Share

Jagat Lelembut
Jagat Lelembut
Penulis: Masboy_

Awal Mula

Jaka adalah seorang mahasiswa yang cukup terkenal dikampusnya. Bukan terkenal sebagai murid teladan ataupun pintar, akan tetapi karena keunikan yang dia miliki. Tak jarang dia disebut gila oleh orang sekitarnya. Karena acap kali dia berbicara sendiri atau tiba-tiba merasa ketakutan.

Tapi tak sedikit yang meyakini bahwa Jaka memilki kemampuan yang tidak semua orang punya, yaitu Indra keenam.

Semua bermula dari kecelakaan yang dia alami semasa awal masuk kuliah, saat mengendarai sepeda motor kesayangannya, Jaka terserempet mobil dan kepalanya membentur gerobak bakso yang terparkir dipinggir jalan.

Jaka segera dilarikan kerumah sakit, sayang sekali, kabar buruk yang diberikan dokter kepada orang tua Jaka, mata Jaka mengalami kebutaan permanen.

Orang tua Jaka akhirnya memutuskan untuk mencari donor mata, karena Jaka adalah seorang anak tunggal dari konglomerat terkenal di Jakarta, sangatlah mudah mendapatkan donor mata.

Butuh waktu lama untuk Jaka kembali pulih dan membiasakan mata barunya itu, setelah pulih, Jaka merasa sedikit aneh dengan penglihatannya. Dia sering kali melihat bayangan bayangan tidak jelas lewat di ujung matanya.

Dia sering kali menganggap kalau dia hanya halusinasi semata. Sampai akhirnya sosok berambut panjang dengan muka berlumuran darah muncul tepat didepan mukanya, tanpa sengaja Jaka menyemburkan air yang berada di mulutnya karena sangat terkejut dengan penampakan itu.

Sosok itupun menghilang dari pandangannya. Dia merasa aneh karena saat itu matahari masih bersinar terang.

"Siapa itu ?" Ucap Jaka.

Jantung yang berdetak kencang, serta keringat yang bercucuran. Jaka berusaha menenangkan diri sendiri. Sering kali dia berusaha menganggap bahwa itu hanya halusinasinya semata.

Akan tetapi dia benar benar yakin bahwa dia melihat sosok seram itu. Tiba-tiba ada suara langkah kaki menuruni tangga, Jaka yang masih dalam keadaan takut, langsung bergerak mundur dan menatap tajam kearah tangga.

Benar saja, muncul pakaian putih yang menuruni tangga, tak ada suara lain, hanya suara langkah kaki. Jantung Jaka berdetak begitu kencang. Jaka sangat ingin berteriak, sampai akhirnya dia melihat sosok itu....

"Mama...."

...........

Malam semakin larut, Jaka menatap keluar jendela kamarnya, bulan purnama bersinar terang menyinari malam itu. Dia terus berpikir bagaimana bisa ada hantu dirumahnya.

Ketukan pintu membuyarkan lamunannya. Jaka beranjak dari tempat tidur dan membuka pintu kamarnya. Kosong, tidak ada siapapun disekitar kamarnya, tidak ada orang tuanya, maupun asisten rumah tangga.

Dia berfikir bahwa mama mengerjainya karena kejadian siang tadi, diapun turun kelantai bawah untuk mempergoki mama yang sedang mengerjainya.

Kamar mama kosong, bahkan papa pun tidak ada. Jaka heran kemana kedua orang tuanya larut malam seperti ini. Jaka segera beranjak kembali ke kamarnya. Sekelebat bayangan hitam berada didalam kamarnya, Jaka langsung berlari masuk ke kamarnya, dia lagi-lagi mengira bahwa mamanya sedang mengerjainya.

Tidak ada siapapun dikamarnya, kecuali dia dan bayangannya dicermin. Jaka menoleh kearah cermin dan melihat ada sesuatu yang aneh pada matanya.

Mata kirinya berubah menjadi warna biru, padahal pada umumnya orang Asia memiliki warna kecoklatan, setelah dia sadar, ada sosok wanita yang berdiri tepat dibelakangnya, Jaka merasa tidak asing.

Sosok wanita itu, adalah wanita yang tadi berada di dapur. Kali ini wajahnya yang hancur tertutup oleh rambut kusut dan kotor. Baju putih panjang dan lusuh terseret diatas lantai, Jaka terbujur kaku, tidak dapat bergerak maupun berkata kata.

