Share

Gadis Mahal

Sekitar jam 10.00 malam, Ayah akhirnya pulang ke rumah. Ini kesempatanku untuk bertanya apakah Ayah setuju. Bang Ucok, mamak dan bahkan Cantik tidak setuju aku pergi kuliah di Amerika. Tinggal Ayah yang belum kutanyakan.

"Papa, Kak Butet mau pergi ke Amerika," belum sempat aku bertanya Cantik sudah mengadu duluan.

"Amerika," Ayah melihatku.

"Iya, jauhhh,"

"Hahaha," ayah malah tertawa, mungkin ayah mengira ini lelucon.

"Ayah, Cantik benar, aku mau pergi ke Amerika," kataku kemudian.

"Waw, mau ngapain?"

"Kuliah pascasarjana, Yah,"

"Jauh sekali ke Amerika?"

"Aku dapat beasiswa, Yah,"

Ayah' terdiam, dia melihat mamak, lalu kembali melihatku.

"Boleh, Yah?" tanyaku lagi.

"Kamu sudah dewasa, Butet sudah tahu mana yang baik dan mana yang buruk," kata Ayah.

"Ayah dukung apapun keputusanmu, tapi Ayah berikan sedikit gambaran, Amerika itu jauh, jika sekiranya ayah meninggal kamu gak akan bisa kejar, terus adikmu suka' kangen kakaknya, kamu satu bulan tidak pulang saja Cantik sudah sering be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (17)
goodnovel comment avatar
Ati Husni
jgn nekad bang sandi, ikhlas dan sabar nnt dpt jodoh yg lebih baik dari butet
goodnovel comment avatar
faridah adah
kasihan sandy...
goodnovel comment avatar
carsun18106
sepemikiran dgn teh sekai dan pak sari, acaranya terkesan buru2 sat set bin gercep, dan bener banget, sbnrny warung bisa tutup dulu, ini acara penting lho
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status