat mencapai 1000 poin terbentuk satu bendera merah di dalam kristal dan saat ini Wei Yuan sudah berhasil membentuk 6 bendera, sedangkan Long Zin mengumpulkan 7 bendera. Setelah melihat kemampuan Wei Yuan yang besar membuat Long Zin tidak mau kalah dalam mendapatkan poin, sehingga dia menggunakan lebih banyak kekuatannya untuk membunuh para monster.Wei Yuan yang melihat kecepatan Long Zin mendapatkan poin membuatnya sangat senang, karena dia tidak menyangka kalau Long Zin akan serius dalam kompetisi ini. Awalnya Wei Yuan khawatir jika Long Zin hanya melihat-lihat saja tanpa melakukan apapun, tetapi sekarang Long Zin lebih banyak melakukan tindakan dari pada dirinya.Ketika matahari akan terbenam, Wei Yuan dan Long

  • JALAN KEKEKALAN ABADI   Memburu Monster

    Wei Yuan dan Long Zin mendarat di tengah hutan yang penuh pepohonan besar setelah dibawa oleh array teleportasi. Tempat mereka berada saat ini merupakan tempat di mana kompetisi akan berlangsung selama satu minggu.Ketika berada di dalam hutan ini, Wei Yuan bisa merasakan ada begitu banyak Qi yang melimpah seperti saat dirinya berada di tempat tetua Mo. Namun Wei Yuan juga merasakan energi lain dari berbagai macam makhluk hidup yang tinggal di dalam hutan ini, akan tetapi tidak satupun dirinya merasakan kehadiran dari murid lain selain Long Zin.“Sepertinya tempat kita melakukan kompetisi berada jauh dari pulau melayang, atau mungkin tempat ini hanya dunia buatan yang dibuat para tetua.” Long Zin berkata sambil melihat ke atas langit yang biru.“Dunia buatan? Apa mungkin bisa membuat sebuah dunia senyata ini?” tanya Wei Yuan.“Apa kamu lupa kalau ketua sekte kita itu master array nomor satu di kedua benua? Dengan kemampuannya itu bukan sebuah masalah untuk membuat dunia seperti ini!”

  • JALAN KEKEKALAN ABADI   Kompetisi Sekte

    Kompetisi sekte merupakan acara besar yang diadakan setiap setahun sekali. Semua murid dalam sekte mengikuti kompetisi ini untuk menunjukkan kemampuan mereka yang sudah berkembang selama ini.Selain menjadi ajang melihat siapa yang kuat, kompetisi ini juga dibuat untuk mengetahui siapa saja murid yang akan masuk dalam ketiga daftar peringkat. Dengan hadiah yang besar membuat begitu banyak murid ingin masuk ke dalam ketiga daftar peringkat.Namun untuk sebuah asalan ketiga daftar peringkat harus melakukan kompetisi yang berbeda, di mana hanya mereka yang berada di tingkat Inti Emas ke bawah yang boleh melakukan kompetisi memperebutkan peringkat daftar Bumi. Lalu untuk mereka yang berada di tingkat Kesengsaraan Surgawi boleh mengikuti daftar peringkat Langit dan Surgawi.Di aula murid, ada begitu banyak orang yang sedang melakukan pendaftaran kompetisi. Di mana terdapat dua barisan murid yang ingin mengikuti kompetisi untuk mereka yang berada di bawah Inti Emas dan mereka yang berada di

  • JALAN KEKEKALAN ABADI   Wilayah Kedua 3

    Setelah resmi menjadi murid tetua Mo, Wei Yuan mulai melakukan latihan di pinggir danau dengan beberapa arahan yang dibuat oleh tetua Mo. Setelah menerima beberapa arahan dari tetua Mo, Wei Yuan akhirnya mengetahui beberapa kesalahan yang sering dia lakukan saat melakukan kultivasi.Selama ini Wei Yuan selalu memasukkan Qi yang dia serap ke seluruh tubuhnya dan mengalirkan sisa Qi yang dia serap ke dalam lingkaran Qi. Awalnya cara ini memang sangat membuat Wei Yuan bertambah kuat dan membuatnya memiliki lingkaran Qi dalam waktu cepat, akan tetapi setelah memiliki dua lingkaran Qi ungu, dirinya mengalami hambatan yang begitu besar dalam kultivasi dan itu disebabkan oleh cara yang sering dia lakukan ini.Setelah menjelaskan permasalahannya pada tetua Mo, dirinya disarankan untuk tidak lagi menyebarkan Qi ke seluruh tubuhnya dan langsung mengumpulkannya ke lingkaran Qi atau dantian buatan miliknya. Ketika melakukan cara ini Wei Yuan cukup terkejut karena perkembangan kultivasinya langsun

  • JALAN KEKEKALAN ABADI   Wilayah Kedua 2

    Keesokan harinya Wei Yuan menuju wilayah kedua sekte, dimana tempat itu berisikan kediaman dari para tetua sekte dao surgawi. Murid sekte yang bisa menginjakkan kaki di tempat ini hanya mereka yang memiliki izin dari tetua ataupun mereka yang memiliki plakat pengenal dari para tetua yang menjadi guru mereka.Sebelum masuk ke wilayah kedua, Wei Yuan harus melewati pemeriksaan dari penjaga gerbang dan setelah dirinya menunjukkan plakat pemberian tetua Mo, dirinya langsung diperbolehkan masuk ke wilayah kedua.Ketika baru saja melewati gerbang ke wilayah kedua, Wei Yuan langsung bisa merasakan perbedaan dari Qi yang berada di tempat itu. Qi di tempat ini sedikit lebih banyak dan juga udara terasa lebih segar karena begitu banyak pepohonan.“Penjaga itu mengatakan kalau tetua Mo tinggal di pinggir danau.”Segera Wei Yuan bergegas menuju danau tempat tetua Mo tinggal. Sekitar beberapa belas menit berjalan, Wei Yuan sampai di sebuah danau yang cukup besar dengan air sejernih kristal. Ketika

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status