Share

Dendam.

Author: Azzurra
last update Last Updated: 2025-10-26 08:00:18

Hari yang di jalani Angga lebih ringan setelah mengatakan hal yang sebenarnya pada Kinanti. Dia terus fokus pada usaha rilisan terbarunya rumah makan khas outdoor. Untuk saat ini memang dia belum bisa memakai keuntungan dari usaha tersebut sebab dia masih terus melebarkan sayap dengan terus membuka cabang baru tiap bulannya. Hingga saat ini sudah ada 10 cabang tanpa di ketahui oleh Anwar dan siapapun.

Angga sudah mempersiapkan pesta pernikahan sebelum dia benar-benar di lengserkan, paling tidak dia akan memberikan kebahagiaan untuk wanitanya terlebih dahulu.

Dua sejoli ini sedang duduk di teras balkon, menghirup segarnya udara malam hari, sejak tadi Angga menjelaskan detail asal usulnya hingga dia bisa duduk di kursi kepemimpinan.

“Aku hanya di beri amanah oleh kakek Anwar, aku sudah menceritakan semua seluk beluk diriku, siapa diriku. Sekarang aku tanya kamu sekali lagi, apakah kamu masih mau berada di sampingku?” kepala lelaki ini menengok menatap
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Jerat Obsesi Masa Laluku.   Kelembutan hati.

    “Martabat apa? Jangan kamu pikir aku tak tau apa yang sudah kamu lakukan di belakang ku. Aku pikir kamu benar-benar ingin berubah, aku sedang memikirkan bagaimana caranya berbuat adil, kamu lagi-lagi melakukan hal gila!” Celina mendongak, menatap Angga dengan mata memerah. Dia tak menyangka Angga masih saja menguntitnya. “Itu kebutuhan biologis. Kamu bahkan meninggalkan aku menangis sendiri demi ...” Celina menangkup wajah dengan kedua telapak tangan, menangis tersedu. “Harusnya kamu bisa lebih bersabar, Lin.” Angga merendahkan suara. “Dari dulu aku berusaha menjagamu, tapi kamu!” Angga tak meneruskan ucapannya. Sebenarnya dia ingin membongkar perbuatan Celina yang menyakitinya, kenapa harus dengan Bram! tetapi kini Angga sudah melepaskan segala urusan terkait Celina. Setelah surat cerainya keluar Angga sudah bebas dari beban yang harus dia pikul, apapun yang di lakukan Celina sudah bukan lagi menjadi urusan dan tanggung jawab Angga. Celina

  • Jerat Obsesi Masa Laluku.   Mengotori Pikiran.

    Tangisan kayla terdengar ketika Angga dan Kinanti menapakkan kaki di teras rumah megah yang di tinggali Kayla. Angga berjalan cepat di ikuti Kinanti, Angga segera meraih Kayla dalam gendongannya. “Kenapa nangis?” “Aku bosen sendiri di sini.” “Kan ada Mbak Kila.” Rayu Angga. “Aku mau sama, Mama, sama Papah. Kenapa papah nggak suka tidur di sini, aku mau adek.” Kayla tantrum di gendongan Angga. “Nanti di kasih adek.” Tangis Kayla berhenti, kelopak matanya mengerjab. “Berdoa sama Allah biar Mama Kinan cepat punya dedek.” Kayla menggeleng, “Tapi aku mau dedek dari mama Celin.” Rajuk Kayla. “Sama saja, dari Mama Kinan atau Mama Celin.” Lagi kelopak mata Kayla mengerjab, gadis ini belum mengerti, yang dia tau dia di ajarin ingin memiliki adik dari Mama Celina. “Angga, Kinanti kalian datang.” Anwar berjalan mendekati cucunya. “kek.” Angga dan Kinanti mencium tangan

  • Jerat Obsesi Masa Laluku.   Dendam.

