Share

40. Jangan Dengar Kata Orang

"Maaf ya, aku nggak bisa," kata Gendis sambil mengancing kemejanya. "Karena aku ngerasa ini belum waktunya," ujarnya lagi lalu kembali berbaring di samping Sakti.

"Aku yang minta maaf, aku yang terlalu terburu-buru," ujar Sakti menelusup masuk ke dalam pelukan Gendis, wajah lelaki itu tepat di depan dada Gendis. "Maaf ya," ucapnya lagi.

"Hhmm." Gendis mengangguk pelan, debar jantungnya mulai teratur.

Setengah jam lebih Sakti mencumbunya, membuatnya terbang ke langit dengan sentuhan-sentuhan yang Sakti berikan walau hanya di dada. Kegiatan itu berhenti saat tangan Sakti pelan-pelan masuk ke celah celana panjangnya.

"Antar aku pulang, ya," bisik Gendis lembut.

"Nanti, sebentar lagi ... di sini dulu," ujar Sakti mengeratkan kembali pelukannya.

Waktu menunjukkan pukul tujuh malam sudah, Sakti dan Gendis tertidur masih dengan posisi saling memeluk. Hujan di luar sana semakin membuat mereka nyaman satu sama lain, hingga dering ponsel Gendis mau tak mau membuatnya harus membuka mata.

"
Chida

Enjoy reading 😘

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (15)
goodnovel comment avatar
winnie prass
ya sodara sodara.....syaiton yg sebenernya sdh datang....jelangkung memang...datang tak dijemput pulang tak diantar
goodnovel comment avatar
vieta novie
semoga sakti beneran udh insaf jd ga tergoda ma maya...
goodnovel comment avatar
🍁Mam 2R🍁
hadeuh bahaya klo sampai tergoda
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status