Share

Bab 182

Penulis: Fara Kinara
Natalie terlalu fokus berbicara sampai tidak menyadari perubahan ekspresi Robert. "Kamu minta tolong sama dia?"

Natalie tidak menutupi. Dia mengangguk. "Ya."

"Nat ...." Robert mengerutkan kening. "Bukannya kalian lagi perang dingin?"

Natalie tersenyum tipis. "Sudah baikan."

"Kapan kamu minta tolongnya? Semalam?"

"Ya."

Robert terdiam, matanya tebersit sedikit rasa sakit. Sebagai orang dewasa, dia tentu paham bahwa Denzel tidak akan membantu tanpa imbalan. Pasti Natalie mengorbankan sesuatu.

Suaranya agak serak. "Kamu janjiin apa ke dia?"

Natalie tak ingin Robert khawatir, jadi dia memilih berbohong. "Nggak ada. Pak Denzel sebenarnya cukup suka sama aku. Aku ngalah, manja-manja, dia langsung maafin."

"Cuma begitu?" Robert jelas tidak begitu percaya. Denzel bukan tipe orang yang dermawan.

Natalie diam-diam memijat pinggangnya yang masih pegal, lalu tersenyum. "Benaran, Kak. Kamu jangan mikir macam-macam. Pokoknya kamu tolak saja tawaran perusahaan itu."

Robert awalnya ingin menolak karena
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
LoveSuga
Seruu. Yg byk ya thor up nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Jebakan Meluluhkan Hati Pengacara Dingin   Bab 190

    "Aku akan bersama Natalie secara terang-terangan, biar semua orang tahu kalau dia adalah wanita yang kucintai."Hardi menyukai Natalie. Hal ini sama sekali tidak membuat Robert terkejut. Orang yang bisa masuk Universitas Sarwina tidak ada yang bodoh, apalagi Hardi memang tidak berusaha menyembunyikannya.Hanya saja, di mata Robert, baik Denzel ataupun Hardi, keduanya sama-sama bukan pilihan terbaik untuk menjadi adik iparnya. Cinta dengan jarak perbedaan yang terlalu besar tidak akan berakhir dengan baik.Namun, melihat sorot mata tulus Hardi, Robert mulai sedikit goyah. Terus terang saja, kalau harus memilih di antara dua orang itu, Hardi jelas pilihan yang lebih baik.Wajahnya tidak kalah dari Denzel, sifatnya juga lebih lembut. Dari keseharian sudah bisa dilihat bahwa dia adalah orang yang lembut dan penuh perhatian. Yang paling penting, dia menghormati Natalie.Tidak seperti Denzel yang hanya menganggap Natalie sebagai mainan. Sebagai kakak, tentu Robert tidak bisa menerima."Dokte

  • Jebakan Meluluhkan Hati Pengacara Dingin   Bab 189

    Natalie tertegun, matanya berusaha menghindar. "Kak, kamu ini ngomong apa sih? Aku nggak ngerti."Robert menghela napas pelan. "Nat, dengarin saran Kakak, jangan terjebak. Orang seperti Denzel bukan pria yang bisa kamu percayakan seumur hidup."Belum lagi jarak besar antara status keluarga mereka. Fakta bahwa Denzel hanya menganggap Natalie sebagai simpanan saja sudah cukup membuktikan bahwa dia bukan pria yang layak."Nat, Kakak akan cari cara untuk melunasi utang. Saat itu tiba, kamu akan bebas. Janji sama Kakak, jangan jatuh hati sama Denzel. Kalau nggak, kamu akan terluka." Ucapan Robert sarat makna. Dia sudah menyiapkan diri untuk pergi ke luar negeri dan satu-satunya yang masih membuatnya khawatir adalah Natalie.Cinta memang ujian yang paling sulit dilalui.Bibir Natalie bergerak sedikit, suaranya menegang. "Kak, aku nggak suka sama Denzel. Tenang saja, aku cuma ... terpaksa. Aku nggak akan jatuh cinta sama dia. Begitu ada kesempatan, aku akan menarik diri. Aku paham semua yang