Sosok itu semakin mendekat, menjulurkan tangannya kearah leher Jaka, kini terlihat kuku panjang dan tajam. Kepalanya mulai mendengak, wajahnya pun mulai terlihat, wajah hancur dan tak berbentuk itu seperti menyeringai Jaka.

Jaka bercucuran keringat melihat sosok itu, sayangnya dia tidak dapat kemana mana, dia terpaku dikamarnya. Sosok itu semakin mendekat, kini dengan tawa yang lirih "hihihihihi"

Jaka berteriak begitu kencang, sehingga membangunkan asisten rumah tangganya. Ketika asisten rumah tangganya sampai dikamar Jaka, Jaka terlihat sudah tergeletak dilantai, bermandikan keringat.

Butuh waktu sepuluh menit untuk membangunkan Jaka yang pingsan. Jaka tidak ingat apapun, yang dia ingat hanya ada sosok wanita yang ingin mencekiknya dari belakang. Akan tetapi asisten rumah tangganya yang bernama Inah tidak percaya dengan hal seperti itu.

"Bagaimana bisa mahluk halus menyentuh manusia mas Jaka" ucap Inah.

"Bener loh bi, dia ada dibelakang saya" ucap Jaka dengan tegas.

Inah hanya menggaruk garuk kepala dan meminta Jaka untuk istirahat. Ketika Inah ingin kembali ke kamarnya yang berada di ujung lorong lantai dua, lampu lorong tiba-tiba mati. Inah pun terkejut melihat ada sosok bayangan wanita diujung lorong, tepat berada didepan kamar Inah.

Wanita itu menunjuk inah dari kejauhan, wujudnya memang tidak begitu jelas, tapi Inah yakin sosok itu menunjuk kearahnya.

Kaki Inah bergemetar, keringat mulai bercucuran dan bulu kuduk Inah berdiri. Sosok itu mulai terbang dan melayang kearah Inah dengan begitu singkat, sosok itu sudah berada didepan Inah.

"Maneh teu sieun ku aing ?" Ucap sosok itu.

Sekita Inah tak sadarkan diri. Esok paginya orang tua Jaka terkejut melihat Inah tergeletak didepan lorong, ketika dibangunkan Inah merasa kepalanya sangat pusing. Orang tua Jaka menyuruh Inah untuk istirahat saja, tetapi Inah merasa tidak enak dan tetap bekerja pada hari itu.

Seperti biasa Inah menyiapkan masakan untuk keluarga dirumah. Jaka turun untuk menghampiri meja makan. Sering kali Jaka memperhatikan Inah yang sering sedikit memijat bagian bahu, seperti merasa kelelahan.

"Kenapa bi ?" Tanya Jaka.

"Gatau nih mas pegel banget" jawab bi Inah sambil memijat bahu.

Jaka mengerutkan dahi dan lanjut menyantap sarapannya. Ketika siang hari Jaka berada dikamar untuk melanjutkan menulis novel horornya. Sambil mencari inspirasi dia duduk menghadap jendela dengan laptop yang berada dipangkuannya.

Dibawah terlihat Inah yang sedang menyiram tanaman ditaman. Ketika menatap laptopnya Jaka melihat kembali perubahan warna mata kirinya, warna biru terang layaknya orang Eropa. Seketika kepalanya menoleh kearah Inah, benar saja penyebab dari bahu Inah yang terasa pegal adalah, adanya sosok wanita menakutkan semalam yang bertengger dibahu Inah. Seperti tak percaya tapi itulah nyatanya.

Sosok itupun merasa bahwa Jaka bisa melihatnya, kontak matapun terjadi, sosok itu seketika menoleh kearah Jaka yang berada dilantai dua, dengan senyum menyeramkan, sosok itu terbang menghampiri Jaka dan berkata

"Maneh kudu bantu aing" ucap sosok itu.

Jaka yang tertegun tanpa sengaja mengangguk dari permintaan sosok itu, Jaka langsung memejamkan mata karena ketakutan melihat rupa sosok itu, ketika mata Jaka kembali terbuka, sosok itu sudah tidak ada dihadapan Jaka.

Ada sepucuk kembang kantil yang berada di atas laptop Jaka, wanginya begitu khas, tetapi Jaka heran dari mana kembang kantil itu. Apakah itu pertanda ?....

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status