    Hari yang di jalani Angga lebih ringan setelah mengatakan hal yang sebenarnya pada Kinanti. Dia terus fokus pada usaha rilisan terbarunya rumah makan khas outdoor. Untuk saat ini memang dia belum bisa memakai keuntungan dari usaha tersebut sebab dia masih terus melebarkan sayap dengan terus membuka cabang baru tiap bulannya. Hingga saat ini sudah ada 10 cabang tanpa di ketahui oleh Anwar dan siapapun. Angga sudah mempersiapkan pesta pernikahan sebelum dia benar-benar di lengserkan, paling tidak dia akan memberikan kebahagiaan untuk wanitanya terlebih dahulu. Dua sejoli ini sedang duduk di teras balkon, menghirup segarnya udara malam hari, sejak tadi Angga menjelaskan detail asal usulnya hingga dia bisa duduk di kursi kepemimpinan. “Aku hanya di beri amanah oleh kakek Anwar, aku sudah menceritakan semua seluk beluk diriku, siapa diriku. Sekarang aku tanya kamu sekali lagi, apakah kamu masih mau berada di sampingku?” kepala lelaki ini menengok menatap

  • Jerat Obsesi Masa Laluku.   gosip

    “Ki,” Nindia mendekati meja kerja Kinanti. “Lo udah denger gosip kantor belum?” “gosip apa lagi? Up date banget Maslah gosip.” Pak Angga katanya mau di oper ke Jogja, emang pak Angga blm ngomong?” Kinanti menggeleng, pasalnya tadi pagi dia kesiangan, berangkat ke kantor pun grasa grusu, begitu bangun cepat-cepat mandi menyiapkan pakaian Angga Sarpan dan berangkat. Padahal Angga tetap saja selalu dalam mode santai. Hanya Kinanti yang terlihat cepat-cepat, hingga dia lupa menanyakan kenapa semalam Angga terlihat banyak pikiran. “Pak Angga ada di dalam kantornya?” “Tadi ada sama Pak Gerry.” “Apa gue tanya ya, Nind. Kenapa mau di pindah, kita nggak pernah ada masalah di sini? Jogja Cabang yang paling sedikit pendapatannya. Kenapa di pindah ke sana?” Kinanti mencoba menerka. Nindia menggendikkan bahu, dia tak lagi mengucurkan informasi terkait kenapa Angga hendak di pindah.

  • Jerat Obsesi Masa Laluku.   Bimbang.

    Anwar duduk di ruang kantor, dia menatap foto keluarga yang berada di atas meja. Dia tak pernah berpikir akan seperti ini, di tinggal oleh dua anaknya terlebih dahulu, dan di beri amanah dua orang cucu. Tangan keriput ini menyentuh gambar Angga dan Celina, mereka penyemangat hidupnya saat kehilangan dua orang anaknya sekaligus waktu itu, walau ayah Angga bukan anak kandung tetapi dia menyayanginya sama seperti anak kandung. Sejak saat itu hidup Anwar di dedikasikan mengembangkan usaha dan merawat kedua cucunya di bantu Martha menantunya. Sedangkan Angga memang sedari lahir sudah yatim, ibunya meninggal ketika melahirkan Angga. Berkat didikan Anwar, perusahaan yang di kelola Angga meroket dengan cepat, tangan dingin Angga mampu mengembangkan usaha dalam hitungan tahun. Anwar merasa senang saat Angga mau menikah dengan Celina, tetapi nyatanya Angga hanya melindungi nama baik keluarga karna pergaulan Celina yang di luar batas. Angga tak pernah menyentuh Celina. Pun Celina enggan

  • Jerat Obsesi Masa Laluku.   Ancaman Celina.

    Kedua alis mata Angga mengernyit. “Untuk apa,Kek?” Anwar menghela nafas berat. Dia meraih tangan Angga, menepuk-nepuk perlahan. “Angga, kakek tau kamu tak mencintai, Celin. Kakek minta berusahalah menjaganya, dan menjadikan dia istri sesungguhnya.” Angga menarik tangannya. “Kek, jangan paksa aku untuk hal satu itu. Aku nggak bisa.” Anwar menghela nafas berat. “Kalau kalian sampai bercerai, sebagian perusahaan ini milik Celina.” Angga menatap netra tua Anwar. “Silahkan kalau memang kakek ingin memecah perusahaan ini. Aku tak bisa terus-terusan melindungi Celin, Kek. Dia harus dididik, harus belajar, kalau aku terus melindungi dan mengikuti apapun kemauannya, dia tidak akan pernah pernah berfikir untuk benar-benar berubah.” “Sebab itu jadikan dia istri seutuhnya. Bimbing dia, rangkul dia." “Kali ini aku tidak bisa mengikuti kemauan, Kakek. Dia tak mau bersabar. Dia hanya berambisi, sejak dulu apa yang ingin dia miliki harus dia dapatkan, aku bukan barang yang dengan seenakny

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status