Share

MUSTAFA PENUH MUSLIHAT

“Assalammu'alaikum, Bu. Tolong bukain pintu. Kuncinya tertinggal.”

Dari teras terdengar suara Gito sambil mengetuk pintu. Dinda yang merasa itu bukan suara sang suami, spontan menggeleng untuk mencegah sang mertua membuka pintu.

“Ibu tau, Nduk. Itu pasti jin itu. Kita baca doa agar Allah lindungi kita.”

“Bu, bukain pintunya. Buru-buru ini, disuruh Pak Kiai.”

Bu Teti tetap bergeming dengan mulut sibuk melafazkan doa. Dinda memandang ibu mertuanya dengan hati remuk redam. Kenikmatan sesat yang didapat telah menjerumuskan ia dan keluarganya dalam situasi pelik ini. Air mata kembali mengalir dari kedua sudut mata wanita muda yang terbaring kaku ini.

“Sayang, tolong kasih tau ibu. Mas disuruh Pak Kiai untuk temuin kamu. Penting!”

Dinda tersenyum tipis, ia bisa membedakan intonasi nada bicara Gito dengan Mustafa. Situasi dengan tubuh layaknya terpasung seperti ini membuat jengkel hatinya. Mau berkomunikasi pun tak bisa.

Mustafa, aku tau ini kamu. Pergilah! Jangan ganggu aku lagi, ucap Dinda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status