  • Jebakan Meluluhkan Hati Pengacara Dingin   Bab 188

    Trik yang buruk. Denzel tak sudi membongkarnya.Entah sengaja atau tidak, Robert bergeser sedikit ke samping, memberi tempat duduk untuk Hardi di sebelah Natalie, lalu berdiri mengambil minuman.Jadilah Natalie duduk di tengah, di sebelah kirinya ada Denzel, di sebelah kanannya ada Hardi. Kedua pria itu tampak tenang, tak ada yang aneh. Hanya saja, Natalie merasa seperti duduk di atas duri.Makan malam pun dimulai.Wanita paruh baya biasanya senang menanyakan urusan asmara anak muda. Ainur tak terkecuali. Di rumah datang dua pemuda yang luar biasa, mana mungkin dia melewatkan kesempatan menjadi mak comblang.Sambil tersenyum lebar, dia berkata, "Kalian berdua sudah punya pacar atau istri belum? Bibi punya beberapa keponakan yang cantik dan berpendidikan tinggi, mau dikenalin nggak?"Robert mengambil sepotong iga dan menaruhnya di piring Ainur. "Ibu, makan saja ya. Jangan tanya yang aneh-aneh.""Apa salahnya aku tanya? Masa orang tua nggak boleh peduli sama yang lebih muda?" Ainur tampa

  • Jebakan Meluluhkan Hati Pengacara Dingin   Bab 187

    Natalie menoleh, bertemu dengan sepasang mata hitam legam seperti tinta. Pria itu menyilangkan tangan, tubuhnya yang tinggi ramping bersandar di pintu, dan matanya yang gelap menatap santai ke arahnya.Natalie berdiri, masih memegang seikat daun bawang. Dia terkejut. "Kok kamu ikut masuk? Duduk di ruang tamu saja, nggak usah bantu."Mana ada tamu yang disuruh bekerja? Kalau Ainur tahu, Natalie pasti dimarahi lagi."Aku nggak mau berhadapan terus sama kakakmu," sahut Denzel sambil melangkah masuk ke dapur dengan langkah panjang.Natalie membayangkan adegan itu dan tertawa. Dia bisa membayangkan betapa canggungnya Denzel saat itu."Ketawain apa?" Tubuh tinggi Denzel membungkuk. Tangan besarnya memegang pinggang Natalie, menekan tubuhnya ke pelukan.Natalie menahan tawa. "Nggak ada. Kalau kamu malu, main ponsel saja.""Aku nggak mau main ponsel." Denzel menunduk menatap mata jernihnya. Ujung jarinya yang agak kasar pun menyentuh bibir merahnya. "Aku mau main kamu, boleh?"Natalie sampai t

  • Jebakan Meluluhkan Hati Pengacara Dingin   Bab 186

    "Pak Denzel juga ingin pergi ke desa untuk menghirup udara segar, jadi sekalian saja. Sudahlah, Kak, cepat naik mobil." Natalie membuka pintu belakang mobil dan mendesak.Robert pun tak punya pilihan selain naik. Dia mengangkat kepalanya, melihat ke depan. Denzel sedang menyetir dengan ekspresi fokus, sementara Natalie sesekali mengobrol dengannya, bahkan sesekali menyuapkan camilan kepadanya.Keduanya tampak akrab, bahkan memberi kesan seolah-olah mereka adalah pasangan muda yang sedang dimabuk cinta. Terutama cara Natalie menatap Denzel.Seperti kata pepatah, orang luar lebih bisa menilai dengan jelas. Robert bisa merasakan dengan jelas bahwa ada perasaan dalam tatapan Natalie.Kening Robert berkerut. Dia tidak begitu mengerti hubungan antara Natalie dan Denzel. Bersamaan dengan itu, dia mulai merasa khawatir.Dia takut Natalie akan jatuh hati pada Denzel. Perasaan yang tidak sepadan latar belakangnya, tidak akan berujung baik. Pada akhirnya, hanya Natalie yang akan patah hati.Seper

  • Jebakan Meluluhkan Hati Pengacara Dingin   Bab 185

    Sesampainya di rumah, Robert membuka tiket lotre di tangannya dengan gemetar. Enam belas miliar! Dia benar-benar memenangkan lotre senilai 16 miliar!Robert hampir tidak percaya, berulang kali menghitung nol yang mengikuti angka itu. Memang benar 16 miliar!Meskipun Robert adalah pria dewasa, bibirnya tetap bergetar, matanya memanas, bahkan air mata memenuhi matanya. Dengan uang ini, dia bisa melunasi semua utang, membuat Natalie mendapatkan kebebasan, dan meninggalkan uang untuk orang tuanya sebagai dana pensiun. Dia juga bisa dengan tenang mencari Karina tanpa beban apa pun lagi.Robert menyimpan tiket lotre itu dengan hati-hati, lalu mengusap wajahnya. Saat ini, Natalie tidak tahu apa-apa. Pekerjaan kakaknya sudah beres, Keluarga Harmansyah pun tidak lagi membuat masalah.Selain hubungan antara dirinya dan Denzel yang semakin terikat, semuanya menjadi lebih baik. Dia sudah cukup puas. Soal masa depan, dia tidak mau memikirkan terlalu banyak. Biarkan saja semua mengalir.Makanan seen

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status