Share

Pinggir Trotoar

PoV Laila

Perjalanan menuju kantor terjebak macet. Mungkin karena aku datang lebih siang dari biasanya. Pembicaraan dengan Nafisa lumayan menyita waktu. Tapi tak masalah, dengan begitu, aku jadi tahu kalau Nafisa masih seperti dulu. Apalagi dia masih sempat membelikanku, Mang Karman dan Bi Inah oleh-oleh. Sudah menjadi kebiasaan dia sedari dulu. Selalu membelikan buah tangan kepada kami.

Kesalahan Nafisa Cuma rela kabur bersama Jhoni dan membawa uang tabungan Ummi yang tidak sedikit. Meskipun uang itu sekarang sudah dikembalikan. 

Di tengah kemacetan, mataku menangkap sosok yang tak asing sedang duduk bersandar di tiang listrik sambil tertawa. Penampilannya sangat urak-urakkan. Aku membuka jendela mobil, memastikan siapa wanita yang sedang duduk di pinggir trotoar jalan raya. Mataku membulat saat menyadari siapa wanita tersebut.

“Ibu? Itu kan Ibunya Haris?” Karena kendaraanku berada di sisi kiri, sosok Ibu sangat jelas. Aku melihat ke dep

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status